bacakoran.co

Merasa Ada yang Kurang, Ayah Juliana Marins Komentari Indonesia Terkait Kematian Anaknya

Ayah Juliana Marins Kritik Indonesia Terkait Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani --jejakbackpaker

BACAKORAN.CO - Proses pemakaman Juliana Marins telah usai dilaksanakan di Niteroi dan juga dihadiri oleh ayahnya sendiri, Manoel Marins.

Dalam kesempatan ini, ia mengkritik Indonesia lagi terkait kematian putrinya yang merupakan pendaki pemula ke Gunung Rinjani, Lombok.

Mengutip AP, ia menyebut bahwa apa yang terjadi pada putrinya adalah 'masalah mengabaikan nyawa manusia'.

Ia juga menyebut 'layanan publik yang tidak memadai' di Indonesia yang akhirnya jadi penyebab utama Juliana Marins kehilangan nyawa. 

BACA JUGA:Berbuntut Panjang, Pihak Brazil Ancam Tuntut Indonesia Terkait Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani

"Sayangnya, ini adalah tujuan wisata dikenal di seluruh dunia, negara yang bergantung pada pariwisata untuk bertahan hidup," katanya.

"Seharusnya ada infrastruktur yang lebih baik, sumber daya yang lebih baik untuk menyelamatkan orang" sambungnya.

Disisi lain, Manoel juga berterima kasih pada masyarakat Brasil atas simpati dan perhatian mereka, yang menurutnya sangat penting bagi keluarga untuk bisa mendapat jawaban terkait apa yang terjadi pada Juliana Marins.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada pers yang meliput kasus ini, sehingga masalah ini menyebar ke seluruh Brasil."

BACA JUGA:Trump Ancam Negara Pro-BRICS, Siap Tambah Tarif 10%, Indonesia Kena?

Sebelumnya kasus kematian Juliana Marins masih menjadi polemik dan pihak Brazil meminta keluarga korban mendukung penyelidikan internasional.

Dilansir dari Folha de S.Paulo, Jumat (4/7/2025), pembela menyatakan bahwa, jika terbukti tidak ada penyelidikan atau akuntabilitas oleh pihak berwenang Indonesia.

Brasil dapat membuka penyelidikannya sendiri, melalui Kepolisian Federal, berdasarkan prinsip yurisdiksi ekstrateritorial.

"Kami telah meminta Kepolisian Federal membuka penyelidikan untuk menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam menelantarkan korban," katanya pada publikasi Brasil tersebut. Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian Federal terkait ini.

Merasa Ada yang Kurang, Ayah Juliana Marins Komentari Indonesia Terkait Kematian Anaknya

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - proses pemakaman juliana marins telah usai dilaksanakan di niteroi dan juga dihadiri oleh ayahnya sendiri, manoel marins.

dalam kesempatan ini, ia mengkritik indonesia lagi terkait kematian putrinya yang merupakan pendaki pemula ke gunung rinjani, lombok.

mengutip ap, ia menyebut bahwa apa yang terjadi pada putrinya adalah 'masalah mengabaikan nyawa manusia'.

ia juga menyebut 'layanan publik yang tidak memadai' di indonesia yang akhirnya jadi penyebab utama juliana marins kehilangan nyawa. 

"sayangnya, ini adalah tujuan wisata dikenal di seluruh dunia, negara yang bergantung pada pariwisata untuk bertahan hidup," katanya.

"seharusnya ada infrastruktur yang lebih baik, sumber daya yang lebih baik untuk menyelamatkan orang" sambungnya.

disisi lain, manoel juga berterima kasih pada masyarakat brasil atas simpati dan perhatian mereka, yang menurutnya sangat penting bagi keluarga untuk bisa mendapat jawaban terkait apa yang terjadi pada juliana marins.

"saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada pers yang meliput kasus ini, sehingga masalah ini menyebar ke seluruh brasil."

sebelumnya kasus kematian juliana marins masih menjadi polemik dan pihak brazil meminta keluarga korban mendukung penyelidikan internasional.

dilansir dari folha de s.paulo, jumat (4/7/2025), pembela menyatakan bahwa, jika terbukti tidak ada penyelidikan atau akuntabilitas oleh pihak berwenang indonesia.

brasil dapat membuka penyelidikannya sendiri, melalui kepolisian federal, berdasarkan prinsip yurisdiksi ekstrateritorial.

"kami telah meminta kepolisian federal membuka penyelidikan untuk menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam menelantarkan korban," katanya pada publikasi brasil tersebut. kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian federal terkait ini.

jika "kemungkinan kelalaian" ditemukan, kasus kematian juliana dapat dibawa ke badan-badan internasional, menyeret indonesia sebagai pihak tertuduh.

"kami menunggu laporan (otoritas indonesia) dan begitu laporan itu tiba, kami akan menentukan langkah selanjutnya," jelas taíssa selaku pembela hak asasi manusia regional di rio de janeiro, taísa bittencourt.

pihak keluarga juliana juga telah mengajukan proses otopsi ulang setelah jenazah juliana tiba di brasil pada 1 juli lalu.

otopsi pun langsung digelar pada hari yang sama di institut medis legal (iml) rio de janeiro untuk mencari tahu penyebab dan waktu kematian juliana marins.

dpu menyebutkan pemeriksaan ulang ini sangat penting untuk mengklarifikasi dugaan bahwa juliana mungkin tak dapat pertolongan memadai setelah kecelakaan terjadi.

