5 Ribu Porsi Per 3 Jam, Jamaah Haji Dapatkan Menu Variasi Khas Nusantara, Rasa Dijamin Terjaga!

Aktifitas dapur penyedia makanan untuk jamaah haji Indonesia di Tanah Suci-kemenang -
BACAKORAN.CO - Para jamaah haji Indonesia tidak usah khawatir dengan menu makanan selama di Tanah Suci. Menu khas Nusantara siap memanjakan lidah meski berada jauh dari Indonesia.
Jamaah haji Indonesia bisa merasakan khas masakan Indonesia karena telah disediakan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Total ada 55 dapur untuk layani konsumsi jamaah haji Indonesia. Setiap dapur bisa memproduksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi dengan menu khas Nusantara.
"Untuk saat ini kita baru produksi sekitar 500 porsi sehari. Dan akan terus bertambah hingga puncak haji nanti," jelas Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham.
Proses produksi konsumsi ini memakan waktu sekitar 2 - 3 jam. Untuk makan malam misalnya, bahan-bahan diracik dan diolah mulai jam 12.00 WAS.
Setelah dipacking dan ditaruh di hotbox, pukul 16.00 sudah siap diantarkan ke hotel jamaah.
"Jam 18.00 WAS sudah sampai di hotel dan siap dikonsumsi jemaah," ujar Agung.
Lanjut Agung, batas akhir katering siap saji adalah tiga jam setelah makanan sampai ke hotel. Lebih dari tiga jam, makanan disarankan untuk tidak dikonsumsi.
"Untuk makan malam misalnya, jam 21.00 sudah tidak disarankan untuk dikonsumsi," kata Agung.
BACA JUGA:2 Kategori Jamaah Haji Ini Jadi Prioritas Layanan Penyelenggara Haji
Untuk memastikan kualitas dan rasa terjaga, bahan makanan didatangkan langsung dari Indonesia. Bahan-bahan makanannya disamakan untuk semua dapur.
Makanan disajikan dalam dua jenis, yaitu siap saji atau prasmanan. Agar rasanya sama, juru masaknya juga didatangkan dari Indonesia.
Jamaah haji Indonesia ketika menyantap makanan dari katering yang disiapkan oleh dapur untuk jamaah haji Indonesia.-kemenag-