bacakoran.co

Begini Aturan Baru Bulog Beli Beras SPHP untuk Hindari Pengoplosan!

Aturan baru Perum Bulog bahwa pembelian dan distribusi beras SPHP harus terdaftar di Klik SPHP untuk melawan praktik nakal seperti penyelewengan dan pengoplosan beras.--info ekonomi/ist

BACAKORAN.CO – Antisipasi aksi pengoplosan, pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) wajib melalui aplikasi ‘Klik SPHP’.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal, menegaskan kebijakan ini bukan sekadar aturan baru, melainkan tameng untuk melawan praktik nakal seperti penyelewengan hingga pengoplosan beras.

“Mulai sekarang semua wajib lewat aplikasi. Kalau pesan beras SPHP harus terdaftar di Klik SPHP,” kata Rizal.

Aturan ini tidak hanya berlaku untuk semua pihak, baik itu pengecer, pemerintah daerah, bahkan TNI-Polri.

BACA JUGA:Tak Disangka! Bocah Viral Cosplay Prabowo Ternyata Dapat Kado Spesial Langsung dari Presiden

BACA JUGA:Demo Pati Jilid 2 Batal Terlaksana Gegara Inisiator Berdamai dengan Bupati Sudewo, Kok Bisa?

Penjual Wajib Tersertifikasi, Sanksi Bisa 5 Tahun Penjara

Tak sembarang pedagang bisa menyalurkan SPHP.

Rizal menegaskan, hanya penjual resmi dengan izin usaha yang lengkap dan sertifikasi sah yang bisa mengakses aplikasi.

Jika melanggar? Sanksinya bukan main-main: bisa dipidana hingga 5 tahun penjara.

BACA JUGA:Banjir Setinggi Lutut di Yogyakarta! Warga Panik dan Kendaraan Tersendat

BACA JUGA:Harga Beras Premium Naik Terus! Konsumen di Pasar Palmerah Beralih ke Beras Medium

“Distribusi SPHP harus menyentuh langsung ke masyarakat, lewat pedagang pasar rakyat, koperasi desa, kios pangan binaan pemerintah, atau Gerakan Pangan Murah. SPHP tidak boleh masuk ke pasar modern,” ujarnya tegas.

Bapanas Ungkap Banyak Aksi "Curang"

Langkah tegas Bulog ini tak lepas dari temuan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, membongkar adanya outlet fiktif hingga praktik pengoplosan beras SPHP.

Begini Aturan Baru Bulog Beli Beras SPHP untuk Hindari Pengoplosan!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – antisipasi aksi pengoplosan, pembelian beras wajib melalui aplikasi ‘klik sphp’.

direktur utama , ahmad rizal, menegaskan kebijakan ini bukan sekadar aturan baru, melainkan tameng untuk melawan praktik nakal seperti penyelewengan hingga pengoplosan beras.

“mulai sekarang semua wajib lewat aplikasi. kalau pesan beras sphp harus terdaftar di klik sphp,” kata rizal.

aturan ini tidak hanya berlaku untuk semua pihak, baik itu pengecer, pemerintah daerah, bahkan tni-polri.

penjual wajib tersertifikasi, sanksi bisa 5 tahun penjara

tak sembarang pedagang bisa menyalurkan sphp.

rizal menegaskan, hanya penjual resmi dengan izin usaha yang lengkap dan sertifikasi sah yang bisa mengakses aplikasi.

jika melanggar? sanksinya bukan main-main: bisa dipidana hingga 5 tahun penjara.

“distribusi sphp harus menyentuh langsung ke masyarakat, lewat pedagang pasar rakyat, koperasi desa, kios pangan binaan pemerintah, atau gerakan pangan murah. sphp tidak boleh masuk ke pasar modern,” ujarnya tegas.

bapanas ungkap banyak aksi "curang"

langkah tegas bulog ini tak lepas dari temuan badan pangan nasional (bapanas).

kepala bapanas, arief prasetyo adi, membongkar adanya outlet fiktif hingga praktik pengoplosan beras sphp.

menurut arief, ada pihak nakal yang memanfaatkan beras impor dengan kadar butir patah 5%--yang sejatinya tergolong beras premium--lalu mencampurnya demi keuntungan.

“kalau dicampur memang bisa lebih untung, tapi itu jelas pelanggaran. karena itu sphp dikemas 5 kilogram, dengan kontrol ketat agar benar-benar sampai di tangan masyarakat,” tegasnya.

perang lawan mafia beras

kebijakan ini menjadi sinyal keras jika bulog dan bapanas tak main-main melawan mafia beras.

dengan sistem digital klik sphp, peluang penyalahgunaan semakin dipersempit, sementara masyarakat bisa lebih tenang mendapatkan beras dengan harga stabil dan kualitas terjamin.

Tag
Share