bacakoran.co

Pasar Butung Mester Tetap Hidup! Menyelami Daya Juang Pasar Rakyat di Jakarta Timur

Di tengah gempuran modernisasi dan sepinya pasar tradisional, Pasar Mester tetap berdiri kokoh sebagai simbol daya juang ekonomi rakyat Jakarta Timur. --Youtube-tvOneNews

BACAKORAN.CO - Di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern dan platform belanja daring yang kian mendominasi, Pasar Butung Master Jatinegara, Jakarta Timur tetap berdiri kokoh sebagai simbol ketahanan ekonomi rakyat.

Pasar ini bukan sekadar tempat jual beli, melainkan ruang hidup yang menyimpan cerita perjuangan, solidaritas, dan harapan para pedagang kecil yang tak pernah menyerah.

Pasar Mester, yang dikenal sebagai salah satu pasar tertua di Jakarta, telah melewati berbagai fase sejarah sejak era kolonial.

Meski kini banyak kios di lantai atas terlihat tutup, denyut kehidupan pasar tetap terasa di lantai dasar dan semi-basement, di mana toko-toko pakaian, tas, dan kebutuhan pokok masih aktif melayani pembeli.

BACA JUGA:5 Faktor Penyebab Kutilang Malas Berkicau, No 1 Paling Ngaruh Wajib di Hindari Agar Burung Gacor Berbunyi...

BACA JUGA:Kicau Mania Wajib Cobain Tips Jitu Cara Pikat Burung Kutilang, Jamin Berhasil 100 Persen! Buktiin Sendiri...

Keberadaan pasar ini menjadi bukti nyata bahwa semangat ekonomi kerakyatan belum padam.

Melansir dari video youtube tvOneNews, pasar Butung Mester adalah cerminan dari kekuatan lokal yang tak boleh dipinggirkan.

Ia bukan simbol kemiskinan, melainkan lambang kemandirian dan solidaritas ekonomi rakyat.

Di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, pasar ini mengingatkan kita bahwa ekonomi yang berkelanjutan harus berpijak pada akar rumput pada mereka yang setiap hari membuka lapak, menyapa pelanggan, dan berharap akan masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:6 Tips Jitu Agar Burung Kutilang Gacor Berkicau, Bird Lovers Wajib Cobain! Jamin Berhasil, Gini Caranya...

BACA JUGA:Bird Lovers Udah Tau Belum? Manfaat Cabe untuk Burung Kutilang yang Malas Berkicau

Sejarah dan Identitas Pasar Mester

Pasar Mester Jatinegara dikenal sebagai salah satu pasar tertua di Jakarta.

Berdiri sejak era kolonial, pasar ini dulunya disebut “Meester Passer,” merujuk pada Meester Cornelis Senen, tokoh Portugis yang mengembangkan kawasan ini pada abad ke-17.

Pasar Butung Mester Tetap Hidup! Menyelami Daya Juang Pasar Rakyat di Jakarta Timur

Puput

Puput


bacakoran.co - di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern dan platform belanja daring yang kian mendominasi, pasar butung master jatinegara,  tetap berdiri kokoh sebagai simbol ketahanan ekonomi rakyat.

 ini bukan sekadar tempat jual beli, melainkan ruang hidup yang menyimpan cerita perjuangan, solidaritas, dan harapan para pedagang kecil yang tak pernah menyerah.

pasar mester, yang dikenal sebagai salah satu pasar tertua di jakarta, telah melewati berbagai fase sejarah sejak era kolonial.

meski kini banyak kios di lantai atas terlihat tutup, denyut kehidupan pasar tetap terasa di lantai dasar dan semi-basement, di mana toko-toko pakaian, tas, dan kebutuhan pokok masih aktif melayani pembeli.

keberadaan pasar ini menjadi bukti nyata bahwa semangat ekonomi kerakyatan belum padam.

melansir dari video youtube tvonenews, pasar butung mester adalah cerminan dari kekuatan lokal yang tak boleh dipinggirkan.

ia bukan simbol kemiskinan, melainkan lambang kemandirian dan solidaritas ekonomi rakyat.

di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, pasar ini mengingatkan kita bahwa ekonomi yang berkelanjutan harus berpijak pada akar rumput pada mereka yang setiap hari membuka lapak, menyapa pelanggan, dan berharap akan masa depan yang lebih baik.

sejarah dan identitas pasar mester

pasar mester jatinegara dikenal sebagai salah satu pasar tertua di jakarta.

berdiri sejak era kolonial, pasar ini dulunya disebut “meester passer,” merujuk pada meester cornelis senen, tokoh portugis yang mengembangkan kawasan ini pada abad ke-17.

kini, meski usia pasar telah menua, semangat para pedagangnya tetap muda.

daya juang di tengah tantangan

tak bisa dipungkiri, pasar tradisional menghadapi tantangan berat.

penurunan jumlah pengunjung, persaingan dengan toko daring, dan dampak pandemi membuat banyak kios tutup.

namun, pasar butung mester tetap hidup berkat daya juang para pedagang yang enggan menyerah.

mereka terus beradaptasi, menawarkan produk berkualitas, dan menjaga hubungan hangat dengan pelanggan.

di lantai dasar, pengunjung bisa menemukan beragam pakaian dan tekstil.

lantai dua dipenuhi toko sepatu dan alas kaki, sementara lantai tiga menjadi pusat jasa jahit.

meski beberapa kios tutup, sebagian besar masih aktif dan bersemangat melayani pembeli.

revitalisasi dan harapan baru

pemerintah provinsi dki jakarta telah menggulirkan program revitalisasi pasar rakyat untuk meningkatkan kenyamanan dan daya saing pasar tradisional.

tujuannya bukan hanya mempercantik fisik bangunan, tetapi juga menghidupkan kembali fungsi sosial dan ekonomi pasar.

revitalisasi ini mencakup perbaikan fasilitas, pelatihan pedagang, dan integrasi teknologi seperti pembayaran digital.

dengan pendekatan yang tepat, pasar seperti mester bisa menjadi simpul ekonomi lokal yang terhubung dengan pasar nasional bahkan global.

pasar sebagai ruang sosial

lebih dari sekadar tempat transaksi, pasar tradisional adalah ruang interaksi sosial.

di sinilah nilai-nilai seperti gotong royong, kepercayaan, dan solidaritas tumbuh.

pedagang mengenal pelanggannya secara personal, menciptakan hubungan yang jauh lebih dalam daripada sekadar jual beli.

pasar butung mester adalah bukti bahwa pasar rakyat masih relevan dan vital.

dengan semangat para pedagang, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat, pasar ini bisa terus hidup dan berkembang.

di tengah modernisasi, kita perlu menjaga warisan ekonomi rakyat ini agar tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi masa depan indonesia.

Tag
Share