bacakoran.co

Indonesia Jadi Lokasi Uji Klinik Vaksin TBC oleh Bill Gates, Ternyata Ini Alasannya!

Ini alasan Bill Gates pilih Indonesia sebagai lokasi uji klinis vaksin TBC--Metro Tv

Menurutnya, ada beberapa alasan yang kuat sehingga Indonesia menjadi lokasi uji klinis:

Tingginya beban kasus TBC di Indonesia, salah satu yang tertinggi di dunia, menjadikan negara ini lokasi yang relevan untuk menguji efektivitas vaksin dalam kondisi riil.

BACA JUGA:Viral! Aldy Maldini Tilep Uang Fans Lagi dengan Modus Dinner Bareng Berujung Minta Maaf: Saya Mengaku Khilaf

BACA JUGA:Kelas 1, 2 dan 3 BPJS Kesehatan Akan Dihapus Juli 2025, Ini Tarif Iuran Terbaru di Bulan Mei

Populasi Indonesia yang besar dan beragam secara genetik dan sosial memungkinkan hasil uji klinis mewakili berbagai populasi global.

Indonesia memiliki infrastruktur riset kesehatan dan peneliti berpengalaman yang memadai untuk mendukung uji klinis internasional.

Prof. Tjandra menekankan partisipasi sukarela seluruh peserta uji klinis setelah mendapat penjelasan komprehensif mengenai risikonya.

“Uji klinik itu sangat transparan, dan etika selalu diutamakan. Tidak ada paksaan dalam partisipasinya,” katanya.

BACA JUGA:PHK Di Mana-Mana! 35 Ribu Warga 'Ngantre' Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan

BACA JUGA:Selain 7 BUMN Resmi Ditutup Ternyata Masih Ada 15 Perusahaan Bakal Ditindak, Terancam Bubar?

Hasil positif fase tiga (aman dan efektif) akan mendukung pengajuan persetujuan penggunaan luas vaksin.  

Fase empat selanjutnya akan memantau efektivitas dan efek samping jangka panjang pada masyarakat.

Partisipasi Indonesia dalam pengembangan vaksin TBC global menunjukkan peran penting negara kita, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga kontributor kemajuan ilmu kesehatan dunia.

Indonesia Jadi Lokasi Uji Klinik Vaksin TBC oleh Bill Gates, Ternyata Ini Alasannya!

Ayu

Ayu


bacakoran.co - presiden terpilih prabowo subianto baru-baru ini mengumumkan bahwa bill gates, melalui inisiatif kesehatan globalnya, tengah mengembangkan vaksin tuberkulosis (tbc) dan telah menetapkan indonesia sebagai salah satu lokasi uji klinis.

pemilihan indonesia sebagai lokasi uji klinis vaksin tbc bill gates memicu pertanyaan publik. 

prof. tjandra yoga aditama, guru besar universitas yarsi dan mantan direktur penyakit menular who asia tenggara, menegaskan bahwa pemilihan indonesia sebagai lokasi uji klinis vaksin tbc tersebut didasarkan pada alasan ilmiah yang kuat.

prof. tjandra menjelaskan bahwa uji klinis yang dilakukan saat ini berada pada fase tiga, tahap krusial sebelum persetujuan penggunaan vaksin secara luas.

“uji klinik adalah penelitian yang sangat ketat untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan suatu intervensi medis, seperti vaksin. seluruh prosesnya dirancang seksama, dianalisis mendalam, dan disetujui oleh otoritas serta komite etik sebelum dilaksanakan,” jelasnya dalam keterangan tertulis dari new york. 

uji klinis vaksin umumnya terbagi menjadi empat fase.

fase satu uji klinis menilai dosis dan efek samping pada sedikit peserta, sedangkan fase dua memperluas pengujian pada lebih banyak peserta untuk mengevaluasi efektivitas awal.

fase tiga, seperti uji klinis vaksin tbc di indonesia, melibatkan ribuan peserta untuk menguji keamanan dan efektivitas vaksin pada populasi yang lebih besar dan beragam.

“untuk vaksin tbc ini, fase tiga akan dilakukan pada sekitar 20 ribu orang di lima negara, termasuk indonesia,” kata prof. tjankat, dikutip bacakoran.co dari disway, minggu (11/5). 

lalu, kenapa indonesia? 

menurutnya, ada beberapa alasan yang kuat sehingga indonesia menjadi lokasi uji klinis:

tingginya beban kasus tbc di indonesia, salah satu yang tertinggi di dunia, menjadikan negara ini lokasi yang relevan untuk menguji efektivitas vaksin dalam kondisi riil.

populasi indonesia yang besar dan beragam secara genetik dan sosial memungkinkan hasil uji klinis mewakili berbagai populasi global.

indonesia memiliki infrastruktur riset kesehatan dan peneliti berpengalaman yang memadai untuk mendukung uji klinis internasional.

prof. tjandra menekankan partisipasi sukarela seluruh peserta uji klinis setelah mendapat penjelasan komprehensif mengenai risikonya.

“uji klinik itu sangat transparan, dan etika selalu diutamakan. tidak ada paksaan dalam partisipasinya,” katanya.

hasil positif fase tiga (aman dan efektif) akan mendukung pengajuan persetujuan penggunaan luas vaksin.  

fase empat selanjutnya akan memantau efektivitas dan efek samping jangka panjang pada masyarakat.

partisipasi indonesia dalam pengembangan vaksin tbc global menunjukkan peran penting negara kita, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga kontributor kemajuan ilmu kesehatan dunia.

Tag
Share