bacakoran.co

Banyak Siswa SMA Favorit Jakarta Tak Lolos PPKB UI 2025, Ini Penjelasan Resmi dari Universitas Indonesia

UI akhirnya buka suara terkait banyak siswa SMA favorit di Jakarta yang gagal lolos jalur PPKB tahun 2025.-Ilustrasi -

“Langkah ini diambil untuk keadilan dan pemerataan akses pendidikan, agar tidak terpusat hanya pada kota-kota besar seperti Jakarta,” jelas Emir.

Kebijakan tersebut ternyata menjadi sumber kekecewaan sejumlah orang tua siswa di Jakarta.

BACA JUGA:Terperangkap! Puluhan WNI Terjebak di Tengah Gempuran Perang Iran-Israel

BACA JUGA:Dramatis! Evakuasi 24 Awak Kapal 3 Tanker Tabrakan di Dekat Selat Hormuz, Begini Kronologinya!

Salah satunya adalah Fadia, Wakil Ketua Komite SMAN 70 Jakarta periode 2023–2025.

Ia menyebut, pihak sekolah telah mencoba mencari tahu alasan siswa berprestasi dari sekolahnya banyak yang gagal.

Jawaban yang mereka terima adalah bahwa UI memang memprioritaskan sekolah-sekolah dari daerah 3T.

Fadia tak mempersoalkan niat baik UI untuk membuka akses bagi siswa dari daerah pelosok.

BACA JUGA:Setelah Evaluasi 100 Hari Kerja Bupati, Kini Aliansi Cipayung Plus Tuntut Copot Kapolres Musi Rawas

BACA JUGA:Terlalu Meremehkan, Israel Dinilai Kena Batunya Setelah Digempur Balik Iran Habis-habisan

Namun, ia menyayangkan minimnya sosialisasi terkait kebijakan ini.

Menurutnya, jika informasi itu disampaikan sejak awal, banyak orang tua tidak akan membeli formulir jalur PPKB yang mencapai Rp850.000 per siswa.

“Kalau memang mau menerapkan sistem prioritas daerah 3T, seharusnya disosialisasikan lebih dulu. Jangan sampai siswa di Jakarta tetap berbondong-bondong beli formulir tanpa tahu peluangnya sangat kecil,” kata Fadia.

Bagi siswa yang belum berhasil di jalur PPKB, UI masih membuka kesempatan melalui jalur SIMAK UI.

BACA JUGA:Pengemudi Angkutan Barang Tuntut Penutupan Timbangan UPPKB di 2 Pintu Masuk Kota, Ini Alasannya

Banyak Siswa SMA Favorit Jakarta Tak Lolos PPKB UI 2025, Ini Penjelasan Resmi dari Universitas Indonesia

Melly

Melly


bacakoran.co - universitas indonesia (ui) akhirnya buka suara terkait hebohnya kabar banyak sma favorit di jakarta yang gagal lolos jalur prestasi dan pemerataan kesempatan belajar (ppkb) tahun 2025.

kegagalan ini menuai banyak tanda tanya, apalagi karena siswa-siswa tersebut dikenal berprestasi dan berasal dari sekolah papan atas.

menurut pelaksana harian direktur humas, media, pemerintah, dan internasional (hmpi) ui, emir chairullah, penyebab utama banyaknya peserta tidak lolos adalah tingginya persaingan.

jumlah pendaftar di jalur ppkb tahun ini meningkat drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“ppkb tahun ini sangat ketat. jumlah pendaftarnya melonjak, sehingga tingkat persaingannya pun jadi jauh lebih tinggi,” ujar emir saat dikonfirmasi pada selasa, 17 juni 2025.

dari data yang dirilis, pendaftar ppkb ui untuk jenjang sarjana mencapai 13.092 orang, sementara jenjang vokasi sebanyak 2.549 orang.

namun, dari total tersebut, ui hanya bisa menerima 987 untuk program sarjana dan 615 mahasiswa untuk program vokasi.

ini berarti tingkat keketatan penerimaan sangat tinggi.

tak hanya soal persaingan, ui juga menerapkan kebijakan baru yang berorientasi pada pemerataan pendidikan di seluruh wilayah indonesia.

salah satu bentuk kebijakan itu adalah memberikan prioritas kepada siswa-siswa dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3t).

“langkah ini diambil untuk keadilan dan pemerataan akses pendidikan, agar tidak terpusat hanya pada kota-kota besar seperti jakarta,” jelas emir.

kebijakan tersebut ternyata menjadi sumber kekecewaan sejumlah orang tua siswa di jakarta.

salah satunya adalah fadia, wakil ketua komite sman 70 jakarta periode 2023–2025.

ia menyebut, pihak sekolah telah mencoba mencari tahu alasan siswa berprestasi dari sekolahnya banyak yang gagal.

jawaban yang mereka terima adalah bahwa ui memang memprioritaskan sekolah-sekolah dari daerah 3t.

fadia tak mempersoalkan niat baik ui untuk membuka akses bagi siswa dari daerah pelosok.

namun, ia menyayangkan minimnya sosialisasi terkait kebijakan ini.

menurutnya, jika informasi itu disampaikan sejak awal, banyak orang tua tidak akan membeli formulir jalur ppkb yang mencapai rp850.000 per siswa.

“kalau memang mau menerapkan sistem prioritas daerah 3t, seharusnya disosialisasikan lebih dulu. jangan sampai siswa di jakarta tetap berbondong-bondong beli formulir tanpa tahu peluangnya sangat kecil,” kata fadia.

bagi siswa yang belum berhasil di jalur ppkb, ui masih membuka kesempatan melalui jalur simak ui.

pendaftaran simak ui untuk jenjang sarjana dan vokasi masih dibuka hingga 23 juni 2025.

emir mengimbau agar para peserta tetap semangat dan tidak putus asa.

“masih ada jalur simak yang bisa diikuti. jangan patah semangat karena kesempatan masih terbuka,” katanya.

Tag
Share