Rekomendasi 4 Merk Lokal Non-Afiliasi Israel sebagai Pengganti Produk Indofood yang Diboikot

Alternatif merek lokal non-afiliasi Israel untuk menggantikan produk Indofood yang diboikot--Wings Career
BACAKORAN.CO - Masyarakat Indonesia kini semakin sadar dan aktif dalam memilih produk konsumsi harian yang bebas dari afiliasi Israel.
Di tengah meningkatnya aksi boikot terhadap merek-merek internasional yang dianggap mendukung agresi Israel, pilihan terhadap produk lokal menjadi langkah strategis sekaligus etis.
Banyak brand dalam negeri menawarkan kualitas serupa tanpa melibatkan dukungan terhadap negara agresor.
Berikut beberapa rekomendasi merek lokal sebagai alternatif pengganti produk Indofood dan lainnya yang tengah diboikot.
BACA JUGA:Boikot Produk Indofood! Ini 5 Merk Tepung Terigu Instan Non-Afiliasi Israel, Cocok untuk Adonan Kue
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Daftar Snack Indofood yang Diboikot di Indonesia
1. Wings Group
Perusahaan ini memproduksi berbagai produk kebutuhan rumah tangga dan pangan seperti So Klin, Daia, Ekonomi, Rapika, Nuvo, GIV, Mie Sedaap, Kecap Sedaap, Floridina, Jas Jus, Top Coffee, dan Tea Jus.
2. Lion
Lion memiliki lini produk kebersihan dan perawatan pribadi seperti Kodomo, Ciptadent, Emeron, Mama Lemon, Posh, dan Lovely.
BACA JUGA:Masih Heboh! Indofood Suntik Dana Rp40 Miliar ke KFC Indonesia, Ada Apa di Baliknya?
3. Produk Kecantikan Lokal
Beberapa brand kosmetik lokal yang sudah dikenal antara lain Wardah, Emina, Make Over, Avoskin, Somethinc, dan Luxcrime.
4. Pembalut dan Popok
Merek lokal seperti Baby Happy, Charm, Pokana, Sayangku, dan Fluffy dapat menjadi alternatif yang aman digunakan.
Selain merek besar, produk dari UMKM juga dinilai aman dan layak dikonsumsi karena tidak terafiliasi dengan jaringan bisnis pro-Israel.
BACA JUGA:Rekomendasi 9 Susu Instan yang Bukan Produk Indofood dan Anti Afiliasi Israel yang Wajib Dicoba
BACA JUGA:Indofood Diboikot! Suntikan Dana ke KFC Picu Kontroversi, Publik Soroti Indomie dan Chitato
Langkah untuk memilih merek lokal ini bukan hanya didorong oleh kesadaran konsumen secara individu, tetapi juga didukung oleh sikap keagamaan dan kebijakan institusional.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa No. 83/2023 yang mengharamkan segala bentuk dukungan terhadap agresi Israel, termasuk melalui konsumsi produk yang terafiliasi dengannya.
Fatwa tersebut menyerukan umat Islam untuk menghindari transaksi dengan brand yang mendukung negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di tengah suasana solidaritas yang kian kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina, publik mulai mencermati rantai bisnis perusahaan besar yang selama ini mereka konsumsi.
BACA JUGA:Gegara Suntik Modal ke KFC, Indofood Jadi Sasaran Amukan Netizen: Boikot Produk Hingga Indomaret
Indofood, salah satu perusahaan besar di Indonesia yang berada di bawah naungan Salim Group, menjadi perhatian utama setelah diketahui memiliki hubungan finansial dengan pengelola waralaba KFC Indonesia.
Melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), Salim Group menyuntikkan dana sebesar Rp 40 miliar ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) dalam bentuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) pada Mei 2025.
Dana tersebut digunakan untuk membeli lebih dari 26 juta lembar saham, sehingga kepemilikan saham DNET di FAST meningkat dari 35,84 persen menjadi 37,51 persen.
Aksi ini memperkuat dugaan keterkaitan antara Indofood dan entitas bisnis yang berafiliasi dengan jaringan pro-Israel.
KFC sendiri telah menjadi sasaran boikot sejak akhir 2023 akibat afiliasinya dengan perusahaan Amerika Serikat.
Terbukti, KFC mencatat kerugian besar sepanjang 2024 hingga 2025.
Pada kuartal ketiga 2024, mereka merugi Rp 557,08 miliar, sementara pada kuartal pertama 2025 masih membukukan kerugian Rp 36,77 miliar.
Kesadaran publik terhadap struktur kepemilikan dan aliran dana perusahaan menjadi semakin tajam, memicu seruan agar konsumen lebih selektif dalam memilih produk.
Dalam konteks inilah, beralih ke produk lokal non-afiliasi menjadi langkah yang bukan hanya bijak, tetapi juga mendukung perjuangan kemanusiaan secara nyata.