Game Mobile Legends Akan Masuk dalam Kurikulum Sekolah di Surabaya, Netizen: Indonesia Cemas

Mobile Legends masuk ke dalam kurikulum sekolah/Kolase Bacakoran.co--Instagram @kamusmahasiswa dan Freepik
Guru dibekali pendekatan pengajaran yang menekankan komunikasi, kerja sama, berpikir kritis, hingga sportivitas.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyatakan bahwa memasukkan gim ke dalam dunia pendidikan merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam dunia digital dan esports.
BACA JUGA:Viral! Sungai Berwarna Orange di Bogor, Diduga Limbah Pabrik, Benarkah?
BACA JUGA:Viral 3 Rumah dan 15 Kendaraan Kades di Lampung Tengah Dibakar Warga Gegara Korupsi Bansos
“Jika diarahkan dengan benar, gim seperti MLBB dapat menjadi media efektif untuk membangun kedisiplinan, sportivitas, dan keterampilan sosial siswa,” ujar Emil.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pentingnya mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap game.
Ia menilai bahwa selama ini banyak yang memandang game sebagai hal yang berdampak buruk terhadap pendidikan, padahal dengan pengelolaan yang tepat, justru sebaliknya.
“Pengelolaan yang tepat dapat menjadikan gim sebagai jembatan siswa mengenal teknologi, menyelesaikan masalah, serta menyalurkan bakat di ranah profesional esports,” kata Eri.
BACA JUGA:Viral Video Balita di Cianjur Disunat Diduga Alami Kekerasan, Tenaga Medis Buka Suara: Refleks Saja
Lebih jauh, Eri berharap program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya, tetapi juga membuka peluang karier di industri esports yang kini sedang berkembang pesat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pihak pengembang, Moonton Games, juga memberikan pandangannya. Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Indonesia, Erina Tan, mengungkapkan alasan dipilihnya Surabaya sebagai kota pertama pelaksanaan program ini.
Menurutnya, Surabaya memiliki minat tinggi dan potensi besar pemain MLBB lintas generasi.
“Peran guru sangat krusial dalam menciptakan lingkungan bermain yang aman, sehat, dan edukatif,” ujar Erina.