Begini Nasib Jemaah Umrah Indonesia Jika Arab Saudi Tutup Wilayah Udara!

Jemaah umrah asal Indonesia terancam batal berangkat ke Tanah Suci jika Arab Saudi menutup wilayah udaranya, mengikuti langkah diambil sejumlah negara teluk respon perang Iran-Israel.--gulf new/ist
Firman menjelaskan jika dalam kondisi seperti ini, seluruh perubahan jadwal keberangkatan maupun pembatalan akan dilindungi oleh klausul force majeure, alias keadaan darurat di luar kuasa manusia.
BACA JUGA:Pergerakan Harga Minyak Dunia saat Perang Iran-Israel Makin Panas, Melonjak atau Makin Terjerembab?
BACA JUGA:Ngeri! Jendral Tertinggi Iran Ungkap Akan Terus Gempur Israel Sampai Netanyahu Berlutut
HIMPUH Minta Jemaah Tenang
Mengacu pada pengalaman tahun 2020 saat Arab Saudi menutup akses karena pandemi Covid-19, Firman berharap masyarakat--terutama jemaah umrah--bisa menerima dan memahami risiko kondisi luar biasa ini.
“Kami minta ada edukasi sejak dini kepada jemaah, bahwa risiko-risiko semacam ini bisa terjadi. Komunikasi dan musyawarah dengan jemaah sangat penting,” imbaunya.
Firman pun menginstruksikan seluruh anggota HIMPUH yang masih berada di Arab Saudi agar aktif berkoordinasi dengan maskapai, terutama jika ada potensi keterlambatan pemulangan.
BACA JUGA:Teheran Bantah Klaim Trump: Perang Iran-Israel Belum Berakhir
BACA JUGA:Warga AS Demo Tuntut Trump Tak Ikut Campur Perang Iran-Israel: Diplomasi Satu-satunya Cara!
“Airlines wajib memulangkan jemaah. Kalau pun delay, mereka berkewajiban menyediakan akomodasi dan konsumsi,” tegasnya.
Jemaah di Negara Transit Diminta Segera Lapor ke KBRI/KJRI
Tak hanya jemaah di Saudi, mereka yang masih dalam perjalanan pulang dan terjebak di negara transit seperti Qatar, Oman, UEA, atau
Singapura diminta segera menghubungi perwakilan RI setempat.
BACA JUGA:Serangan Rudal Iran-Israel: Indonesia Bergerak Cepat Selamatkan 93 WNI!
“Segera laporkan data dan manifes jemaah agar pemerintah bisa bantu intervensi jika dibutuhkan. Airlines juga tetap wajib memulangkan mereka dengan layak,” tambah Firman.
Menurut data HIMPUH, masih ada sejumlah jemaah haji dan umrah yang dijadwalkan pulang ke Indonesia hingga 28 Juni mendatang.