bacakoran.co - baru-baru ini dihebohkan dengan penunjukan kolonel inf (purn) restu widiyantoro sebagai direktur utama

penunjukan sebagai dirut ini resmi diumumkan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (rupslb) yang digelar pada jumat, 2 mei 2025, di ballroom hotel aryaduta, menteng, jakarta. 

restu widiyantoro menggantikan ahmad dani virsal yang telah menjabat sebagai sejak 15 juni 2023. 

siapa sebenarnya sosok restu widiyantoro? yuk simak.

profil restu widiyantoro jebolan akmil 1987

restu widiyantoro bukanlah nama asing di kalangan militer indonesia.

restu merupakan purnawirawan tentara nasional indonesia (tni) dengan pangkat terakhir kolonel infanteri.

restu lulusan akademi militer (akmil) tahun 1987, sebuah institusi pendidikan militer ternama yang telah melahirkan banyak perwira tinggi tni. 

selama berkarier di tni restu dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai prajurit.

setelah memasuki masa pensiun restu widiyantoro memilih untuk berkiprah di dunia sipil. 

penunjukannya sebagai direktur utama pt timah tbk menjadi sorotan publik karena latar belakang militernya. 

namun, kapuspen tni brigjen kristomei sianturi menegaskan bahwa restu sudah tidak lagi berstatus sebagai perwira aktif tni. 

“bapak restu widiyantoro adalah purnawirawan tni. penunjukannya sebagai direktur utama pt timah tbk tidak terkait dengan status militer aktif,” ujar kristomei dalam pernyataannya pada 3 mei 2025.

perjalanan karier restu widiyantoro

sebagai lulusan akmil 1987, restu widiyantoro telah memiliki pengalaman panjang di dunia militer. 

ia menghabiskan sebagian besar kariernya di kesatuan infanteri salah satu cabang utama di tni angkatan darat. 

selama bertugas, restu dikenal sebagai perwira yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat dan kemampuan strategis dalam mengambil keputusan. 

pengalaman ini diyakini menjadi salah satu alasan mengapa ia dipilih untuk memimpin pt timah tbk, sebuah badan usaha milik negara (bumn) yang bergerak di sektor pertambangan timah.

meskipun latar belakangnya lebih banyak di bidang militer, restu dianggap memiliki kapasitas untuk memimpin perusahaan sekelas pt timah tbk. 

restu widiyantoro sebagai direktur utama pt timah tbk

pt timah tbk merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di indonesia yang berada di bawah naungan holding industri pertambangan mind id. 

perusahaan ini memiliki peran strategis dalam pengelolaan sumber daya timah di indonesia, salah satu komoditas ekspor utama negara. 

penunjukan restu widiyantoro sebagai direktur utama pt timah tbk diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan, terutama dalam hal inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik.

namun, keputusan ini juga menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

banyak yang mempertanyakan pengalaman restu di bidang industri pertambangan, mengingat latar belakangnya yang lebih dominan di dunia militer. 

sebuah unggahan di media sosial x oleh akun @narkosun pada 4 mei 2025 bahkan menjadi viral. 

"direktur utama pt timah yg baru diangkat pada rups jumat kemarin. bagi yg lulusan itb, its, ugm, ui dengan gelar insinyur; jgn berkecil hati ya," tulis @narkosun.

unggahan ini memicu berbagai komentar dari netizen, termasuk kekhawatiran tentang kompetensi restu dalam mengelola perusahaan tambang.

“direktur utama perusahaan tambang milik negara bukan orang yang punya pengalaman/background industri, apalagi industri tambang. luar biasa negara ini,” tulis  akun @abratadinata. 

“sesuatu yang tidak diserahkan ke ahlinya, maka tunggulah kehancurannya," tulis  akun @herihero88.

di sisi lain ada juga yang mendukung penunjukan restu widiyantoro.

mereka berpendapat bahwa latar belakang militer restu dapat membawa disiplin dan kepemimpinan yang kuat untuk mengelola pt timah tbk.

corporate secretary pt timah, rendi kurniawan, menyatakan bahwa pergantian direksi ini merupakan hal biasa untuk mendorong perubahan positif di perusahaan. 

“pergantian pengurus ini merupakan langkah untuk terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik,” ujar rendi pada 3 mei 2025.