Aliansi Mahasiswa Papua di Bali Diteror Paket Bangkai Kepala Babi, LBH Minta Polisi Beraksi

Aliansi Mahasiswa Papua di Bali diteror dengan paket bangkai kepala babi--Gemini AI
Lantas, Yuno dan aktivis AMP lainnya menyatakan bahwa mereka akan segera melaporkan kasus ini ke LBH Bali untuk penanganan lebih lanjut.
Yuno menilai bahwa kiriman tersebut bukan sekadar lelucon atau tindakan iseng, melainkan aksi intimidasi yang berkaitan dengan situasi politik di Papua yang tengah memanas, terutama konflik antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata.
BACA JUGA:Update Kasus Teror Tempo, Polisi Tengah Selidiki Driver Ojol yang Kirim Kepala Babi!
"Belakangan ini konflik bersenjata antara TNI-Polri dan TPNPB kembali terjadi di beberapa wilayah Papua. Kami curiga pengiriman kepala babi ini merupakan upaya menakut-nakuti mahasiswa Papua agar kami tidak vokal menyuarakan kondisi di tanah kelahiran kami," ungkapnya.
LBH Bali Mengecam Aksi Teror
Terpisah, Direktur LBH Bali Rezky Pertiwi menegaskan bahwa peristiwa ini adalah bentuk nyata teror terhadap kebebasan berekspresi mahasiswa Papua.
Ia menyebut bahwa pihaknya kini tengah melakukan pendampingan hukum dan berkoordinasi dengan AMP.
BACA JUGA:Kepala PCO Hasan Nasbi Mengundurkan Diri, Terkait Kasus Kepala Babi Tempo?
"Yang pasti ini adalah bentuk teror. Kami sedang berkoordinasi dengan kawan-kawan AMP untuk menindaklanjuti kasus ini," tegas Rezky.
AMP mendesak pihak berwenang untuk segera mengusut insiden ini dan mengungkap pelaku di balik aksi intimidasi tersebut.
Mereka menekankan bahwa penegakan hukum sangat penting untuk melindungi hak-hak sipil dan kebebasan berekspresi mahasiswa Papua.