bacakoran.co

Setelah Diusut, 2 Tersangka Ditetapkan Terkait Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda!

2 Pelaku Ditetapkan dalam Kasus Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon --Lampu hijau

BNPB juga mengingatkan warga untuk memantau kondisi tanah di sekitar rumah serta debit air di aliran sungai.

BACA JUGA:Geger Putusan MK! Pendidikan Gratis SD-SMP Buat Sekolah Swasta Bangkrut?

BACA JUGA:Pernikahan Mewah di Kastil Inggris! Anak Desainer Lianto Wongso Gelar Pesta Bak Negeri Dongeng

Jika terjadi hujan terus-menerus selama lebih dari dua jam, warga diminta untuk melakukan evakuasi mandiri guna menghindari risiko bencana lebih lanjut.  

Tragedi longsor di tambang Gunung Kuda, Cirebon terus menjadi perhatian.

Dengan jumlah korban tewas yang bertambah menjadi 17 orang, tim SAR gabungan masih berupaya menemukan 8 korban yang belum ditemukan.  

Pemerintah dan BNPB terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor.

Operasi pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil dievakuasi.  

BACA JUGA:Sosok Ajeng Kamaratih yang Dicium Istri Presiden Prancis, Perjalanan Kariernya Bikin Kagum Netizen

BACA JUGA:Tanpa Batasan Usia! Menaker Hapus Syarat Usia dalam Rekrutmen Kerja

Sebelumnya, Polda Jabar terus berupaya mencari 11 korban jiwa uang yang tertimbun longsor tambang Galian C Gunung Kuda, Cirebon.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, menyebutkan bahwa jumlah korban tersebut berasal dari laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya pada saat longsoran nahas itu terjadi pada Jumat 30 Mei 2025. 

Maka dari itu tim DVI juga masih melakukan proses pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat pencarian.

“Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. Ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” katanya di Cirebon. 

BACA JUGA:Innalilahi, Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon, Sebabkan 10 Orang Meninggal!

Setelah Diusut, 2 Tersangka Ditetapkan Terkait Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - dua tersangka telah ditetapkan oleh polresta cirebon, jawa barat terkait musibah longsoran tambang galian c gunung kuda, cirebon.

dua tersangka ini ini berinisial ak dan ar yang merupakan pengelola atau pemilik usaha, sedangkan ar adalah kepala teknik penambangan.

"sudah ditetapkan tersangka dua orang. kami periksa secara maraton, sudah juga kami lakukan gelar perkara, dan langsung penetapan tersangka malam ini. satu pengelola atau pemilik tambang, dan satunya kepala teknik tambang," kata sumarni, dikutip bacakoran.co dari kompas.com, minggu (1/6/2025).

kombes pol sumarni selaku kapolresta cirebon juga mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa sebanyak 8 orang saksi.

dan dari pemeriksaan 8 orang saksi ini kemudian penyidikan telah menetapkan sebanyak 2 tersangka, di antaranya ak yang merupakan ketua koperasi jariah yang juga pemilik tambang itu.

pihak polresta cirebon juga sudah memiliki beberapa alat bukti, yaitu di antaranya 3 damp truk, 4 ekskavator serta surat keputusan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu aatu pintu pemerintah provinsi jawa barat.

yang mana surat larangan pertambangan tanpa persetujuan rab dari kantor dinas cabang 7 cirebon.

esdm cirebon telah memberikan peringatan agar pertambangan ini ditutup tapi tersangka ar seakan tidak perduli.

adapun modos operandi bahwa tersangka ar mengetahui surat larangan usaha tambang tanpa persetujuan rkab.

dan ini ditujukan pada pemegang iup dan mengatahui surat larangan dari esdm untuk menghentikan kegiatan pertambangan.

sebelumnya tragedi  di tambang galian c gunung kuda, cirebon terus memakan korban.

hingga minggu, 1 juni 2025, jumlah  bertambah menjadi 17 orang, setelah tim sar gabungan berhasil menemukan tiga jenazah tambahan dalam operasi pencarian terbaru.  

tim sar gabungan yang terdiri dari bpbd kabupaten cirebon, tni, polri, basarnas, relawan, dan warga terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang.

dari 11 orang yang dilaporkan hilang, 8 orang masih belum ditemukan.  

