bacakoran.co

KSAD Rusia ‘Dibuang’ di Tengah Perang! Manuver Baru Putin Negosiasi Damai dengan Ukraina?

Putin mencopot Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Rusia, Jenderal Oleg Salyukov seminggu setelah pimpin parade militer hari kemenangan di Red Square.--istimewa

BACAKORAN.CO – Presiden Vladimir Putin secara tiba-tiba memecat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Rusia, Jenderal Oleg Salyukov, hanya beberapa hari setelah ia tampil gagah memimpin parade militer di Red Square.

Keputusan mengejutkan ini langsung memicu spekulasi panas soal strategi rahasia Putin soal negosiasi perdamaian dengan Ukraina.

Adapun Salyukov digeser ke posisi sebagai wakil dari mantan Menhan Sergei Shoigu--yang kini hanya menjabat Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.

Pemecatan ini diumumkan secara resmi lewat dekret Kremlin, Kamis (15/5/2025).

BACA JUGA:KEJUTAN! Putin Mendadak Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Mau Balik Klaim Crimea Pakai Cara Ini!

BACA JUGA:Heboh! Angin Puting Beliung Terjang Jakarta Saat Sahur, Warga Panik Berhamburan

Langkah ini menambah daftar panjang tokoh militer top Rusia yang dirombak, digeser, bahkan diseret ke meja hukum sejak tahun lalu.

Banyak di antaranya dituding korupsi dan penyelewengan dana pertahanan dalam skala besar.

Karier Militer Salyukov: Dari Suriah ke Ukraina

Sejak 2014, Jenderal Salyukov adalah figur penting di balik operasi militer Rusia, mulai dari konflik di Suriah hingga invasi ke Ukraina.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Setengah Hati? Putin Setop Serangan ke Ukraina, Ajukan Syarat Ini untuk Damai Permanen!

BACA JUGA:Trump dan Putin Bertemu Bahas Perdamaian Ukraina, Eropa Kebakaran Jenggot? Gelar KTT Darurat!

Ia juga sempat menjabat sebagai wakil kepala staf umum selama empat tahun--posisi elite di tubuh militer Rusia.

Namun, perannya dalam invasi Ukraina--yang kini memakan korban jiwa tak terhitung dari kedua belah pihak--justru menjadi latar belakang pahit dari pemecatannya.

KSAD Rusia ‘Dibuang’ di Tengah Perang! Manuver Baru Putin Negosiasi Damai dengan Ukraina?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – presiden secara tiba-tiba memecat kepala staf angkatan darat (ksad) rusia, jenderal oleg salyukov, hanya beberapa hari setelah ia tampil gagah memimpin parade militer di .

keputusan mengejutkan ini langsung memicu spekulasi panas soal strategi rahasia putin soal negosiasi perdamaian dengan ukraina.

adapun salyukov digeser ke posisi sebagai wakil dari mantan menhan sergei shoigu--yang kini hanya menjabat sekretaris dewan keamanan rusia.

pemecatan ini diumumkan secara resmi lewat dekret kremlin, kamis (15/5/2025).

langkah ini menambah daftar panjang tokoh militer top rusia yang dirombak, digeser, bahkan diseret ke meja hukum sejak tahun lalu.

banyak di antaranya dituding korupsi dan penyelewengan dana pertahanan dalam skala besar.

karier militer salyukov: dari suriah ke ukraina

sejak 2014, jenderal salyukov adalah figur penting di balik operasi militer rusia, mulai dari konflik di suriah hingga invasi ke ukraina.

ia juga sempat menjabat sebagai wakil kepala staf umum selama empat tahun--posisi elite di tubuh militer rusia.

namun, perannya dalam invasi ukraina--yang kini memakan korban jiwa tak terhitung dari kedua belah pihak--justru menjadi latar belakang pahit dari pemecatannya.

bersih-bersih kremlin: manuver atau kekacauan?

kremlin buru-buru membantah jika pemecatan salyukov dan penangkapan sejumlah pejabat militer sebagai bentuk "pembersihan internal".

namun, publik rusia dan pengamat internasional menilai ini adalah sinyal putin tengah membongkar barisan dalam negeri menjelang negosiasi kritis dengan ukraina.

pemecatan salyukov datang tepat saat rusia dan ukraina dijadwalkan menggelar dialog perdamaian pertama sejak invasi 2022.

pembicaraan yang akan dimediasi turki ini digelar di istanbul, jumat (16/5/2025).

presiden ukraina, volodymyr zelensky, menantang langsung putin untuk hadir dalam perundingan.

“jika putin tak datang, maka jelas dia tak ingin mengakhiri perang,” kata zelensky.

namun, sumber kremlin mengungkap, putin memilih absen dan hanya mengirim delegasi.

langkah ini makin menebalkan dugaan bahwa moskow belum siap menyerahkan kendali di meja perundingan.

Tag
Share