bacakoran.co

Heboh! 157 Siswa di Banggai Kepulauan Alami Keracunan Usai Santap MBG

157 siswa keracunan usai makan MBG di Banggai Kepulauan./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

BACAKORAN.CO - Sedikitnya 157 siswa dari tingkat SD hingga SMA di Kota Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah dilarikan ke RSUD Trikora Salakan setelah mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

Program yang seharusnya menjadi solusi peningkatan gizi anak sekolah justru berubah menjadi bencana kesehatan massal2.

Kronologi Kejadian dan Gejala yang Dialami

Berdasarkan video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @feegramindo, para siswa datang ke rumah sakit dalam kondisi darurat dengan gejala yang dialami meliputi mual, muntah, sesak napas, gatal-gatal, hingga kram perut. 

BACA JUGA:Siswa Sebut Soto Ayam MBG Sudah Berbau, Ada yang Baru Dimakan Pukul 15.00 WIB. Sekda Soroti Limbah Dapur SPPG

BACA JUGA:Belasan Siswa SD dan SMP di Pedamaran OKI Keracunan Program MBG, Sekda Pantau Korban yang Masih Dirawat

Dari total korban, 77 anak masih dirawat intensif, sementara 80 lainnya telah dipulangkan untuk menjalani rawat jalan. 

Jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah karena beberapa siswa baru terus berdatangan dengan keluhan serupa2.

Sumber dari gerakan masyarakat sipil menyebut lauk ikan cakalang sebagai penyebab utama keracunan. 

Ikan tersebut diduga tidak layak konsumsi dan menjadi bagian dari menu MBG yang dibagikan kepada siswa. 

Kepolisian Resor Banggai Kepulauan telah mengambil sampel makanan dan mengirimkannya ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Tengah di Palu untuk dilakukan uji laboratorium2.

Reaksi Publik dan Tuntutan Evaluasi

BACA JUGA:Heboh Isu Nampan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Begini Pesan MUI untuk BGN

BACA JUGA:Zulhas Respons Fenomena Siswa Keracunan MBG di Sejumlah Daerah: Memang Belum Terbiasa

Yahdi Basma, tokoh nasional Aktivis ’98 dan Ketua DPW Gerakan Rakyat Sulawesi Tengah, menyebut insiden ini sebagai “tragedi yang lahir dari kelalaian manajemen.” 

Ia menuntut Bupati Banggai Kepulauan segera menetapkan status Siaga Darurat Bencana Sosial. 

Heboh! 157 Siswa di Banggai Kepulauan Alami Keracunan Usai Santap MBG

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - sedikitnya 157 dari tingkat sd hingga sma di kota salakan, kabupaten banggai kepulauan, sulawesi tengah dilarikan ke rsud trikora salakan setelah mengalami gejala makanan usai menyantap menu dari program makanan bergizi gratis (). 

program yang seharusnya menjadi solusi peningkatan gizi anak sekolah justru berubah menjadi bencana kesehatan massal2.

kronologi kejadian dan gejala yang dialami

berdasarkan video yang diunggah ulang oleh akun instagram @feegramindo, para siswa datang ke rumah sakit dalam kondisi darurat dengan gejala yang dialami meliputi mual, muntah, sesak napas, gatal-gatal, hingga kram perut. 

dari total korban, 77 anak masih dirawat intensif, sementara 80 lainnya telah dipulangkan untuk menjalani rawat jalan. 

jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah karena beberapa siswa baru terus berdatangan dengan keluhan serupa2.

sumber dari gerakan masyarakat sipil menyebut lauk ikan cakalang sebagai penyebab utama keracunan. 

ikan tersebut diduga tidak layak konsumsi dan menjadi bagian dari menu mbg yang dibagikan kepada siswa. 

kepolisian resor banggai kepulauan telah mengambil sampel makanan dan mengirimkannya ke balai pengawas obat dan makanan (bpom) sulawesi tengah di palu untuk dilakukan uji laboratorium2.

reaksi publik dan tuntutan evaluasi

yahdi basma, tokoh nasional aktivis ’98 dan ketua dpw gerakan rakyat sulawesi tengah, menyebut insiden ini sebagai “tragedi yang lahir dari kelalaian manajemen.” 

ia menuntut bupati banggai kepulauan segera menetapkan status siaga darurat bencana sosial. 

“program nasional yang dibiayai uang rakyat, ironisnya malah membuat anak-anak keracunan,” ujarnya tegas.

menurut basma, langkah penetapan status darurat penting sebagai sinyal mitigasi ke daerah lain di sulawesi tengah dan indonesia. 

ia menekankan bahwa dasar hukum sudah jelas tertuang dalam uu no. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. 

“tidak cukup sekadar himbauan. pemerintah daerah harus bertindak sistematis, cepat, dan sah secara hukum,” tambahnya.

program mbg selama ini digadang sebagai andalan pemerintah pusat dalam meningkatkan asupan gizi pelajar di sekolah negeri. 

namun, insiden di salakan memperlihatkan lemahnya kontrol kualitas di lapangan. 

“ini bukan sekadar insiden teknis, ini alarm nasional,” kata basma.

permintaan maaf dan respons pemerintah daerah

zulkifli lamiju, penanggung jawab program mbg di banggai kepulauan, mengakui insiden tersebut dan menyampaikan permohonan maaf. 

“tidak ada unsur kesengajaan. staf lapangan dan ahli gizi kami sudah diarahkan memprioritaskan penanganan siswa yang terdampak,” ujarnya dari palu.

namun, bagi keluarga korban, permintaan maaf itu belum cukup. beberapa orang tua siswa yang ditemui di halaman rumah sakit menuntut evaluasi menyeluruh dan jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang. 

“kami titip anak untuk sekolah, bukan untuk diracuni,” kata seorang ibu dengan mata berkaca-kaca.

desakan intervensi pemerintah provinsi

di level provinsi, gubernur sulawesi tengah didesak untuk turun tangan. 

sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, intervensi gubernur dinilai penting untuk memastikan standar darurat bencana dijalankan. 

“kita tidak bisa menunggu korban bertambah parah baru bergerak,” tegas basma.

Tag
Share