bacakoran.co

Viral Dokter di Ponorogo Layani Pengobatan Gratis Tak Patok Tarif, Bayar Seikhlasnya atau Cukup Berdoa

Dokter di Ponorogo Layani Pengobatan Gratis Tak Patok Tarif/Kolase Bacakoran.co--Instagram dunianetizeninfo

BACAKORAN.CO - Di tengah mahalnya biaya layanan kesehatan, hadir sosok inspiratif dari Ponorogo, Jawa Timur, yang berhasil menarik perhatian masyarakat dan netizen. 

Dokter itu bernama dr. Rafika Augustine, seorang dokter umum berusia 34 tahun yang membuka praktik kesehatan dengan pendekatan tak biasa, yaitu sistem pembayaran seikhlasnya. 

Bahkan bagi tukang ojek online, petani, dan warga kurang mampu, layanan diberikan secara cuma-cuma. Mereka hanya diminta membayar dengan doa tulus.

Praktik ini terletak di Jalan Raya Jurusan Magetan, Desa Japan, Kecamatan Babadan, Ponorogo

BACA JUGA:Gercep! Polisi Akhirnya Bertindak Selidiki Oknum di Bali Grup Facebook Fantasi Sedarah, Sosok Ini Dicurigai

BACA JUGA:KPK Usul Partai Politik Didanai Besar dari APBN Agar Cegah Korupsi, Netizen: DPR Auto Full Senyum

Dari luar, tempat praktik ini tampak seperti klinik pada umumnya, lengkap dengan papan nama, ruang tunggu, ruang pendaftaran, serta apotek. 

Namun ketika masuk ke dalam, suasananya sangat berbeda. 

Tak ada meja kasir, tak ada tagihan, dan tak ada nominal tarif yang dipatok. 

Sebagai gantinya, pasien hanya perlu memasukkan uang ke kotak amal sesuai kemampuan dan keikhlasan.

BACA JUGA:Driver Ojol Protes Grab Hemat, Chat Penumpang Bikin Aturan Tak Terduga Hingga Batalkan Pesanan

BACA JUGA:Satu Atap, Dua Nama: Alfamart Kini Kuasai Lawson, Siap ‘Gebuk’ Indomaret dan Pesaing Lain?

“Saya hanya berniat membantu warga yang butuh layanan kesehatan, murah bahkan gratis,” ujar dr. Rafika Augustine.

Motivasi yang melandasi langkah mulia ini bukan semata-mata sosial, tetapi juga spiritual. 

Viral Dokter di Ponorogo Layani Pengobatan Gratis Tak Patok Tarif, Bayar Seikhlasnya atau Cukup Berdoa

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - di tengah mahalnya biaya layanan kesehatan, hadir sosok inspiratif dari ponorogo, jawa timur, yang berhasil menarik perhatian masyarakat dan netizen. 

itu bernama dr. rafika augustine, seorang dokter umum berusia 34 tahun yang membuka praktik kesehatan dengan pendekatan tak biasa, yaitu sistem pembayaran seikhlasnya. 

bahkan bagi tukang online, petani, dan warga kurang mampu, layanan diberikan secara cuma-cuma. mereka hanya diminta membayar dengan doa tulus.

praktik ini terletak di jalan raya jurusan magetan, desa japan, kecamatan babadan, . 

dari luar, tempat praktik ini tampak seperti klinik pada umumnya, lengkap dengan papan nama, ruang tunggu, ruang pendaftaran, serta apotek. 

namun ketika masuk ke dalam, suasananya sangat berbeda. 

tak ada meja kasir, tak ada tagihan, dan tak ada nominal tarif yang dipatok. 

sebagai gantinya, pasien hanya perlu memasukkan uang ke kotak amal sesuai kemampuan dan keikhlasan.

“saya hanya berniat membantu warga yang butuh layanan kesehatan, murah bahkan gratis,” ujar dr. rafika augustine.

motivasi yang melandasi langkah mulia ini bukan semata-mata sosial, tetapi juga spiritual. 

sebagai lulusan fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas muhammadiyah yogyakarta, dr. rafika menganggap ilmu medis yang dimilikinya adalah titipan tuhan. 

ia merasa terpanggil untuk menjadikannya sebagai ladang amal. 

pengalaman pribadi menjadi alasan kuat, salah satu anggota keluarganya adalah tukang ojek yang kerap kesulitan saat harus membiayai pengobatan keluarga.

dalam praktiknya, dr. rafika tetap memberikan layanan medis profesional dan menyeluruh. 

pasien akan menjalani pemeriksaan lengkap mulai dari tekanan darah, denyut nadi, hingga pemeriksaan laboratorium dasar seperti kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat jika diperlukan. 

meskipun sistem pembayaran seikhlasnya, kualitas pelayanan tidak dikurangi sedikit pun.

warga pun menyambut baik keberadaan klinik ini. 

seperti yang terlihat dalam rekaman video yang diunggah oleh akun instagram dunianetizeninfo pun terlihat antrean warga tampak tertib di luar ruang praktik. 

beberapa dari mereka datang membawa sayur-sayuran atau hasil kebun lainnya sebagai pengganti biaya berobat. 

ada pula yang memasukkan sejumlah uang ke kotak amal, meski tak sedikit pula yang hanya bisa memberi doa.

“sangat terbantu, apalagi di saat harga kebutuhan meningkat,” ujar endang widayati, salah satu pasien yang datang berobat.

“tadi sudah periksa, dapat resep obat,” tutur suciati, warga lainnya, juga mengaku puas dengan layanan yang diberikan.

uniknya, operasional klinik ini tidak bergantung pada donasi eksternal. 

dr. rafika menutupi seluruh biaya operasional dari usaha kuliner yang dikelolanya sendiri. 

mulai dari pembelian obat, gaji karyawan, hingga biaya lainnya, semuanya berasal dari keuntungan bisnis pribadinya.

“keuntungan dari usaha kuliner itu, saya pakai untuk mencukupi kegiatan klinik seperti untuk membeli obat, membayar karyawan dan kegiatan lainnya,” ungkapnya.

kisah dr. rafika bukan hanya menjadi angin segar di tengah krisis ekonomi dan mahalnya layanan kesehatan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kebaikan bisa tumbuh di mana saja, termasuk dari ruang praktik kecil di desa. 

tak heran jika aksi peduli dari dr. rafika itu menuai berbagai doa dan reaksi positif dari netizen yang menyaksikan videonya.

"subhanawlloh luar biasa bu dokter ini semoga alloh swt selalu memberikan berkah buat beliaunya," komentar salah satu akun instagram.

"masyaallah tabarakallah. jarang2 dokter seperti ini, semoga makin sukses dn banyak rezekinya aamiin."

"padahal pajak buka prakteknya tinggi loh. mohon dokter yang  bersosial gini mohon dipertimbangkan."

Tag
Share