bacakoran.co

Masih Suasana Idul Adha, Bolehkah Daging Kambing Jadi Menu MPASI Bayi? Ini Penjelasan Dokter Gizi

Bolehkah Daging Kambing Jadi Menu MPASI Bayi?/Kolase Bacakoran.co--Freepik.com

BACAKORAN.CO - Idul Adha masih terasa hangat dan stok daging kambing hasil kurban pun masih melimpah di kulkas. 

Dagingnya sudah diolah jadi berbagai masakan lezat seperti sate, tongseng, atau sop kambing, dan dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. 

Namun muncul pertanyaan, bolehkah si kecil yang sedang MPASI ikut menikmati olahan daging kambing ini?

Pertanyaan tersebut kerap muncul di benak para orang tua baru, terutama yang ingin memberikan variasi dalam menu makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayinya. 

BACA JUGA:Peduli Sesama! Panitia Kurban Surabaya Bagikan Daging dan Gulai, Disambut Antusias Warga

BACA JUGA:Sembelit Setelah Makan Daging? Ini 5 Cara Ampuh Agar Pencernaan Kembali Lancar!

Menanggapi hal ini, Dokter Gizi Medik dr Dyah Arum, M.Gizi, memberikan penjelasan yang menenangkan. 

Ia menyatakan bahwa daging kambing boleh dijadikan MPASI bagi bayi yang sudah memasuki usia makan.

“Daging kambing salah satu daging yang sangat bernutrisi. Bahkan di beberapa bagian, zat besinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam,” ujar dr Dyah, seperti dikutip dari edukasi kesehatannya pada Rabu (19/6/2024).

Kandungan gizi dalam daging kambing memang tidak main-main. Dalam 100 gram daging kambing, terdapat 109 kkal energi. 

BACA JUGA:7 Cara Efektif Untuk Menghilangkan Bau Perengus Daging Kambing, Dijamin Ampuh dan Terbukti!

BACA JUGA:Puluhan Chef Hotel Berbintang Masak Daging Kurban Gratis, Tradisi Unik Iduladha di Yogyakarta!

Komposisinya terdiri dari 0 gram karbohidrat, 20,6 gram protein, 2,31 gram lemak, 13 mg kalsium, 2,83 mg zat besi, 4 mg zinc, dan 1,13 mikrogram vitamin B12. 

Semua kandungan tersebut sangat penting untuk tumbuh kembang bayi, apalagi dalam masa emas perkembangan.

Masih Suasana Idul Adha, Bolehkah Daging Kambing Jadi Menu MPASI Bayi? Ini Penjelasan Dokter Gizi

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - masih terasa hangat dan stok daging kambing hasil kurban pun masih melimpah di kulkas. 

dagingnya sudah diolah jadi berbagai masakan lezat seperti sate, tongseng, atau sop kambing, dan dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. 

namun muncul pertanyaan, bolehkah si kecil yang sedang mpasi ikut menikmati olahan ini?

pertanyaan tersebut kerap muncul di benak para orang tua baru, terutama yang ingin memberikan variasi dalam menu makanan pendamping asi () untuk bayinya. 

menanggapi hal ini, dokter gizi medik dr dyah arum, m.gizi, memberikan penjelasan yang menenangkan. 

ia menyatakan bahwa daging kambing boleh dijadikan mpasi bagi bayi yang sudah memasuki usia makan.

“daging kambing salah satu daging yang sangat bernutrisi. bahkan di beberapa bagian, zat besinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam,” ujar dr dyah, seperti dikutip dari edukasi kesehatannya pada rabu (19/6/2024).

kandungan gizi dalam daging kambing memang tidak main-main. dalam 100 gram daging kambing, terdapat 109 kkal energi. 

komposisinya terdiri dari 0 gram karbohidrat, 20,6 gram protein, 2,31 gram lemak, 13 mg kalsium, 2,83 mg zat besi, 4 mg zinc, dan 1,13 mikrogram vitamin b12. 

semua kandungan tersebut sangat penting untuk tumbuh kembang bayi, apalagi dalam masa emas perkembangan.

tak hanya dagingnya saja, menurut dr dyah, bagian lain dari kambing seperti hati dan otaknya juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani untuk mpasi. 

bahkan tulang iga kambing pun bisa dijadikan resistive finger food, yaitu makanan yang bisa digenggam bayi untuk merangsang kemampuan motorik halusnya.

“kasih tulang iga kambing bisa buat resistive fingerfood, dagingnya dipisah untuk dimakan,” ujar penulis resep mpasi dan anti gtm ini.

ada banyak variasi olahan daging kambing yang bisa disesuaikan untuk bayi. 

beberapa ide menu mpasi dari daging kambing antara lain tongseng kambing yang dibuat tanpa santan pedas, krengsengan kambing yang dimasak lembut, kare kambing dengan bumbu ringan, hingga rabeg kambing dan sop kambing versi tanpa msg dan garam berlebih. 

bahkan sate kambing pun bisa dijadikan opsi asal dagingnya dipotong kecil-kecil dan dimasak sampai sangat lembut.

lebih lanjut, dr dyah menjelaskan bahwa sumber protein, khususnya protein hewani, sangat penting dalam fase mpasi. protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan dibutuhkan tubuh bayi untuk berbagai proses penting.

“fungsinya untuk pertumbuhan dan memperbaiki tubuh, membentuk hormon dan zat kimia di otak, untuk energi, menjaga kesehatan kulit, rambut dan kuku, membentuk otot, booster imun dan untuk pencernaan,” jelas konselor laktasi ini.

dalam panduan terbaru dari organisasi kesehatan dunia (who) tentang mpasi tahun 2023, pemberian protein hewani bahkan sangat dianjurkan. 

who menyebutkan bahwa sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, dan produk susu sebaiknya dikonsumsi setiap hari oleh bayi dalam masa mpasi karena mengandung nutrisi padat gizi.

“alasannya karena tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan energi atau kalori harian bayi, protein hewani juga padat gizi,” katanya.

dengan demikian, bagi para orang tua yang masih menyimpan stok daging kambing di rumah pasca idul adha, tidak perlu ragu lagi untuk menjadikannya bagian dari menu mpasi si kecil. 

yang terpenting adalah cara pengolahan yang tepat, tekstur yang disesuaikan dengan usia bayi, serta memperhatikan reaksi alergi atau intoleransi tertentu pada anak.

catatan: selalu konsultasikan menu mpasi kepada dokter anak atau ahli gizi untuk memastikan keamanan dan kecocokan dengan kondisi kesehatan bayi anda.

Tag
Share