“otopsi kedua ini adalah permintaan dari keluarga. kami akan mendampingi mereka sesuai hasil laporan dan keputusan yang akan diambil,” ujar taisa.

sebelumnya data kematian juliana marins menjawab beberapa spekulasi dan sesuai dengan pantauan drone basarnas.

hasil autopsi terhadap jenazah juliana marins  disebut meninggal 20 menit usai terperosok ke dalam jurang.

"drone thermal kami di sabtu sore sudah tidak menangkap panas tubuh korban saat searching di kedalaman, itu terjawab lewat hasil autopsi," kata kepala biro humas dan umum basarnas hendra sudirman, dikutip bacakoran.co dari detiknews, sabtu (28/6/2025).

hal ini juga diungkap oleh ida bagus putu alit, dokter forensik dari rsup prof igng ngoerah, denpasar.

ia menuturkan wanita berusia 27 tahun tersebut mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuh.

"perkiraan 20 menit," ujarnya terkait perkiraan lamanya korban bertahan hidup.

hasil autopsi terungkap bahwa korban mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuhnya.

dan juga korban mengalami cedera tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha juliana mengalami patah.

tim dokter forensik mengatakan kondisi itu membuat juliana diyakini tidak bisa bertahan lebih dari 20 menit setelah terjatuh.

sempat menimbulkan perdebatan mengenai kematian juliana marins, basarnas ungkap tidak bisa mengevakuasi korban hidup-hidup dalam waktu kurang dari 20 menit.

"ya tidak mungkin," ucap hendra.

tak hanya itu ia menyampaikan pihaknya tidak ambil pusing terkait banyaknya kritik terhadap basarnas meskipun saat ini ada fakta dari hasil autopsi.

"biar saja ini negara bebas untuk berpendapat, tugas kami bukan untuk menanggapi setiap pendapat orang, cukup kami jalani semua sop-nya dan dokumentasikan apa yang kami kerjakan," jelasnya.

"itu bisa sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas kami dengan maksimal, alhamdulillah, tuhan kasih jawaban lewat dari ahli autopsi terkait korban," sambung dia.

sebelumnya jenazah asal brazil yang merupakan seorang pendaki ditemukan, juliana marins (27) jenazahnya akan di autopsi di bali.

hal ini diungkapkan oleh wakil gubernur nusa tenggara barat (ntb), indah damayanti putri, saat ditemui di rs bhayangkara pada kamis (26/6/2025).

"sementara proses administrasi diselesaikan, autopsi akan dilaksanakan di bali," kata indah. saat ini, jenazah juliana telah dievakuasi dari gunung rinjani dan berada di rs bhayangkara mataram.

indah menuturkan bahwa autopsi dilakukan di bali karena satu-satunya dokter autopsi yang ada di ntb sedang bertugas di sumatera.

"dokter autopsi kita sedang melaksanakan tugas ke sumatera, karena hanya ada satu di ntb, sehingga kita memilih opsi yang terdekat di bali," ujarnya.

kapolda ntb telah berkoordinasi dengan kapolda bali mengenai proses autopsi jenazah juliana. "setiba jenazah di bali, dilaksanakan proses autopsi," tambah indah.

sebelumnya berita viral dari gunung rinjani, salah satu destinasi  paling populer di indonesia, kembali menjadi sorotan setelah insiden tragis menimpa seorang 

juliana marins (27), yang dilaporkan terjatuh ke jurang saat mendaki, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim sar gabungan pada selasa, 24 juni 2025.

kepala kantor sar mataram, muhamad hariyadi, mengonfirmasi bahwa jasad juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter dari titik terakhir ia terlihat, yang dikenal sebagai last known position (lkp).

proses pencarian yang berlangsung selama beberapa hari akhirnya membuahkan hasil pada pukul 18.00 wita.

“setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban,” ujar hariyadi pada rabu (25/6/2025).

tiga personel tambahan diturunkan untuk memastikan kondisi korban dan melakukan pembungkusan  sebagai persiapan evakuasi.

tim sar kemudian membagi posisi: tiga orang berada di anchor point kedua di kedalaman 400 meter, sementara empat lainnya berada di samping jenazah di dasar jurang.

evakuasi jenazah juliana sempat tertunda akibat cuaca ekstrem dan visibilitas yang sangat terbatas.

tim sar memutuskan untuk melanjutkan proses evakuasi pada pagi hari rabu, 25 juni 2025.

“jenazah akan diangkat terlebih dahulu ke atas (lkp), lalu ditandu menyusuri rute pendakian menuju posko sembalun,” kata hariyadi.

rencana evakuasi mencakup pengangkatan jenazah ke lkp, kemudian ditandu menyusuri jalur pendakian menuju posko sembalun.

dari posko sembalun, jenazah akan diterbangkan menggunakan helikopter menuju rs bhayangkara polda ntb untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

insiden ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk kementerian pariwisata dan otoritas taman nasional gunung rinjani.

jalur pendakian menuju puncak dari plawangan 4 sembalun ditutup sementara untuk mendukung kelancaran proses evakuasi dan menjamin keselamatan pendaki lainnya.

menteri pariwisata, widiyanti putri wardhana, menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama.

ia juga meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur (sop) dan pengawasan terhadap aktivitas pemanduan di destinasi ekstrem seperti rinjani.

tragedi ini menjadi pengingat penting akan risiko yang melekat dalam aktivitas pendakian, terutama di medan ekstrem seperti gunung rinjani.

meski keindahannya memikat, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.

semoga proses evakuasi berjalan lancar dan keluarga korban mendapatkan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.

Tag
Share