bacakoran.co

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik dan Alihkan ke BSU, Netizen: Dasar PHP!

Pemerintah batalkan diskon listrik 50% dan alihkan ke BSU--Freepik.com

BACAKORAN.CO -  Rencana pemberian diskon tarif listrik 50% oleh pemerintah untuk periode Juni–Juli 2025 resmi dibatalkan pemerintah

Padahal, kebijakan ini sempat masuk dalam enam stimulus ekonomi yang digagas untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global. 

Pembatalan ini sontak menuai reaksi kecewa dari publik, terutama di media sosial.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya memutuskan hanya lima stimulus yang akan dijalankan. 

BACA JUGA:Diskon Listrik 50% di Bulan Juni 2025 Bikin Dompet Senang! Begini Caranya...

BACA JUGA:Resmi! BSU dan Bansos Juni 2025 Cair Mulai Juni, Ada Rp600 Ribu dan Diskon Listrik, Sudah Cek Namamu?

Tujuannya tetap sama, yakni menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas di tengah ancaman risiko pelemahan ekonomi global.

"Hari ini diputuskan lima hal yang menjadi paket kebijakan ekonomi dengan target-target dari mereka yang akan mendapatkan manfaat dari paket stimulus tersebut," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (2/6/2025).

Sebelumnya, diskon tarif listrik sebesar 50% menjadi salah satu stimulus unggulan yang dikabarkan akan menyasar 79,3 juta pelanggan rumah tangga.

BACA JUGA:Resmi! BSU dan Bansos Juni 2025 Cair Mulai Juni, Ada Rp600 Ribu dan Diskon Listrik, Sudah Cek Namamu?

BACA JUGA:Pastikan Listrik Andal Tanpa Kedip, PLN UID S2JB Sukses Kawal Kunjungan Wapres Gibran di Bengkulu

Terutama mereka yang menggunakan listrik dengan daya 1.300 Volt Amphere ke bawah. 

Namun rencana ini batal dijalankan karena alasan teknis.

Menurut Sri Mulyani, meski pembahasan soal diskon sudah dilakukan bersama para menteri, implementasinya terhambat oleh proses penganggaran yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik dan Alihkan ke BSU, Netizen: Dasar PHP!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co -  rencana pemberian tarif listrik 50% oleh pemerintah untuk periode juni–juli 2025 resmi dibatalkan . 

padahal, kebijakan ini sempat masuk dalam enam stimulus ekonomi yang digagas untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global. 

pembatalan ini sontak menuai reaksi kecewa dari publik, terutama di media sosial.

menteri keuangan sri mulyani indrawati menyampaikan bahwa presiden ri subianto akhirnya memutuskan hanya lima stimulus yang akan dijalankan. 

tujuannya tetap sama, yakni menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas di tengah ancaman risiko pelemahan ekonomi global.

"hari ini diputuskan lima hal yang menjadi paket kebijakan ekonomi dengan target-target dari mereka yang akan mendapatkan manfaat dari paket stimulus tersebut," ujar sri mulyani dalam konferensi pers di istana negara, senin (2/6/2025).

sebelumnya, diskon tarif listrik sebesar 50% menjadi salah satu stimulus unggulan yang dikabarkan akan menyasar 79,3 juta pelanggan rumah tangga.

terutama mereka yang menggunakan listrik dengan daya 1.300 volt amphere ke bawah. 

namun rencana ini batal dijalankan karena alasan teknis.

menurut sri mulyani, meski pembahasan soal diskon sudah dilakukan bersama para menteri, implementasinya terhambat oleh proses penganggaran yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

"sehingga kalau kita tujuannya bulan juni-juli, kita tidak bisa jalankan sehingga itu digantikan menjadi bantuan subsidi upah (bsu)," jelasnya.

sri mulyani menyebutkan bahwa desain program bsu pernah sukses diterapkan saat masa pandemi covid-19. 

kini, data penerima dari bpjs ketenagakerjaan sudah lebih rapi dan valid, yakni pekerja bergaji di bawah rp3,5 juta. 

hal ini yang membuat bsu dianggap lebih siap untuk segera dieksekusi.

"betul-betul pekerja yang di bawah (gaji) rp 3,5 juta dan sudah siap maka kita memutuskan dengan kesiapan data, kecepatan program, menargetkan untuk bantuan subsidi upah," tegasnya.

menariknya, menteri esdm bahlil lahadalia mengaku belum pernah menyampaikan atau dilibatkan dalam rencana diskon listrik tersebut. 

bahkan, ia menyatakan belum mengetahui secara pasti formulasi kebijakan yang sempat ramai diberitakan itu.

"saya sampai dengan sekarang belum pernah menyampaikan itu, dan itu kan dari tempat yang lain ya, dari kementerian lain, jadi saya belum bisa mengomentari itu," ujarnya saat menghadiri 2025 energy & mineral forum di jakarta, senin (26/5/2025).

dengan batalnya diskon listrik, total stimulus ekonomi yang tetap berjalan menjadi lima, yaitu diskon transportasi, diskon tarif tol, bantuan pangan dan sembako, bantuan subsidi upah (bsu), serta perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (jkk).

namun, kabar pembatalan diskon listrik ini disambut kecewa oleh masyarakat. 

unggahan instagram @fakta.indo yang memposting perkara ni pun lantas dibanjiri komentar netizen yang merasa harapan mereka dipatahkan begitu saja.

"bsu tidak semua orang bisa menikmati tapi kalau diskon listrik, bisa dirasakan hampir seluruh orang," tulis akun @ekayunia_praw***.

"php!!!!!!!!!!! benci bgt benciiii. bsu mah gak smua dapet atuhhh," ujar @istfebb**** penuh emosi.

"udah bener listrik, ngebantu buat semua. kasian udah pada ngarep semua eehh ternyata batal, ngapain di umumkan sih kocak," komentar netizen lainnya.

tak sedikit yang mempertanyakan bagaimana informasi yang belum final bisa sampai ke publik. 

"logika cerdasnya, kalo sebuah kebijakan belum final ngapain bisa bocor ke masyarakat umum? kalo kejadiannya kayak gini kesannya rakyat menengah ke bawah seperti di-prank toh yani," tulis seorang netizen.

kebijakan ini menjadi pengingat bahwa komunikasi publik dalam menyampaikan program pemerintah harus dijaga dengan matang agar tidak menimbulkan harapan palsu di tengah masyarakat yang sudah lelah dengan ketidakpastian ekonomi.

Tag
Share