Viral! Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya Senior Saat Diksar Mapala dan Dipaksa Minum Spritus

Ibu Korban Ingin Kasus Tewasnya Pratama Wijaya Kusuma Mahasiswa Unila yang Tewas Diduga Dianiaya Senior Saat Diksar Mapala--Antara
"Anak saya sempat mengalami luka-luka, kejang otot, hingga akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan dan operasi," ujar Wirna.
"Anak saya itu habis ikut Mahepel, pada malam-malam dia minta dijemput. Sudah jam 10 malam saya jemput, dia lapar minta mi ayam. Tapi pas sampai rumah, belum sempat makan, dia pingsan," kata Wirna.
Setelah itu korban mengalami pingsan berkali-kali dan menunjukkan luka-luka pada bagian tangan dan sempat mendokumentasikan luka-luka itu.
Yang lebih parahnya lagi, terlihat tangan kirinya kram sampai dua kuku kakinya copot yang Kemudian korban sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
BACA JUGA:Viral Aksi Heroik Jemaah Haji Indonesia Berhasil Bantu Jemaah Lebanon dari Serangan Jantung
Ibu korban juga menjelaskan jika sang anak tidak mau dibawa ke rumah sakit karena ungkap nyawanya dalam ancaman dan terima kekerasan fisik selama mengikuti Diksar.
Korban menerima kekerasan fisik seperti dada ditendang perlu ditendang sampai diinjak-injak oleh senior.
"Anak kami menjalani operasi di RSUD Abdul Moeloek pada 27 April setelah hasil pemindaian menunjukkan adanya gumpalan darah dan cairan yang tidak lancar di otak," ungkapnya.
Ibu korban juga membantah statement kampus yang menyebutkan korban meninggal karena adanya tumor otak karena menurutnya anaknya tersebut sehat dari lahir sampai besar.
Ibu Korban ingin kasus ini diusut sampai tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya karena menghilangkan nyawa anaknya tercinta.
Disisi lain, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menyebutkan pihaknya membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga korban kepada pihak kepolisian.
Ia mengatakan, proses laporan sudah diterima oleh pihak SPKT Polda Lampung, setelah itu akan ditindaklanjuti oleh Ditreskrimum Polda Lampung untuk dilakukan penyelidikan.