Demo Warga Bantargebang di RDF: Jangan Jadikan Kami Penonton di Tanah Sendiri!

Aksi ratusan warga Bantargebang geruduk fasilitas RDF milik Pemprov DKI Jakarta menuntut prioritas tenaga kerja lokal.--Youtube-tvOneNews
BACAKORAN.CO - Ratusan warga dari empat kelurahan Sumur Batu, Cikiwul, Ciketing Udik, dan Bantargebang menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan fasilitas pengolahan sampah Refuse-Derived Fuel (RDF) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rabu, 16 Juli 2025 menjadi hari yang penuh gejolak di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi.
Mereka menuntut agar pengelola RDF memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proses rekrutmen.
Melansir dari video youtube tvOneNews, aksi ini menjadi sorotan penting dalam isu keadilan sosial dan tanggung jawab lingkungan.
BACA JUGA:Warga AS Demo Tuntut Trump Tak Ikut Campur Perang Iran-Israel: Diplomasi Satu-satunya Cara!
RDF Bantargebang, sebagai proyek strategis pengelolaan sampah, diharapkan tidak hanya membawa solusi ekologis, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal yang selama ini hidup berdampingan dengan tumpukan sampah.
Latar Belakang Aksi
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan warga terhadap sistem rekrutmen tenaga kerja RDF yang dilakukan secara daring.
Menurut mereka, sistem online tidak ramah bagi masyarakat sekitar yang mayoritas masih gagap teknologi.
BACA JUGA:Aksi Demo Berujung Viral! Ambulans Dirusak, Sopir Truk dan Relawan Tempuh Jalur Damai
BACA JUGA:Kami Bukan Kriminal! Sopir Truk Demo Tolak Zero ODOL, Ini Deretan Tuntutannya
Banyak warga yang sebelumnya dijanjikan akan dipekerjakan saat RDF beroperasi penuh, namun kenyataannya justru tenaga kerja dari luar daerah yang diterima.
Salah satu warga, Hepi Khairulsaleh, menyampaikan bahwa RDF telah merekrut 250 pekerja dari luar Bantargebang, sementara warga lokal yang sempat bekerja saat masa uji coba pada 2022 tidak dipanggil kembali.
“Kami dijanjikan kerja, tapi nyatanya kami hanya jadi penonton di tanah sendiri,” tegasnya.