bacakoran.co - indonesia kini memiliki pemikir (think tank) baru bernama prasasti center for policy studies yang siap memberikan pengawasan berbasis data terhadap kebijakan dan program-program prioritas pemerintah.

lembaga ini diluncurkan secara resmi pada selasa, 1 juli 2025, dan mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan, termasuk dunia usaha.

prasasti hadir sebagai mitra strategis lintas sektor yang mengusung misi untuk menjembatani dialog antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil melalui kajian kebijakan yang mendalam, diskusi strategis, serta kolaborasi lintas sektor.

wakil ketua umum kamar dagang dan industri (kadin) indonesia, carmelita hartoto, mewakili ketua umum anindya novyan bakrie, menyampaikan bahwa kehadiran prasasti sangat dibutuhkan pelaku usaha.

ia menilai ini dapat menjadi jembatan suara antara dunia usaha dan pemerintah.

“kadin sangat mendukung prasasti karena ini menjadi kanal penting dalam menyampaikan masukan yang berbasis riset. kadang dunia usaha kesulitan berbicara langsung dengan pemerintah, dan prasasti bisa jadi penghubung strategis," ujar carmelita.

lebih lanjut, ia menyebut bahwa kolaborasi antara dan prasasti nantinya juga akan diwujudkan dalam bentuk riset bersama yang dapat menjadi dasar masukan kebijakan publik.

salah satu anggota dewan penasihat prasasti, hashim s. djojohadikusumo, menegaskan bahwa lembaga ini akan berdiri sebagai entitas independen yang bekerja berdasarkan sains dan data.

salah satu fokus awal prasasti adalah melakukan evaluasi terhadap program unggulan pemerintahan presiden prabowo subianto, yaitu makan bergizi gratis (mbg).

“fungsi utama prasasti adalah menyampaikan penilaian objektif terhadap program nasional seperti mbg. kita harus tahu apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki—semua berdasarkan data, bukan opini semata,” ungkap hashim.

dalam kesempatan tersebut, hashim juga menyampaikan optimisme atas target ambisius pemerintah untuk meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

menurutnya, target ini realistis jika didukung kebijakan strategis seperti hilirisasi industri dan pendekatan diplomasi ekonomi berbasis kebijakan luar negeri bebas aktif.

“minat investor asing sangat tinggi. ini sinyal positif bahwa arah kebijakan kita sudah tepat. jika tren ini berlanjut, saya yakin bukan hanya 8 persen—kita bisa melampaui itu,” tegasnya.

sebagai ketua dewan penasihat kadin indonesia, hashim menilai bahwa prasasti bisa menjadi aktor kunci dalam mendorong keterbukaan, akuntabilitas, dan efektivitas program pemerintah melalui kajian berbasis bukti (evidence-based policy).

dengan kehadiran prasasti, diharapkan kebijakan publik di indonesia ke depan akan semakin inklusif, transparan, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat.

think tank ini siap menjadi mitra kritis namun konstruktif dalam mengawal arah pembangunan nasional.