"pencarian yang dilakukan oleh tim sar gabungan pada sabtu, 31 mei pukul 16.36 wib berhasil mengevakuasi tiga korban dari daftar orang hilang," ujar kepala pusat data, informasi, dan komunikasi kebencanaan bnpb, abdul muhari.  

selain menelan korban jiwa,  ini juga menyebabkan kerusakan besar pada alat berat dan kendaraan proyek.

berdasarkan kajian sementara, tercatat 4 unit ekskavator dan 7 truk ikut tertimbun material longsoran.  

operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat saat ini.

tim sar gabungan terus berupaya mengevakuasi korban dengan hati-hati, mengingat potensi longsor susulan yang masih bisa terjadi.  

berdasarkan prakiraan cuaca dari instansi terkait, kondisi di kabupaten cirebon dalam dua hari ke depan diperkirakan cerah berawan.

hal ini memberikan kesempatan lebih baik bagi tim sar untuk melanjutkan pencarian tanpa hambatan cuaca.  

namun, bnpb tetap mengimbau agar warga meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai.  

"tim sar harus tetap memprioritaskan keselamatan, mengingat masih ada potensi bencana susulan," tegas abdul muhari.  

bnpb juga mengingatkan warga untuk memantau kondisi tanah di sekitar rumah serta debit air di aliran sungai.

jika terjadi hujan terus-menerus selama lebih dari dua jam, warga diminta untuk melakukan evakuasi mandiri guna menghindari risiko bencana lebih lanjut.  

tragedi longsor di tambang gunung kuda, cirebon terus menjadi perhatian.

dengan jumlah korban tewas yang bertambah menjadi 17 orang, tim sar gabungan masih berupaya menemukan 8 korban yang belum ditemukan.  

pemerintah dan bnpb terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor.

operasi pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil dievakuasi.  

sebelumnya, polda jabar terus berupaya mencari 11 korban jiwa uang yang tertimbun longsor tambang galian c gunung kuda, cirebon.

kapolda jabar, irjen pol rudi setiawan, menyebutkan bahwa jumlah korban tersebut berasal dari laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya pada saat longsoran nahas itu terjadi pada jumat 30 mei 2025. 

maka dari itu tim dvi juga masih melakukan proses pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat pencarian.

“dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” katanya di cirebon. 

pada pencarian korban, petugas yang dikerahkan yakni gabungan dari polri, tni, basarnas, bpbd, serta relawan untuk mempercepat proses evakuasi.

terdapat ada 400 personel gabungan yang diturunkan yang kemudian dibagi dalam dua tim untuk menjangkau beberapa titik rawan di gunung kuda.

“dari kemarin tim sudah bekerja mengevakuasi dan menyelamatkan para korban. hari ini operasi berlanjut dengan pembagian dua tim,” ungkapnya.

rudi menjelaskan, kondisi geografis tambang galian c ini sangat curam dan tanah yang masih labil, sehingga hal itu tantangan dalam proses evakuasi korban. 

sebelumnya cirebon dihebohkan dengan longsor yang terjadi di tambang galian c gunung kuda, desa cipanas, kecamatan dukupuntang, cirebon, jawa barat pada jum'at (30/5/2025).

peristiwa longsoran yang terjadi pukul 10.00 wib ini menyebabkan 10 orang pekerja tambang dilaporkan tewas dan 6 orang luka-luka.

"dari 10 korban meninggal dunia, 2 diantaranya masih dalam proses indentifikasi," kata kepala pusat data, informasi dan komunikasi kebencanaan bnpb, abdul muhari dalam keterangannya, dikutip bacakoran.co dari disway.id, jum'at (30/5/2025).

korban luka-luka longsoran tambang galian c gunung kuda ini mendapatkan perawatan medis di rs sumber hurip dan puskesmas terdekat.

terdapat 3 unit alat berat ekskavator dan 6 unit mobil truk tertimbun longsor dan kondisi cuaca terpantau cerah dan proses evakuasi masih terus dilakukan.

"bpbd dan unsur terkait masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan," kata abdul muhari. 

terdapat gabungan dari tni, polri dan basarnas yang kemudian di bantu oleh warga setempat membantu dalam operasi darurat tersebut.

bnpb telah mengimbau untuk personel gabungan dan warga untuk berhati-hati dalam melakukan operasi di lapangan dikarenakan ditakutkan adanya longsor susulan.

apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam untuk itu disarankan untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Tag
Share