Ngak Bisa Bawa Yamal ke Newcastle, Pelatih Barca Mencak-Mencak
Lamine Yamal terpaksa tak dibawa Barcelona saat tandang ke Newcastle --
BACAKORAN.CO – Jeda laga internasional memang kerap merugikan klub. Pemain berangkat bugar tapi kembali dengan kondisi cedera. itulah yang dialami oleh wonderkid Barcelona, Lamine Yamal (18).
Pemain berdarah Maroko ini telah mengalami masalah di pangkal pahanya saat melawan Bulgaria pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Anehnya Yamal kembali diturunkan starter pada laga kedua melawan Turki.
Tim medis timnas Spanyol memaksanya meminum obat penahan rasa sakit. Tak heran saat kembali ke Spanyol, kebugaran Lamine Yamal sangat diragukan.
Itulah mengapa pelatih Barcelona, Hansi Flicik marah terhadap penanganan cedera yang dialami Yamal. Pelatih asal Jerman ini mengungkapkan bahwa Lamine Yamal diragukan tampil dalam pertandingan Liga Champions hari Kamis melawan Newcastle United.
Yamal dipastikan absen dalam pertandingan La Liga hari Minggu melawan Valencia setelah kembali dari tugas internasional dengan masalah pangkal paha.
Pemain remaja itu memulai musim ini dengan dua gol dan dua assist di La Liga Spanyol sebelum menambahkan tiga assist lagi saat bertugas di tim nasional. Flick tidak menyembunyikan rasa frustrasinya pada akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Dibully Pengecut, Petinju Cewek Italia ini Pilih Pensiun
BACA JUGA: Kasus Hojlund Terjadi Lagi, Penyerang Anyar MU jadi Pemain Kesepian
"Dia tidak akan tersedia. Dia pergi untuk bermain dengan Spanyol dalam keadaan sakit dan tidak berlatih. Mereka memberinya obat penghilang rasa sakit agar dia bisa bermain,” kata Hansi Flick dengan nada datar.
"Mereka unggul setidaknya tiga gol di kedua pertandingan, dan dia masih bermain 73 dan 79 menit. Di antara pertandingan, dia tidak bisa berlatih. Itu bukan cara menjaga pemain. Saya sangat sedih tentang ini," lanjutnya.
Pelatih asal Jerman, yang mengetahui tuntutan sepak bola internasional dari waktunya bersama timnas Jerman, juga mengungkapkan bahwa komunikasi dengan pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, terbatas pada pesan teks.
"Mungkin bahasa Spanyol saya tidak bagus, bahasa Inggrisnya tidak bagus, jadi ini adalah masalah. Normalnya komunikasi bisa lebih baik. Saya juga berada di sisi ini sebagai pelatih tim nasional, jadi saya tahu betapa sulitnya pekerjaan ini kadang-kadang," tambahnya.
BACA JUGA:Kinerja Buruk, Pelatih MU dalam Tekanan Hebat SetelahTumbang dari City
BACA JUGA:Setelah 3 Bulan Baru Berani Bicara Pemecatan Mendadak oleh Spurs