bacakoran.co

Cara Membangun Karakter Belajar Mandiri Siswa lewat Pendampingan Orang Tua dan Guru

Tips belajar mandiri yang efektif dengan bantuan orang tua dan guru--

BACAKORAN.CO - Di era pendidikan modern, istilah belajar mandiri semakin populer sebagai pendekatan yang mendorong siswa untuk aktif, bertanggung jawab, dan kreatif dalam proses belajarnya.

Namun, sering kali konsep ini disalahartikan sebagai belajar secara terisolasi tanpa bantuan siapa pun.

Padahal, belajar mandiri bukan berarti sendirian.

Justru, keberhasilan belajar mandiri sangat bergantung pada dukungan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga dan guru.

BACA JUGA:Kembali ke Sekolah, Ini 7 Ide Mengatur Ruang Belajar Anak, Buat Betah dan Kreatif!

BACA JUGA:Di Tengah Maraknya PHK, Warga Cilegon Justru Antusias Belajar Bahasa Korea demi Peluang Kerja ke Luar Negeri

Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif sendiri, di mana siswa menentukan tujuan, strategi, dan sumber belajar sesuai kebutuhannya.

Menurut Hiemstra (1994), belajar mandiri adalah sifat alami yang ada dalam setiap individu dan tidak berarti memisahkan diri dari orang lain.

Dalam praktiknya, siswa tetap membutuhkan bimbingan, motivasi, dan fasilitasi dari orang dewasa di sekitarnya.

Peran Keluarga

BACA JUGA:6 Cara Memilih Indukan Kambing dan Domba untuk Belajar Jadi Peternak Sukses Bagi Pemula, No 1 Paling Penting!

BACA JUGA:Bingung Belajar Apa untuk PPPK Teknis 2024? Ini Kisi-Kisi Soal yang Wajib Dipelajari!

Keluarga, terutama orang tua, memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan motivasi belajar anak. Dukungan keluarga bisa berupa:

- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah

- Memberikan dorongan dan pujian atas usaha belajar anak

Cara Membangun Karakter Belajar Mandiri Siswa lewat Pendampingan Orang Tua dan Guru

Melly

Melly


bacakoran.co - di era pendidikan modern, istilah semakin populer sebagai pendekatan yang mendorong siswa untuk aktif, bertanggung jawab, dan kreatif dalam proses belajarnya.

namun, sering kali konsep ini disalahartikan sebagai belajar secara terisolasi tanpa bantuan siapa pun.

padahal, belajar mandiri bukan berarti sendirian.

justru, keberhasilan belajar mandiri sangat bergantung pada dukungan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga dan guru.

belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif sendiri, di mana siswa menentukan tujuan, strategi, dan sumber belajar sesuai kebutuhannya.

menurut hiemstra (1994), belajar mandiri adalah sifat alami yang ada dalam setiap individu dan tidak berarti memisahkan diri dari orang lain.

dalam praktiknya, siswa tetap membutuhkan bimbingan, motivasi, dan fasilitasi dari orang dewasa di sekitarnya.

peran keluarga

keluarga, terutama orang tua, memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan motivasi belajar anak. dukungan keluarga bisa berupa:

- menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah

- memberikan dorongan dan pujian atas usaha belajar anak

- membantu mengatur waktu belajar dan istirahat secara seimbang

- menjadi pendengar aktif saat anak menghadapi kesulitan belajar

menurut kompasiana, keterlibatan keluarga dalam pembelajaran mandiri dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri anak.

bahkan, komunikasi rutin antara sekolah dan orang tua sangat dianjurkan untuk menyelaraskan strategi belajar di rumah dan di sekolah.

peran guru

guru bukan hanya penyampai materi, tetapi juga pembimbing yang membantu siswa menemukan cara belajar yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan mereka.

dalam konteks belajar mandiri, guru berperan sebagai:

- fasilitator: menyediakan sumber belajar yang beragam dan relevan

- motivator: membangkitkan semangat belajar melalui pendekatan yang menyenangkan

- perekayasa pembelajaran: menciptakan suasana belajar yang kreatif dan interaktif

- inspirator: memberikan contoh dan inspirasi agar siswa termotivasi untuk belajar secara mandiri

guru juga dapat membantu siswa mengevaluasi hasil belajar dan memberikan umpan balik yang membangun.

belajar mandiri akan lebih efektif jika ada sinergi antara keluarga dan guru.

komunikasi yang terbuka, pemahaman bersama tentang tujuan pendidikan, dan dukungan emosional dari kedua pihak akan menciptakan ekosistem belajar yang sehat dan produktif.

belajar mandiri bukan berarti berjalan sendiri. di balik siswa yang mandiri, ada keluarga yang mendukung dan guru yang membimbing. kemandirian belajar adalah hasil dari proses kolaboratif yang melibatkan lingkungan sekitar.

dengan peran aktif keluarga dan guru, siswa tidak hanya belajar lebih efektif, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tag
Share