bacakoran.co

Jumlah Korban Jiwa Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah, Evakuasi Terus Berlanjut

Tragedi longsor Gunung Kuda Cirebon menelan korban jiwa dan masih dalam proses evakuasi. Investigasi terus dilakukan untuk mengungkap penyebab utama kejadian ini serta langkah pencegahan ke depan.--Ig - inficepatbanjarnegara

BACAKORAN.CO - Cirebon diguncang duka yang mendalam setelah longsor dahsyat melanda kawasan tambang Gunung Kuda, menelan korban jiwa dan juga memicu upaya evakuasi besar-besaran.

Peristiwa tragis yang terjadi pada 30 Mei 2025 ini mengungkap sisi kelam industri pertambangan, di mana kesalahan metode penambangan diduga menjadi pemicu utama bencana.

Hingga saat ini, 14 orang telah ditemukan tewas, sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang.

Tim gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD, dan relawan terus berjibaku di lokasi kejadian, menghadapi medan yang sulit dan tanah yang masih labil.

BACA JUGA:Innalilahi, Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon, Sebabkan 10 Orang Meninggal!

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Sampaikan Duka pada Tragedi Tambang Kapur Longsor, 5 Pekerja Tewas

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari untuk mempercepat proses pencarian dan penanganan korban.

Di balik tragedi ini, muncul pertanyaan besar:

Apakah kelalaian operasional menjadi faktor utama?

Polda Jawa Barat kini tengah mendalami dugaan pelanggaran prosedur keselamatan yang dilakukan oleh pengelola tambang.

BACA JUGA:Hujan Sehari, 5 Desa di Bandung Diterjang Longsor, Begini Kondisi Warga dan Permukiman!

BACA JUGA:Update Banjir Bandang dan Longsor Sukabumi Telan Korban Jiwa 1 Meninggal dan 7 Orang Hilang

Jika terbukti, sanksi hukum akan segera dijatuhkan guna mencegah insiden serupa terulang di masa depan.

Korban Jiwa dan Proses Evakuasi

Menurut laporan terbaru, 14 orang telah ditemukan meninggal dunia, sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang.

Jumlah Korban Jiwa Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah, Evakuasi Terus Berlanjut

Puput

Puput


bacakoran.co -  diguncang duka yang mendalam setelah longsor dahsyat melanda kawasan tambang gunung kuda, menelan korban jiwa dan juga memicu upaya evakuasi besar-besaran.

peristiwa tragis yang terjadi pada 30 mei 2025 ini mengungkap sisi kelam industri pertambangan, di mana kesalahan metode penambangan diduga menjadi pemicu utama .

hingga saat ini, 14 orang telah ditemukan tewas, sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang.

tim gabungan dari polri, tni, basarnas, bpbd, dan relawan terus berjibaku di lokasi kejadian, menghadapi medan yang sulit dan tanah yang masih labil.

pemerintah provinsi jawa barat telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari untuk mempercepat proses pencarian dan penanganan korban.

di balik  ini, muncul pertanyaan besar:

apakah kelalaian operasional menjadi faktor utama?

polda jawa barat kini tengah mendalami dugaan pelanggaran prosedur keselamatan yang dilakukan oleh pengelola tambang.

jika terbukti, sanksi hukum akan segera dijatuhkan guna mencegah insiden serupa terulang di masa depan.

korban jiwa dan proses evakuasi

menurut laporan terbaru, 14 orang telah ditemukan meninggal dunia, sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang.

tim sar terus berupaya mencari korban yang tertimbun material longsor berupa batu ataupun tanah.

evakuasi dilakukan dengan bantuan alat berat, mengingat kondisi geografis yang curam dan tanah yang masih labil.

kapolda jawa barat, irjen pol rudi setiawan, menyatakan bahwa pencarian korban dilakukan dengan membagi tim ke beberapa titik rawan di gunung kuda.

“kami maksimalkan semua personel yang ada untuk menemukan korban yang masih tertimbun,” ujarnya.

dugaan kelalaian dan investigasi

polda jawa barat telah memulai penyelidikan terhadap tiga perusahaan tambang yang beroperasi di gunung kuda.

dugaan sementara menunjukkan bahwa metode penambangan yang digunakan tidak sesuai prosedur dan mengabaikan standar keselamatan.

seharusnya, teknik terassering diterapkan untuk mencegah longsor, namun hal ini tidak dilakukan oleh pengelola tambang

kapolda jabar menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap pengelola tambang yang diduga bertanggung jawab atas tragedi ini.

“kami ingin mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini,” katanya.

tanggapan pemerintah dan status tanggap darurat

pemerintah provinsi jawa barat telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari untuk mempercepat proses penanganan bencana.

selain itu, izin usaha pertambangan di kawasan tersebut telah dicabut sebagai bentuk sanksi administratif terhadap pengelola tambang.

wakil bupati cirebon, agus kurniawan budiman, menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan korban luka maupun pemulasaraan jenazah akan ditanggung oleh pemerintah.

“kami bertanggung jawab penuh terhadap korban dan keluarganya,” ujarnya.

harapan dan langkah ke depan

tragedi ini menjadi peringatan keras bagi industri pertambangan agar lebih memperhatikan keselamatan pekerja dan kelestarian lingkungan.

masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, serta adanya regulasi yang lebih ketat dalam pengelolaan tambang.

proses pencarian korban masih terus dilakukan, dan tim sar berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban yang masih tertimbun.

semoga seluruh korban dapat segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

tragedi longsor di gunung kuda, cirebon, telah meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.

dengan jumlah korban jiwa yang terus bertambah dan proses evakuasi yang masih berlangsung, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam aktivitas pertambangan.

pemerintah dan pihak terkait kini berupaya maksimal untuk mengevakuasi korban serta menyelidiki penyebab kejadian ini.

di tengah duka yang menyelimuti, tragedi ini juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk mengevaluasi standar keselamatan kerja dan regulasi pertambangan.

harapan besar tertuju pada langkah-langkah konkret yang dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.

semoga para korban mendapatkan tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta dukungan yang mereka butuhkan.

Tag
Share