bacakoran.co

Tak Disangka! Uang Rp1,2 Miliar Masuk ke Rekening Mahasiswi Sumsel Akhirnya Terungkap, Begini Kronologinya

Ilustrasi kasus korupsi proyek Dinas PUPR OKU hingga terungkap aliran uang Rp1,2 miliar masuk rekening mahasiswi--Shutterstock

BACAKORAN.CO - Seorang mahasiswi bernama Dinda diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gegara uang Rp1,2 miliar masuk kedalam rekeningnya.

Kasus suap proyek di Dinas PUPR mengungkapkan proses pemeriksaan serta dugaan keterlibatan uang hasil korupsi yang tiba-tiba masuk ke rekening Dinda.

Kronologi uang ratusan juta masuk rekening mahasiswi

Awal mula, Dinda diminta membuka rekening bank oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya secara rinci.

Ia pun mengikuti arahan tersebut tanpa curiga. 

BACA JUGA:Bikin Video AI Sinematik Pakai Gemini Veo 3, Begini Cara Aktifkan Fiturnya!

BACA JUGA:Lawan Sarcopenia! HiLo Ajak Ribuan Orang 'Nabung Otot' di 10 Kota Besar

Tidak berselang lama rekening miliknya menerima transferan uang sebesar Rp 1,2 miliar. 

Ironisnya, saat itu tidak ada konfirmasi dari pengirim mengenai siapa dan untuk apa uang tersebut dikirimkan ke rekeningnya.

"Mulanya saya sempat bertanya-tanya darimana asal uang sebanyak itu," ujar Dinda. 

Keprihatinannya memuncak, Dinda akhirnya mengetahui asal usul uang miliaran tersebut. 

BACA JUGA:Sleman Heboh! Ratusan Driver Online Kepung Rumah Pelanggan, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan! Lutfi Pengemis Gorontalo Ternyata Lebih Kaya dari Gaji Jakarta

Ia merasa tidak nyaman dan enggan terseret ke dalam lingkaran kasus korupsi yang lebih dalam. 

Menurut Dinda, uang ratusan juta yang masuk ke rekeningnya diduga kuat berasal dari praktik korupsi. 

Tak Disangka! Uang Rp1,2 Miliar Masuk ke Rekening Mahasiswi Sumsel Akhirnya Terungkap, Begini Kronologinya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - seorang mahasiswi bernama dinda diperiksa oleh komisi pemberantasan korupsi () gegara uang rp1,2 miliar masuk kedalam rekeningnya.

kasus suap proyek di dinas pupr mengungkapkan proses pemeriksaan serta dugaan keterlibatan uang hasil korupsi yang tiba-tiba masuk ke rekening dinda.

kronologi uang ratusan juta masuk rekening mahasiswi

awal mula, dinda diminta membuka rekening bank oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya secara rinci.

ia pun mengikuti arahan tersebut tanpa curiga. 

tidak berselang lama rekening miliknya menerima transferan uang sebesar rp 1,2 miliar. 

ironisnya, saat itu tidak ada konfirmasi dari pengirim mengenai siapa dan untuk apa uang tersebut dikirimkan ke rekeningnya.

"mulanya saya sempat bertanya-tanya darimana asal uang sebanyak itu," ujar dinda. 

keprihatinannya memuncak, dinda akhirnya mengetahui asal usul uang miliaran tersebut. 

ia merasa tidak nyaman dan enggan terseret ke dalam lingkaran kasus korupsi yang lebih dalam. 

menurut dinda, uang ratusan juta yang masuk ke rekeningnya diduga kuat berasal dari praktik korupsi. 

"saya menduga jika uang miliaran tersebut adalah uang korupsi," katanya.

kasus ini mencuat berkaitan dengan operasi tangkap tangan (ott) yang dilakukan oleh kpk pada sabtu, 15 juni 2025. 

dalam operasi itu 6 tersangka diamankan, termasuk pejabat di dinas pupr dan anggota dprd oku. 

mereka yang terlibat terdiri dari kepala dinas pupr nopriansyah, anggota komisi iii dprd ferlan juliansyah, ketua komisi iii dprd m fahrudin, dan ketua komisi ii dprd umi hartati. 

selain itu, dua orang dari kalangan swasta turut diamankan, yaitu m fauzi alias pablo dan ahmad sugeng santoso.

menanggapi kasus ini, dinda turut meluruskan pemberitaan yang beredar terutama terkait hubungannya dengan salah satu tersangka pablo. 

diketahui dinda bekerja di biro konsultan perpajakan secara kebetulan ia mengurus masalah pajak perusahaan yang dikelola pablo

dari uang yang masuk ke rekeningnya rp1,2 miliar, dinda menarik dari dua bank tersebut diserahkan dalam dua tahap.

pada penyerahan pertama, dinda memberikan lebih dari rp 800 juta tanpa adanya saksi.

namun, karena merasa ada yang tidak beres dinda membawa saksi saat menyerahkan uang senilai lebih dari rp 300 juta dalam penyerahan kedua.

setelah kabar ott kpk semakin berkembang, dinda dan rekannya maulana yang juga seorang konsultan perpajakan memutuskan untuk datang ke gedung kpk.

"kami ingin melaporkan soal uang rp 1,2 miliar itu. kami khawatir uang tersebut ada kaitannya dengan kasus yang sedang ditangani kpk," ujarnya.

dari situ, dinda dan maulana diperiksa sebagai saksi terkait kasus ott kpk tentang suap di lingkungan dinas pupr kabupaten oku.

Tag
Share