bacakoran.co

Bumbu Wajib di Dapur Ini Buat RI Deflasi 0,37 Persen pada Mei 2025

Bumbu wajib di dapur, yakni cabai merah dan cabai rawit membuat Indonesia alami deflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada Mei 2025.--istimewa

BACA JUGA:Dijamin Nampol! Resep Daging Cabai Hijau ala Chef Devina Hermawan, Cocok Jadi Menu Lebaran...

Selain itu faktor ada pula pengaruh eksternal dan kebijakan dalam negeri yang memperkuat tren deflasi.

Mulai dari harga CPO (minyak sawit mentah) internasional turun, penyesuaian harga BBM subsidi oleh Pertamina, dan realisasi impor bawang putih sudah capai 29,16 persen.

Semua ini membuat tekanan harga semakin longgar, memberi ruang napas bagi masyarakat dalam menghadapi hari-hari pasca Ramadan dan Lebaran.

Bumbu Wajib di Dapur Ini Buat RI Deflasi 0,37 Persen pada Mei 2025

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - bumbu pedas wajib tersedia di dapur, membuat indonesia mengalami deflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada mei 2025.

resmi mengumumkan jika cabai berhasil menekan harga-harga di pasar dan bikin indeks harga konsumen (ihk) turun dari 108,47  pada april menjadi 108,07 pada mei 2025.

cabai, sang jawara deflasi

menurut deputi statistik distribusi dan jasa bps, pudji ismartini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi paling besar bulan ini--turun 1,4 persen, dengan kontribusi penurunan sebesar 0,41 persen terhadap angka deflasi nasional.

dua komoditas utama di balik tren penurunan harga ini adalah cabai merah yang menyumbang deflasi 0,12 persen.

“lalu cabai rawit ikut berkontribusi sebesar 0,12 persen,” ungkap pudji dalam konferensi pers virtual, senin (2/6/2025).

inflasi tahunan turun, harga stabil

tak hanya itu, secara tahunan (year-on-year), inflasi indonesia juga turun ke angka 1,60 persen, lebih rendah dari april 2025 yang mencapai 1,95 persen.

ini menjadi sinyal jika tekanan harga di masyarakat mulai mereda, terutama pasca lebaran.

meski beberapa komoditas masih menyumbang inflasi seperti tomat (0,03 persen), tarif pulsa seluler (0,02 persen), dan tarif angkutan udara (0,01 persen).

namun pengaruh deflasi dari komoditas utama jauh lebih kuat.

faktor global dan lokal perkuat deflasi

selain itu faktor ada pula pengaruh eksternal dan kebijakan dalam negeri yang memperkuat tren deflasi.

mulai dari harga cpo (minyak sawit mentah) internasional turun, penyesuaian harga bbm subsidi oleh pertamina, dan realisasi impor bawang putih sudah capai 29,16 persen.

semua ini membuat tekanan harga semakin longgar, memberi ruang napas bagi masyarakat dalam menghadapi hari-hari pasca ramadan dan lebaran.

Tag
Share