Terlalu Meremehkan, Israel Dinilai Kena Batunya Setelah Digempur Balik Iran Habis-habisan

Kondisi Israel Setelah Meremehkan Kekuatan Militer Iran--edunews
BACAKORAN.CO - Setelah Tel Aviv Keos, analis mengungkapkan jika Israel terlalu meremehkan Iran yang sebelumnya mereka serang duluan.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar dari Lembaga Think Tank Amerika Serikat, Trita Parsi dan memang Iran terus menyerang balik Israel bahkan setelah pasukan Zionis menggempur fasilitas nuklir, senjata, hingga menewaskan pejabat top militer negara Timur Tengah ini.
"Mereka [Israel] meremehkan kemampuan Iran menyusun kembali kekuatan setelah Israel berhasil menargetkan pimpinan tertinggi militer Iran dan berhasil membunuh beberapa dari mereka," kata Parsi, dikutip Bacakoran.co dari CNN, Selasa (17/6/2025).
Parsi juga sebut pemerintahan Benjamin Netanyahu pede pasukan mereka sudah mengganggu komando dan kendali Iran.
BACA JUGA:Sirene Kembali Bergema di Tel Aviv: Eskalasi Konflik Israel-Iran Memanas
Namun, rasa senang yang cuma sebentar itu dengan cepat diputarbalikkan Iran melalui serangan dan gempuran habis-habisan.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa rudal Iran berhasil menembus semua lapisan sistem pertahanan udara Israel," ungkap Parsi.
Sebelumnya langit Israel kembali membara menyusul serangan rudal besar-besaran dari Iran menghantam sejumlah kota penting di Israel.
Bombardir rudal Iran memicu ledakan dahsyat, kepanikan massal, dan kepulan asap tebal di berbagai wilayah termasuk Yerusalem, Tel Aviv, dan Haifa.
Sirene meraung tak henti, disusul dentuman keras yang mengguncang langit malam.
Warga berlarian mencari perlindungan, sementara kamera-kamera menangkap rudal-rudal melesat cepat di angkasa, menciptakan pemandangan mengerikan sekaligus menegangkan.
BACA JUGA:Macron Desak Gencatan Senjata di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran, Ini Peringatannya
BACA JUGA:Seruan Damai Prabowo dan Presiden Singapura: Hentikan Konflik Israel-Gaza
“Kami mendengar suara ledakan beruntun, asap mengepul, dan semua orang langsung panik,” ujar seorang warga Haifa yang menjadi saksi mata.