bacakoran.co

Iran Putuskan Hubungan dengan IAEA, Dunia Panik! Apa Dampaknya?

Iran secara resmi menghentikan sebagian besar kerja sama teknis dan pengawasan dengan IAEA.--

Pernyataan ini membuat banyak negara waspada. Sebab, selama ini kerja sama dengan IAEA menjadi satu-satunya jendela dunia internasional untuk memantau program nuklir Iran.

Pemerintah Amerika Serikat mengecam keras langkah Iran, menyebutnya sebagai “langkah berbahaya menuju kepemilikan senjata nuklir.”

BACA JUGA:Sedap! Dana BOP RA dan BOS Madrasah Triwulan Kedua Rp 1,79 Triliun Segara Cair

BACA JUGA:Natalius Pigai Usulkan Kejahatan Korupsi Masuk ke Pelanggaran HAM Berat di RUU Baru

Sementara Uni Eropa mendesak Iran agar membuka kembali akses kerja sama demi menjaga stabilitas regional.

Israel, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan Iran, menyindir bahwa tindakan ini adalah "bukti nyata Iran sedang mempercepat proyek bom nuklirnya."

Lebih parahnya lagi, keputusan Iran ini bisa mendorong Israel melakukan serangan pre-emptive jika bukti-bukti pengayaan uranium tingkat tinggi ditemukan di kemudian hari.

Selain risiko konflik militer terbuka, pasar energi dunia juga mulai goyah.

BACA JUGA:Heboh! Direktur G70 Asia Kepergok Selingkuh di Cottage Mewah, Video Viral di Media Sosial

BACA JUGA:Imbauan Hasto buat Kader PDIP Usai Dituntut 7 Tahun Penjara Kasus Harun Masiku

Ketidakpastian di Timur Tengah membuat investor khawatir, dan harga minyak mentah diprediksi akan melonjak jika konflik membesar.

Situasi ini berpotensi menciptakan krisis energi dan inflasi global, terutama jika jalur distribusi minyak terganggu.

Langkah Iran menghentikan kerja sama dengan IAEA bukan hanya isyarat politik, tetapi juga alarm serius bagi dunia internasional.

Ketika pengawasan atas program nuklir menjadi gelap, maka risiko eskalasi militer dan krisis energi semakin nyata.

BACA JUGA:Tak Mau Diajak Rujuk, Tebas Leher Istri Dengan Parang Hingga Tewas. Ingin Membantu Tangan Adik Ipar Putus

Iran Putuskan Hubungan dengan IAEA, Dunia Panik! Apa Dampaknya?

Melly

Melly


bacakoran.co - ketegangan global kembali memanas setelah secara resmi menghentikan sebagian besar kerja sama teknis dan pengawasan dengan badan energi atom internasional (iaea).

keputusan mengejutkan ini diumumkan hanya beberapa hari setelah udara yang diduga dilakukan oleh israel dan amerika serikat menghantam fasilitas nuklir strategis milik iran.

langkah berani ini disahkan secara resmi oleh parlemen melalui pengesahan undang-undang khusus.

dalam praktiknya, iran kini telah memutus akses kamera pengawas milik , menolak inspeksi mendadak, dan menghentikan seluruh diskusi teknis yang sebelumnya dilakukan secara rutin setiap bulan.

kepala iaea, rafael grossi, menggelar konferensi pers darurat di wina dan menyampaikan kekhawatiran mendalam atas situasi ini.

“kami tidak bisa lagi memverifikasi tingkat pengayaan uranium iran secara utuh. transparansi mereka telah menurun drastis,” ujar grossi dengan nada kecewa.

langkah iran dinilai sangat berisiko karena membuka kemungkinan negara tersebut mengembangkan program nuklir tanpa pengawasan internasional.

iran sendiri berdalih bahwa tindakan ini merupakan respons atas serangan udara dan sikap dunia yang dianggap "tutup mata".

pernyataan tegas datang dari juru bicara kementerian luar negeri iran:

“kami diserang dan dunia hanya diam. kami punya hak untuk bertindak demi kepentingan nasional. jika iaea tidak bisa bersikap netral, maka tak ada lagi alasan untuk melanjutkan kerja sama.”

pernyataan ini membuat banyak negara waspada. sebab, selama ini kerja sama dengan iaea menjadi satu-satunya jendela dunia internasional untuk memantau program nuklir iran.

pemerintah amerika serikat mengecam keras langkah iran, menyebutnya sebagai “langkah berbahaya menuju kepemilikan senjata nuklir.”

sementara uni eropa mendesak iran agar membuka kembali akses kerja sama demi menjaga stabilitas regional.

israel, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan iran, menyindir bahwa tindakan ini adalah "bukti nyata iran sedang mempercepat proyek bom nuklirnya."

lebih parahnya lagi, keputusan iran ini bisa mendorong israel melakukan serangan pre-emptive jika bukti-bukti pengayaan uranium tingkat tinggi ditemukan di kemudian hari.

selain risiko konflik militer terbuka, pasar energi dunia juga mulai goyah.

ketidakpastian di timur tengah membuat investor khawatir, dan harga minyak mentah diprediksi akan melonjak jika konflik membesar.

situasi ini berpotensi menciptakan krisis energi dan inflasi global, terutama jika jalur distribusi minyak terganggu.

langkah iran menghentikan kerja sama dengan iaea bukan hanya isyarat politik, tetapi juga alarm serius bagi dunia internasional.

ketika pengawasan atas program nuklir menjadi gelap, maka risiko eskalasi militer dan krisis energi semakin nyata.

dunia kini menanti, apakah diplomasi bisa kembali membuka pintu negosiasi, atau justru akan memasuki babak baru ketegangan di timur tengah.

Tag
Share