Astaghfirullah! Dokter Residensi di Indonesia Tak Digaji Malah Bayar SPP, Netizen: Negara Gagal Lindungi Medis

Dari 10 negera, cuma Indonesia yang tak bayar gaji dokter PPDS-Freepik-
Netizen menunjukkan kekecewaan mendalam terhadap sistem kesehatan Indonesia.
Dalam postingan @thoriqmm menambahkan penjelasan, "Buat lebih jelas, status residen di dunia adlh Employee/Trainee, atau pegawai/magang. Baik di negara kapitalis, komunis, dunia pertama, dunia ketiga, kecil maupun besar. Kecuali ndonesia. Statusnya adalah Student; Unpaid, Pays Tuition. Alias bukannya dibayar malah membayar."
BACA JUGA:Skandal Bullying PPDS Undip: Sertifikat Zara Yupita Ditunda, Netizen Bongkar Keganjilan Universitas!
Ia juga menegaskan bahwa masalah ini sudah berlangsung lama, bahkan sebelum era BPJS, RS Vertikal menjadi BLU, dan pemerintahan Jokowi, SBY, Megawati, hingga Soeharto, dengan hanya segelintir dokter konsultan yang kritis terhadap hal ini di Facebook, sebagaimana diungkap pada 26 April 2025.
Dilansir dari thelancet.com, Indonesia memang telah membuat kemajuan dalam memperluas cakupan kesehatan melalui JKN (BPJS-Kesehatan), yang kini mencakup 83% penduduk pada 2021.
Tetapi masih banyak tantangan dalam hal pemerataan dan perlindungan tenaga medis. Dokter residensi, yang seharusnya menjadi tulang punggung sistem kesehatan, justru menghadapi eksploitasi sistemik.
Akun X @txtdarijasputih juga mengungkapkan bahwa dokter residensi di Indonesia harus membayar SPP hingga Rp30 juta per semester, dengan durasi pendidikan 3-6 tahun, dan bekerja 80-100 jam per minggu tanpa gaji, sebagaimana diunggah pada 25 April 2025.
BACA JUGA:Resmi Jadi Tersangka! Dokter PPDS UI yang Rekam Mahasiswi Lagi Mandi di Kos Jakpus Ditahan Polisi
BACA JUGA:Kacau, Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Saat Mandi di Kost, Pihak Kampus: Harus Segera Ditindak
Netizen ramai mengomentari unggahan tersebut, menunjukkan kekecewaan terhadap sistem yang gagal melindungi tenaga medis.
"Alih2 mentas jd negara maju, pembangunan 10 taun terakhir malah hasilnya membawa kembali negara ke era 'bertahan hidup' jargon aja 'pangan, pangan, pangan' yg penting bisa makan." Tulis akun X/@vick.
"10 tahun SBY + 10 tahun JKW, tapi gak selesai ini masalah. Reformasi kesehatan, tdk menyentuh nasib ppds." Tulis akun X/@KakPrim menyoroti kegagalan reformasi.
"Selama masih ada yg daftar gaakan ada perubahan.. Kenapa semua mau daftar? Ya krn kesejahteraan Dokter umum menyedihkan.. Pas spesialis gimana? Harus pinter-pinter juga, klo ga ya mendingan dikit doang wk Samlekum menkes, pb idi.. Moga tidur kalian tidak pernah nyenyak ????." Tulis akun X/@dukunmangbes.
BACA JUGA:RSHS Bandung Buka Posko Pengaduan, Kasus Dokter PPDS Unpad: 3 Korban Buka Suara