bacakoran.co - media sosial di wilayah bandung raya dan cianjur mendadak dihebohkan dengan beredarnya sebuah rekaman yang memperlihatkan tindakan dugaan kekerasan oleh seorang tenaga medis terhadap seorang balita. 

video yang viral tersebut memperlihatkan momen ketika seorang anak kecil mengalami perlakuan kasar saat sedang menjalani proses khitan (sunat) di sebuah klinik khitanan.

peristiwa itu diketahui terjadi di rumah khitanan dani radiana yang berlokasi di kampung sindangsari, kecamatan bojongpicung, kabupaten , pada kamis (8/5/2025). 

dalam rekaman yang diduga berasal dari kamera di klinik tersebut, tampak seorang tenaga medis melakukan tindakan khitan terhadap balita yang diketahui merupakan warga kabupaten bandung barat (kbb).

dalam proses tersebut, sang anak tampak bergerak dan secara tidak sengaja mengenai tangan tenaga medis. 

namun, respons yang diberikan oleh tenaga medis justru di luar dugaan, ia terlihat menampar dan memukul balita tersebut.

tindakan kasar tersebut menimbulkan kecaman luas dari warganet dan trauma bagi korban. 

keluarga korban kemudian melapor melalui media sosial dan mengaku memiliki bukti rekaman kejadian tersebut.

“asalamualaikum min saya mau lapor ada kejadian kekerasan terhadap sorang pasien anak kecil di rumah khitanan dani radiana cianjur/ciranjang, keluarga korban adalah tetangga asal kbb, kel korban juga memiliki video bukti,” demikian laporan dari keluarga korban yang diunggah di media sosial.

menanggapi viralnya video tersebut, kasatreskrim polres cianjur akp tono listianto mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah menangani kasus ini. 

ia menyatakan bahwa dugaan pemukulan dilakukan oleh seorang pria berinisial dr menggunakan tangan kosong ke bagian dahi kanan korban.

“diduga dr ke korban dengan cara memukul dengan tangan kanan kosong terbuka ke bagian dahi kanan korban,” ujar akp tono, jumat (16/5/2025).

ia juga menyebutkan bahwa orangtua korban, kakek yang mendampingi saat khitan, dan pelaku telah dimintai keterangan. 

namun, setelah melalui proses mediasi, kedua belah pihak memutuskan untuk saling memaafkan dan tidak melanjutkan ke jalur hukum.

“setelah dimintai keterangan, kedua belah pihak menyatakan kembali dengan saling memaafkan dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum,” tambahnya.

sementara itu, dani radiana, pemilik klinik sekaligus tenaga medis yang memukul sang anak, mengakui bahwa dirinya adalah pelaku dalam video tersebut. 

dalam video dari sebuah media, ia menyebut tindakannya dilakukan secara spontan dan tidak disengaja.

“jadi dari awal mau disunat, anak ini memang sering berontak. khilafnya saya, spontanitas saya lakuin dan bukan berarti atas dasar kesengajaan tapi murni itu kekhilafan saya dan di bawah alam sadar saya. jadi reflek ketika anaknya berontak, saya reflek melakukan tindakan seperti itu (pemukulan),” jelas dani.

ia mengaku telah mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara langsung, serta mengklaim bahwa sudah terjadi perdamaian antara kedua pihak.

namun, meski disebut sudah berdamai, warganet tetap ramai mengecam tindakan tersebut. 

mereka menilai bahwa apapun alasannya, memukul anak, terlebih saat dalam proses medis, tidak dapat dibenarkan.

"enteng bgt itu tangan main keplak-keplak anak orang.. kalo ga bisa sabar jgn jadi tukang sunat anak kecil, sunat biawak aja biar sekalian dicaplok tangan mu itu.. namanya anak-anak disunat aja udah takut ditambah trauma dipukul pula.." tulis akun x itsmeern***.

"apapun alasannya, memukul anak orang lain tidak bisa dibenarkan sama sekali, di bagian manapun. beruntung itu anjing berkedok tukang sunat, keluarga korban masih sabar," ujar netizen lainnya.

"staff pendamping lu mana tolol??? itu yg mau disunat anak kecil. pasti reaktif, tangan mu reflek spt refleknya jenggot kambing lu? bakar aja tuh jenggotnya, trus bilang ngaku reflek aja," tulis akun x lain penuh amarah.