bacakoran.co

Viral, Pria Paruh Baya di Soppeng Diamuk Massa Usai Ketahuan Cium Anak di Bawah Umur, Pelaku Ngaku Khilaf

Pria paruh baya di Soppeng diamuk massa usai ketahuan cium anak di bawah umur/Kolase Bacakoran.co--Instagram @makassarviral_

BACAKORAN.CO - Seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian khas jemaah berjubah panjang, mengenakan kain melingkar di kepala, serta membawa tongkat pendek menjadi sasaran amukan massa setelah diduga melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur

Insiden ini disebut terjadi di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dan pertama kali ramai beredar dari unggahan ulang akun Instagram @makassarviral_.

Dalam potongan video yang tersebar luas, terlihat pria tersebut didatangi oleh warga di sebuah masjid. 

“Kenapa kita (Anda) cium bibirnya anakku,” ujar seorang perempuan berjilbab merah dengan celana kain hitam dengan emosi yang memuncak. 

BACA JUGA:Geger! Pria Paruh Baya di Mamuju Tertangkap Basah Edarkan Sabu-Sabu

BACA JUGA:Pria Paruh Baya di Palembang Meninggal Dunia Setelah Dihakimi Massa Akibat Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur

Sang pria, yang langsung bergegas meninggalkan lokasi, terus dipepet oleh perempuan tersebut yang tak henti mengumpat.

“Kurang ajar ini!”

“Bukan muhrim itu,” ucap seorang laki-laki yang ikut mengecam menegaskan ketidakpatutan tindakan pria tersebut.

Situasi pun memanas saat pria berjubah tersebut mencoba kabur melewati anak tangga dan jalanan aspal. 

BACA JUGA:Kerja dari Senin sampai Sabtu, Gaji Masih Pas-Pasan? Ini Data BPS!

BACA JUGA:Pangeran Al Waleed bin Khaled Meninggal Setelah Koma 20 Tahun, Dunia Berduka atas Kepergian 'Sleeping Prince'

Warga yang melihat kejadian itu mulai mengejarnya, bahkan menggunakan sepeda motor. 

“Singgah-ki dulu,” kata salah satu pengendara namun pelaku justru mempercepat langkahnya.

Viral, Pria Paruh Baya di Soppeng Diamuk Massa Usai Ketahuan Cium Anak di Bawah Umur, Pelaku Ngaku Khilaf

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - seorang pria yang mengenakan pakaian khas jemaah berjubah panjang, mengenakan kain melingkar di kepala, serta membawa tongkat pendek menjadi sasaran amukan massa setelah diduga melakukan pelecehan terhadap . 

insiden ini disebut terjadi di kabupaten , sulawesi selatan, dan pertama kali ramai beredar dari unggahan ulang akun instagram @makassarviral_.

dalam potongan video yang tersebar luas, terlihat pria tersebut didatangi oleh warga di sebuah masjid. 

“kenapa kita (anda) cium bibirnya anakku,” ujar seorang perempuan berjilbab merah dengan celana kain hitam dengan emosi yang memuncak. 

sang pria, yang langsung bergegas meninggalkan lokasi, terus dipepet oleh perempuan tersebut yang tak henti mengumpat.

“kurang ajar ini!”

“bukan muhrim itu,” ucap seorang laki-laki yang ikut mengecam menegaskan ketidakpatutan tindakan pria tersebut.

situasi pun memanas saat pria berjubah tersebut mencoba kabur melewati anak tangga dan jalanan aspal. 

warga yang melihat kejadian itu mulai mengejarnya, bahkan menggunakan sepeda motor. 

“singgah-ki dulu,” kata salah satu pengendara namun pelaku justru mempercepat langkahnya.

puncak amarah massa akhirnya terlampiaskan. warga berhasil membekuk pria yang oleh sebagian warganet disebut sebagai "walid di real life", mengacu pada tokoh dalam sebuah serial drama populer dari malaysia. 

video tersebut menunjukkan bahwa pria tersebut tidak melawan, namun tetap berusaha menghindar dari konfrontasi. 

belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait kejadian ini.

ledakan emosi dari masyarakat di lapangan juga tampak tercermin di kolom komentar media sosial. 

netizen membanjiri unggahan tersebut dengan opini dan sindiran tajam.

"walid dimana-mana, dimana-mana ada walis."

"walid di real life."

"kuat juga nafasnya lari."

"lah gaya nya ahli agama."

"daritadi diajak ngobrol doang dah lari baru d kejar, lama bgt ngelagnya."

"dia pikir dgn berpenampilan bgtu bs bebas brbuat dan mndapat maaf atas nama khilaf."

netizen menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pelaku, terutama soal bagaimana penampilan keagamaan tak seharusnya digunakan untuk membungkus perilaku menyimpang.

dalam video yang diunggah @makassarviral_, pelaku juga mengaku khilaf. 

namun pengakuan tersebut tidak serta-merta meredam kemarahan masyarakat. 

sebaliknya, tindakan pelaku justru menimbulkan reaksi berantai dan perdebatan publik terkait penyalahgunaan simbol keagamaan dan perilaku yang tidak pantas.

netizen mempertanyakan otentisitas penyesalan tersebut, meragukan apakah itu lahir dari kesadaran, atau semata-mata karena tekanan sosial. 

namun, hingga saat artikel ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian atau pihak pemerintah daerah kabupaten soppeng. 

publik masih menanti langkah hukum terhadap pria yang kini telah menjadi sorotan nasional.

Tag
Share