Deni Victoria: Ini Hak Masyarakat, Desak PDAM Tirta Prabujaya Carikan Solusi

Ketua DPRD Prabumulih H Deni Victoria SH MSi (tengah) bersebelahan dengan Wali Kota Prabumulih H Arlan (Kemeja Putih) dan Sekda. (foto: fb )--
BACAKORAN.CO -- Ketua DPRD Kota Prabumulih, Sumatera Selatan H Deni Victoria SH MH mengaku kaget membaca pernyataan Direktur PDAM Tirta Prabujaya Prabumulih Adi Alson ST MT di media bahwa 2 mesin pompa air atau pompa intake milik perusahaan itu rusak serentak hingga mengganggu distribusi air bersih ke pelanggan.
Terlebih kata dia, untuk perbaikan 2 mesin pompa air itu butuh waktu hingga 3 minggu karena perbaikannya dilakukan di luar Kota Prabumulih.
Artinya, dalam waktu 3 minggu itu, masyarakat Kota Prabumulih khususnya pelanggan PDAM yang jumlahnya mungkin mencapai ratusan rumah tangga akan kesulitan mendapatkan air besih karena hanya dilayani oleh satu pompa bertekanan 20 liter perdetik.
"Tidak cukup dengan minta maaf karena pelayanan terganggu, atau hanya menunggu waktu 3 minggu sampai mesin pompa selesai di perbaiki, PDAM Tirta Prabujaya harus carikan solusi, karena ini merugikan masyarakat, merugikan pelanggan,"cetus Deni.
BACA JUGA:3 Minggu Kedepan Layanan Air Bersih PDAM Tirta Prabujaya Prabumulih Terganggu, Alasannya Pompa Rusak
"Kalau perbaikan satu pompa di satu bengkel memerlukan waktu 3 minggu, harus dicarikan solusi sehingga bisa lebih cepat. Kalau ada bengkel lain, bisa perbaiki pompa satunya dibengkel yang lain,"ungkapnya.
Menurut Deni, pelanggan yang membayar retribusi air bersih harus mendapatkan haknya, dilayani dengan baik jangan sampai teganggu pelayanan cukup lama. Terlebih lagi saat ini, curah hujan mulai berkurang.
"Kalau 3 minggu air bersihnya tersendat bahkan mungkin ada yang tidak mengalir, tentu ini membuat resah. Belum lagi kalau ada warga yang hajatan seperti pesta pernikahan atau hal lain yang memerlukan banyak air, tentu akan menyulitkan,"katanya.
Menurut Ketua DPRD Kota Prabumulih yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Prabumulih itu, solusi menyalurkan air dengan mobil tangki tidak sepenuhnya dapat membantu, sebab pelanggan memerlukan waktu dan tenaga menanti mobil tangki itu datang ke sekitar pemukiman mereka.
BACA JUGA:Beras Mahal di Mana-mana, Harganya Tembus Rp 54 Ribu per Kilo di Daerah Ini!
Lebih lanjut, wakil rakyat berlatar pengusaha ini mengatakan, pola-pola kerja lama yang baru bergerak ketika ada masalah, ketika terdesak harus di rubah.
"Bagaimana PDAM sebagai Perusahan Daerah mau bicara mengembangkan jaringan, menambah pelanggan, mendapat untung seperti harapan Pak Wali Kota, kalau masalah yang akan timbul tidak siap dihadapi jauh-jauh hari,"ujarnya.