bacakoran.co - aksi bentrok gerakan pemuda ka’bah (gpk) aliansi tepi barat dan aparat tentara nasional indonesia () pada rabu (28/5/2025) di kabupaten magelang, jawa tengah, berujung minta maaf.
setelah insiden tersebut berlalu beberapa hari berlalu, gpk akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka pada selasa (3/6/2025).
dalam pertemuan yang dihadiri oleh bupati magelang grengseng pamuji, kapolresta kombes herbin garba wiyata jaya sianipar, kapolres kota akbp anita indah setyaningrum, dan komandan kodim 0705/magelang letkol inf jarot susanto.
gpk menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan bentuk kesalahpahaman.
mereka menyampaikan permohonan maaf kepada tni dan masyarakat atas tindakan tidak terpuji tersebut, sembari berharap agar masalah bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
dalam momen tersebut, perwakilan gpk juga menyatakan komitmennya untuk menjadi "kontroling sistem" di kabupaten magelang serta mematuhi aturan lalu lintas di masa mendatang.
letkol inf jarot susanto menegaskan bahwa gangguan lalu lintas akibat konvoi massa gpk menjadi salah satu pemicu ketegangan di lapangan.
ia menekankan bahwa setiap aksi yang melibatkan massa harus tetap menghormati aturan dan tidak mengganggu ketertiban umum, apalagi hingga mengintimidasi aparat negara.
kronologi kejadian

video oknum ormas gpk viral bentrok dengan tni di magelang/kolase bacakoran.co--instagram @fakta.indo
sebelumnya, insiden tersebut tidak hanya menciptakan ketegangan di lapangan, tetapi juga menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video kejadian itu viral.
bentrokan terjadi di dua lokasi berbeda, yakni di pertigaan brojonalan, kecamatan borobudur, dan tugu bunderan salaman.
di brojonalan, bentrokan melibatkan anggota gpk dengan batalyon infanteri 403/wirasada pratista asal sleman, diy.
sementara di tugu bunderan salaman, keributan terjadi antara gpk dan batalyon infanteri 412/bharata eka sakti dari purworejo, jawa tengah.
koordinator gpk aliansi tepi barat, pujiyanto, membenarkan kejadian tersebut.
ia menyatakan bahwa bentrokan terjadi saat anggotanya hendak pulang setelah melaksanakan aksi unjuk rasa di kantor kementerian agama kabupaten magelang.
aksi itu sendiri digelar sebagai bentuk protes terhadap kasus kekerasan seksual yang menyeret salah satu pengelola pondok pesantren.
namun, pujiyanto yang akrab disapa yanto enggan mengungkapkan lebih lanjut soal pemicu bentrokan dengan personel tni.
hal ini justru membuat publik bertanya-tanya, terlebih setelah munculnya informasi tambahan bahwa insiden itu diawali oleh aksi penendangan terhadap kendaraan dinas milik tni dan geber-geber motor di hadapan truk tni yang sedang melintas.
menurut kronologi, dua anggota tni yang sedang menggunakan kendaraan dinas saat itu sempat terhambat oleh konvoi gpk di jalur magelang–purworejo.
setelah menunggu cukup lama, mereka meminta agar diberi jalan karena tengah terburu-buru.
namun, permintaan tersebut justru diabaikan.
salah satu anggota gpk bahkan mendekat ke mobil tni, menendang pintu, dan mencoba membukanya secara paksa.
keadaan memanas dan nyaris memicu bentrokan terbuka.
beruntung, babinsa yang berada di lokasi segera melerai kedua pihak sebelum situasi semakin buruk.
respons publik
namun, meskipun permintaan maaf telah disampaikan, respons netizen di media sosial memperlihatkan kekecewaan dan kemarahan.
banyak yang mempertanyakan mengapa persoalan sebesar itu hanya berakhir dengan permintaan maaf tanpa proses hukum yang jelas.
“gpk? gerakan pemuda ketuaan?” ucap akun instagram @nrl_pt*** menyindir keras.
“kok cuma minta maaf, ini yg di lawan institusi resmi dan alat negara loh gak main2x garda terdepan penghalau musuh dari luar,” komentar akun @rullykartaneg***.
“kok minta maaf? kemaren sok keras, di gas balik sesak nafas,” kata akun instagram @sebutsajaib***.
“kontroling sistem? maaf, sistem apa mbuh?” timpal komentar lain yang tak kalah pedas.
“@prabowo min kok gini2 terus ya viral minta maaf kelar? hukum nya ga berlaku buat ormas?” sindir netizen lainnya.