Heboh! Jokowi Langsung Lapor Polisi Soal Tuduhan Ijazah Palsu, Netizen Kasih Saran: Tunjukin Aja, Beres!

Jokowi lapor polisi soal tuduhan ijazah palsu di Polda Metro Jaya-Gambar Ist-
Namun, isu ini kembali mencuat pada 2024 dan 2025, dengan beberapa pihak seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, Rizal Fadillah, dan Tifauzia Tyassuma dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat oleh relawan Pemuda Patriot Nusantara atas dugaan penghasutan.
Rismon bahkan menyebut ijazah S1 Kehutanan Jokowi "100 miliar persen palsu" berdasarkan analisis font dan nomor seri, seperti dikutip dari video YouTube Balige Academy pada 11 Maret 2025.
"Panik !!! Akhirnya keluar sarang ☕????????," disertai gambar catur dengan teks "Pemain catur pasti paham, kalau raja sudah banyak bergerak, pertanda bawha pertahannnya sedang tidak baik-baik saja." Tulis akun X/@Abe49165Abel.
"Hakhak. Sok laporin. Gw mau liat nyali lu yg doyan mangkir di tiap persidangan. Jangan lari lagi lu," dengan gambar berita bertuliskan "Si Tukang Mangkir." sindir akun X/@el4n9bint4n9.
"Tunjukkin ijazah asli dan bukti-bukti lain: 1 hari selesai, haters diam, gak keluar biaya besar. Lapor polisi dan menuntut: - somasi - penangkapan pelaku - persidangan - konferensi pers - bolak balik persidangan Dan sidang itu ada juga biaya yang dibebankan ke negara." Tulis akun X/@skyundocean memberikan saran.
"Baguslah, biar cepat tuntas dan kebenaran akan terungkap," Tulis akun X/@PakKarti ikut berkomentar optimis.
"Semoga segera terungkap." Tulis akun X/@Mdy_Asmara1701.
"krn Jokowi yg melaporkan/menuduh bahwa ada fitnah ijazah palsu. maka sbg pelapor/penuduh, dia yg berkewajiban membuktikan bahwa ada fitnah, yaitu dgn menunjukkan yg asli. gitu bukan?" Tulis akun X/@herdyan2001 menyoroti tanggung jawab pelapor.
"Berita yang sangat bagus, biar semua kelar Dan g bertele tele," Tulis akun X/@l0veis_You menyambut positif.
"Padahal tinggal tunjukin aja beres.yg menuduh auto masuk penjara semua.ribet amat hidup nya." Tulis akun X/@Yopiluthfi2 menyarankan solusi sederhana.
Namun, langkah Jokowi melapor ke polisi ini memicu debat baru di kalangan netizen, dengan sebagian mendukung agar kebenaran terungkap, sementara yang lain mempertanyakan efektivitas langkah hukum tersebut.