Aliansi Pemuda Papua Kritik Kunjungan Gubernur Papua Barat Daya ke Pulau Gag Raja Ampat: Hanya Pencitraan

Aliansi Pemuda Papua Kritik Kunjungan Gubernur Papua Barat Daya ke Pulau Gag/Kolase Bacakoran.co--Kementerian Lingkungan Hidup dan X @SocReviewID
“Kalau ada yang salah, akui saja. Jangan membentuk opini palsu di media. Operasi tambang bukan hanya di Gag, tapi juga di Kawei, Batang Pele, dan Manuran. Berdasarkan laporan Greenpeace, hampir 500 hektare hutan telah dibabat. Buangan tambang mengancam terumbu karang dan ekosistem laut,” jelasnya.
Dalam pernyataannya, Jansen juga mengingatkan bahwa terdapat regulasi yang jelas melarang aktivitas tambang di pulau kecil, yakni UU No.1 Tahun 2014, diperkuat Putusan MK No. 35/PUU-XXI/202.
BACA JUGA:Heboh! Tambang Nikel Ancam Keindahan Raja Ampat, Menteri ESDM Turun Tangan
BACA JUGA:Rusak Surga Raja Ampat! Komisi XII Desak Izin Tambang Dicabut Total
Ia menegaskan bahwa pulau-pulau seperti Kawei, Batang Pele, dan Manuran termasuk kategori pulau kecil yang wajib dilindungi.
Jansen turut merujuk pada siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup tertanggal 5 Juni 2025, yang menyebut perusahaan asing asal Tiongkok, PT Anugrah Surya Pratama.
Perusahaan tersebut melakukan aktivitas tambang seluas 6.030 hektare di Pulau Manuran tanpa sistem pengelolaan lingkungan yang jelas.
“Kenapa Gubernur dan Menteri tidak mengunjungi pulau-pulau yang telah dirusak? Ini bentuk ketidakjujuran terhadap rakyat,” katanya.
Ia juga menuding bahwa PT Kawei Sejahtera Mining diduga beroperasi tanpa izin resmi, dan mempertanyakan minimnya pengawasan dari instansi lingkungan hidup.
Lantas, kekecewaan terhadap Gubernur Elisa Kambu mendorong aliansi mahasiswa dan pemuda Papua untuk menggelar aksi demonstrasi dalam waktu dekat.
“Kepercayaan kami terhadap Gubernur Elisa Kambu semakin hilang. Kami, mahasiswa dan pemuda Papua, akan menggelar aksi unjuk rasa dalam waktu dekat untuk menyatakan mosi tidak percaya terhadap beliau,” ujarnya.
Sebagai penutup, Jansen mengutip pernyataan dari Nelson Mandela:
“Penjahat tidak pernah membangun negara, mereka hanya memperkaya diri sambil merusaknya.”