bacakoran.co – (menkes) republik indonesia bikin pernyataan kontroversial yang seolah menghina pekerja dengan dan dibawah rp15 juta.
dikutip dari kompas.com, menkes menyebut orang yang gajinya rp 15 juta pasti lebih pintar dan sehat daripada rp 5 juta.
menkes diduga menyampaikan pernyataan yang dianggap merendahkan masyarakat berpenghasilan rendah dan hal ini memicu kemarahan publik di media sosial.
seperti dalam unggahan akun x @heraloebss dengan caption, “orang yang gajinya umr pasti bodoh dan sakit-sakitan? pejabat kok seneng banget bikin gaduh.”
memicu reaksi keras dari netizen, yang menilai tidak peka terhadap realitas ekonomi masyarakat indonesia.
pernyataan menkes ini sangat kontroversial mengingat realitas ekonomi di indonesia.
menurut web result dari investinasia.id, umr jakarta pada 2024 adalah sekitar rp 5 juta per bulan yang dihitung berdasarkan kebutuhan hidup dasar seperti makanan, perumahan, transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
sementara itu, dilansir dari reddit (r/indonesia on reddit: salary expectations in indonesia - guide, 10 juli 2024).
menyebutkan bahwa “rough labor: slightly below umr,” dan “analyst: 1.25x-1.5 umr,” menunjukkan bahwa banyak pekerja indonesia, terutama buruh kasar, berpenghasilan di bawah atau sedikit di atas umr.
data ini menegaskan bahwa gaji rp 5 juta adalah standar minimum bagi banyak pekerja di jakarta, sementara rp 15 juta dianggap sebagai gaji menengah ke atas, seperti untuk pekerja spesialis (1.5x - 2.5x umr).
pernyataan yang mengaitkan gaji dengan kecerdasan dan kesehatan dianggap tidak peka terhadap realitas ekonomi masyarakat, terutama di tengah tantangan seperti pengangguran dan kemiskinan.
pada unggahan akun x @heraloebss dibanjiri komentar netizen yang menunjukkan kemarahan dan kekecewaan terhadap pernyataan menkes.
@uglygrunge1798: "emang anjing sampah @kemenkesri, woi @prabowo, menunjuk menteri meskipun hasil dari koalisi kim yang jelas dong, jangan modelan kek gini badjingan"
@abdulfatah19322: "mentri nya blo'on kelewatan... gara² makan gaji buta 21 jt perbulan"
@mila__rani: "heran juga sih, di angkat jadi pejabat itu di lihat dari apanya sih, kualitas aja gitu"
@yogapuskarani: "apa gak kasian sama yang gak punya gaji dan pekerjaan , utex buntel cawet ❗"
@bambangakun3: "aneh pak presiden dan wakil presiden bisa mengangkat pembantu seperti makhluk ini yang bacotnya tidak ber etika."
@whopping61fatef: "ini anak buah junjungan ibuk khan"
@heraloebss (membalas @whopping61fatef): "iya ini menteri dari presiden yg saya dukung, trus kalo ada yang goblok2 dari menteri atau bahkan dari presiden saya sendiri saya harus diam, jangan pernah memaksakan isi kepala orang harus sama dengan isi kepala sendiri, saya pendukung bukan penjilat pak"
@dogeunity83768: "ini menteri sakit lohh… kalau ngak buru2 dicopot bakal menular kemana2 penyakitnya ini pak @prabowo"
komentar-komentar ini mencerminkan kemarahan netizen terhadap pernyataan menkes, yang dianggap tidak beretika dan tidak peka.
netizen seperti @abdulfatah19322 menyebut menkes “blo'on kelewatan” karena gaji besar yang diterima, sementara
@bambangakun3 mempertanyakan keputusan presiden dan wakil presiden dalam mengangkat pejabat seperti ini.
ada juga seruan untuk mencopot menkes, seperti yang diungkapkan oleh @dogeunity83768, dengan menyebutnya “menteri sakit” yang harus segera diganti.
pernyataan menkes ini juga bertentangan dengan data kesehatan di indonesia.
dilansir dari kemkes.go.id, kementerian kesehatan ri telah berupaya meningkatkan layanan kesehatan, seperti distribusi alat antropometri ke posyandu untuk mengatasi stunting.
namun, pernyataan menkes yang mengaitkan gaji dengan kesehatan dianggap tidak relevan, mengingat banyak faktor lain yang memengaruhi kesehatan, seperti akses layanan kesehatan, pola makan, dan lingkungan.