bacakoran.co

Anda Perokok Tapi Tidak Mau Berqurban, Hati-hati, Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad

Hewan qurban--

BACAKORAN.CO -- Anda perokok tapi tidak mau berqurban saat Idul Adha, pertanyaan itu seringkali muncul di saat menjelang Idul Adha.

Pasalnya ada anggapan bahwa orang yang mampu membeli rokok atau perokok berat adalah orang yang mampu secara finansial. Karena itu dia dianggap sebagai orang yang mam[u untuk berqurban.

Bahkan jika dalam sehari mampu membeli satu hingga dua bungkus rokok yang harganya rata-rata Rp 30.000, jika di kalkulasikan dalam setahun, jumlahnya bisa untuk membeli beberapa ekor kambing yang harganya Rp 3 juta. 

"Pak Kiyai, kalau  kalau kita punya kelapangan rezeki, lalu kita tidak mau berqurban maka ada hadis yang mengatakan orang itu akan mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani,"ucap salah seorang jemaah kepada Ustad Abdul Somad ketika berdakwah di Palembang.

BACA JUGA:Pahami, Ada Daging Qurban yang Tidak Boleh Dimakan Sedikitpun Oleh Shohibul Qurban

BACA JUGA:Idul Adha Makin Dekat! Yuk Simak Tips Memilih Hewan Qurban yang Sehat dan Gemuk: Kambing, Kerbau, Atau Sapi...

"Pertanyaannya Pak Kiyai,  anggaplah qurban di masjid per jiwa sekitar Rp 3 juta. Kemudian  ketika kita mengajak misal teman-teman, mereka ini belum berqurban,  tapi mereka ini tiap hari merokok, bahkan menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok setiap hari. 

"Saya tanya berapa kamu beli rokok, katanya  Rp30.000 satu bungkus. Artinya kalau 1 hari menghabiskan 1 bungkus rokok, berarti mereka menghabiskan uang 1 bulan itu Rp 900  ribu. Kalau satu tahun 10 juta lebih, sudah bisa beli 3 ekor kambing qurban,"jelas jemaah tersebut.

Tentu saja jika dalam sehari seorang perokok bisa menghabiskan 2 bungkus rokok, artinya dia mampu berqurban untuk dirinya, istrinya, orang tuanya dan anak-anaknya. 

"Lalu kalau mereka meninggal tahun ini, apakah mereka termasuk Yahudi dan Nasrani Pak Kiyai,"tanyanya.

BACA JUGA:Catat Tanggal dan Lokasi Pendaftaran Job Fair Nasional 2025 yang Digelar Kemnaker, Ada 52 Ribu Loker Menanti!

BACA JUGA:Jajanan Anak Jelly Ikan Seperti Karet-Tisu, Netizen Ungkap Bahannya, Ternyata Ini!

Menjawab pertanyaan itu, Ustad Abdu Somad mengatakan bahwa dalam ilmu usul fikih,  kalau dalam ayat atau hadits ada ancaman, maka dia mengandung makna wajib.

Diantara dalil berqurban pada Hari Raya Idul Adha ditegaskan dengan jelas dalam Al-Qur'an. 

 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) 

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus." (QS Al-Kautsar Ayat 1-3).

BACA JUGA:Gempa Bengkulu M6,3 Terasa hingga Sumsel, Ini Daftar Wilayah Terdampak!

BACA JUGA:Waspada Potensi Gempa Bengkulu Susulan, BMKG Minta Warga Lakukan Ini!

Bagi orang yang tidak berqurban saat memiliki kelapangan rezeki, maka mendapat ancaman serius sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: 

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا 

Artinya: "Barangsiapa yang mempunyai kelapangan rezeki (harta) tetapi tidak mau berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami." (HR Ahmad (2/321), Ibnu Majah 3123, Al-Hakim (4/349), Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi).

BACA JUGA:Apa Gempa Bengkulu M6,3 Berpotensi Tsunami? Ini Kata BMKG!

BACA JUGA:Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Bengkulu Dini Hari, Terekam Guncangan Hancurkan Rumah Warga: Banyak Rubuh!

Bahkan dalam Hadis lain disebutkan: "Barangsiapa yang mempunyai kelapangan rezeki tetapi tidak mau berkurban, maka ia akan mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani.

"Maka kalau ada ancaman dalam satu ayat atau hadis itu berarti Lil wujub,  itulah mazhab Hanafi mengatakan berkorban itu wajib.  Pakistan, India, Bangladesh sebagian Mesir Turki itu wajib berkorban,"urainya. 

"Sedangkan Mazhab Syafi'i,  mazhab Maliki, mazhab Hambali, sunat muakad,"urainya 

"Tapi kalau cerita konteks kekinian,  maka untuk zaman sekarang, (orang yang mampu membeli rokok tapi tak mau qurban) mubazir sekali itu.  

BACA JUGA:Buset! 5 Tahun 604.463 Pasangan Cerai, Kemenag Geram, Ini Resep Penangkalnya

BACA JUGA:Punya Darah Maluku, Siapa Pemandu Bakat PSSI Simon Tahamata Yang Merupakan Legenda Ajax Amsterdam Itu?

"Innal mubazzirina kanu ikhwanasy-syayatin, wa kanasy-syaitanu lirabbih kafura. Sesungguhnya orang-orang yang melakukan perbuatan mubazi itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya," (Al Isra: 27.

"Nah jadi bagi yang merokok,  cobalah berhenti berkurban tembakau,"katanya.

