Patrick Kluivert Janjikan Kebangkitan di Ronde 4, Nyata atau Hoaks?

Timnas Indonesia akan hadapi rivalitas Ronde 4 yang lebih ketat.-pssi-
BACAKORAN.CO - Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert janjikan kebangkitan begitu perjuangan memasuki Ronde 4. Mereka akan bangkit untuk menyegel tiket Piala Dunia 2026.
Kampanye kebangkitan diapungkan Patrick Kluivert usai Timnas Indonesia dibuat babak belur Jepang usai menyerah 0-6. Kekalahan telak Indonesia selama berjuang menuju Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, kekalahan terbesar Indonesia adalah takluk 1-5 atas Australia. Itu juga kekalahan pertama Indonesia di era Patrick Kluivert.
Indonesia juga pernah kalah 1-5 ketika Timnas Indonesia di era Shin Tae Yong. Kekalahan telak itu diterima saat kalah dari Irak di awal-awal Ronde 2.
BACA JUGA:Fix! Ini Calon Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4, Butuh 2 Kemenangan Lolos Piala Dunia 2026
Kini rekor kalah besar itu tercatat saat Indonesia dibantai Jepang 0-6. Kekalahan itu dicatatkan setelah beberapa hari Indonesia memastikan diri masuk Ronde 4 untuk perjuangkan tiket ke Piala Dunia 2026.
"Kami ambil pelajaran dari situasi ini. Kami jelas kecewa dengan hasilnya. Kami harus bangkit dan lebih baik lagi ke depannya," jelas Patrick.
Dean James saat jalani pertandingan bersama Timnas Indonesia lawan Jepang-pssi-
"Pertandingan telah menunggu. Kami harus siapkan rencana untuk hadapi lawan di Ronde 4 dan bangkit dari situasi ini," tegas legenda FC Barcelona ini.
Patrick mengatakan, pelajaran yang diambil dari pertandingan selama di Ronde 3 adalah respek dengan kualitas lawan. Jepang memang lawan yang sangat tangguh.
"Kami respek kepada Jepang. Meski kita sudah berjuang keras tapi itu tidak cukup. Kualitas Jepang memang beda, kami harus mengakui itu dan harus bisa belajar," jelasnya.
Jepang merupakan tim terbaik di Asia. Piala Dunia 2026 ini adalah penampilannya kedelapan sepanjang sejarah mereka.
BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia Nggak Sabar Hadapi Jepang, Joey Pelupessy: Ini Tantangan Besar!
Jepang masuk Piala Dunia kali pertama pada tahun 1998 di Prancis. Kemudian tahun 2002 di Jepang-Korsel, edisi 2006 di Jerman.