Katika tengah menjelaskan hal itu, jamaah lainnya memotong penjelasan Ustad Abdul Somad dengan mengatakan bahwa sunahnya berqurban itu seumur hidup sekali.

"1000 dalil bagi orang yang berdalih, tak ada gunannya, karena orang yang berdalih dia punya 1001 dalih untuk membelok.   Makanya kalau orang cuma ngaji fikih,  dia sangat bisa berdalih.  Makanya dia mesti mengaji akhlak adab,"tegasnya.

Anda Perokok Tapi Tidak Mau Berqurban, Hati-hati, Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- anda tapi tidak mau saat , pertanyaan itu seringkali muncul di saat menjelang idul adha.

pasalnya ada anggapan bahwa orang yang mampu membeli rokok atau perokok berat adalah orang yang mampu secara finansial. karena itu dia dianggap sebagai orang yang mam[u untuk berqurban.

bahkan jika dalam sehari mampu membeli satu hingga dua bungkus rokok yang harganya rata-rata rp 30.000, jika di kalkulasikan dalam setahun, jumlahnya bisa untuk membeli beberapa ekor kambing yang harganya rp 3 juta. 

"pak kiyai, kalau  kalau kita punya kelapangan rezeki, lalu kita tidak mau berqurban maka ada hadis yang mengatakan orang itu akan mati dalam keadaan yahudi atau nasrani,"ucap salah seorang jemaah kepada ustad abdul somad ketika berdakwah di palembang.



"pertanyaannya pak kiyai,  anggaplah qurban di masjid per jiwa sekitar rp 3 juta. kemudian  ketika kita mengajak misal teman-teman, mereka ini belum berqurban,  tapi mereka ini tiap hari merokok, bahkan menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok setiap hari. 

"saya tanya berapa kamu beli rokok, katanya  rp30.000 satu bungkus. artinya kalau 1 hari menghabiskan 1 bungkus rokok, berarti mereka menghabiskan uang 1 bulan itu rp 900  ribu. kalau satu tahun 10 juta lebih, sudah bisa beli 3 ekor kambing qurban,"jelas jemaah tersebut.

tentu saja jika dalam sehari seorang perokok bisa menghabiskan 2 bungkus rokok, artinya dia mampu berqurban untuk dirinya, istrinya, orang tuanya dan anak-anaknya. 

"lalu kalau mereka meninggal tahun ini, apakah mereka termasuk yahudi dan nasrani pak kiyai,"tanyanya.



menjawab pertanyaan itu, ustad abdu somad mengatakan bahwa dalam ilmu usul fikih,  kalau dalam ayat atau hadits ada ancaman, maka dia mengandung makna wajib.

diantara dalil berqurban pada hari raya idul adha ditegaskan dengan jelas dalam al-qur'an. 

 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) 

artinya: "sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. maka dirikanlah sholat karena tuhanmu dan berkurbanlah. sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus." (qs al-kautsar ayat 1-3).



bagi orang yang tidak berqurban saat memiliki kelapangan rezeki, maka mendapat ancaman serius sebagaimana disabdakan nabi muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. 

dari abu hurairah radhiyallahu 'anhu, nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: 

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا 

artinya: "barangsiapa yang mempunyai kelapangan rezeki (harta) tetapi tidak mau berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami." (hr ahmad (2/321), ibnu majah 3123, al-hakim (4/349), ad-daruquthni, al-baihaqi).



bahkan dalam hadis lain disebutkan: "barangsiapa yang mempunyai kelapangan rezeki tetapi tidak mau berkurban, maka ia akan mati dalam keadaan yahudi atau nasrani.

"maka kalau ada ancaman dalam satu ayat atau hadis itu berarti lil wujub,  itulah mazhab hanafi mengatakan berkorban itu wajib.  pakistan, india, bangladesh sebagian mesir turki itu wajib berkorban,"urainya. 

"sedangkan mazhab syafi'i,  mazhab maliki, mazhab hambali, sunat muakad,"urainya 

"tapi kalau cerita konteks kekinian,  maka untuk zaman sekarang, (orang yang mampu membeli rokok tapi tak mau qurban) mubazir sekali itu.  



"innal mubazzirina kanu ikhwanasy-syayatin, wa kanasy-syaitanu lirabbih kafura. sesungguhnya orang-orang yang melakukan perbuatan mubazi itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada tuhannya," (al isra: 27.

"nah jadi bagi yang merokok,  cobalah berhenti berkurban tembakau,"katanya.

katika tengah menjelaskan hal itu, jamaah lainnya memotong penjelasan ustad abdul somad dengan mengatakan bahwa sunahnya berqurban itu seumur hidup sekali.

"1000 dalil bagi orang yang berdalih, tak ada gunannya, karena orang yang berdalih dia punya 1001 dalih untuk membelok.   makanya kalau orang cuma ngaji fikih,  dia sangat bisa berdalih.  makanya dia mesti mengaji akhlak adab,"tegasnya.



"bagaimana malunya kita, kok untuk perintah sunah rasulullah tidak mau melakukan, padahal mengaku umat nabi muhammad,"katanya. "yang makruh terus kita laksanakan yang sunah kita tinggalkan,"imbuhnya. 

"jadi kalau mengkaji fikih itu lebih ke sini dia (menunjuk kepala), tapi kalau akhlak tasawuf itu lebih ke kalb (menujuk hati).  makanya ngaji itu kalau bisa seimbang,  ngaji fikihnya juga,  ngaji tasawufnya juga,"pungkasnya.

Tag
Share