bacakoran.co - setelah melakukan pemerkosaan terhadap korban, dna dokter priguna anugerah pratama di analisis oleh pihak polda jabar.
setelah hasil tes dna itu selesai, polda jabar merilis hasil dari pemeriksaan sampel dna tersebut yang dilakukan oleh laboratorium dna pusdokkes polri.
kabid dokkes polda jabar kombes pol dr naryana mengatakan sesuai permintaan dir reskrimum kombes pol surawan pada tanggal 11 april 2025.
dari hasil pemeriksaan dna ini telah keluar berdasarkan hasil analisis seluruh sampel dna dan barang bukti yang telah diterima, dan dibuktikan secara ilmiah.
"secara genetik, satu, ditemukan profil dna tersangka pada swab kondom yang diberikan kepada kita, kedua tidak ada dna individu laki-laki pada swab vagina korban," kata naryana dalam konferensi pers di mapolda jabar, senin (28/4/2025).
kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan buku kemaluan yang tercecer di tkp tersebut adalah milik dokter priguna dan ditemukan profil rambut di tkp sebagai profil dna tersangka.
naryana mengatakan bahwa pemeriksaan dna ini, di pusdokkes polri dilakukan secara profesional.
sebelumnya berita baru-baru ini menggemparkan indonesia dan benar-benar membuat geram publik.
seorang dokter anestesi fakultas kedokteran universitas padjajaran, bandung dengan bejat melakukan aksi rudapaksa kepada pendamping pasien di rs hasan sadikin bandung.
dirkrimum polda jabar kombes pol surawan mengungkapkan bahwa korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan priguna anugerah p alias pap.
seorang oknum residen anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) bertambah.
salah satu korban priguna berinisial fh (21) yang diduga menjadi korban pelecehan seksual sudah melakukan pelaporan ke polda jabar.
dan yang mengejutkan, menurut surawan ada dua korban lain yang diduga menjadi korban tindakan bejat pelaku tersebut.
dua korban ini adalah seorang pasien, tetapi keduanya belum melakukan pelaporan resmi ke polisi sampai hari ini.
"satu yang kita tangani (korban fh), jadi yang dua masih di rumah sakit (laporannya) belum kita diperiksa. keterangan dari rumah sakit," kata surawan dikutip bacakoran.co dari detiknews, kamis (10/4/2025).
surawan pun memastikan bahwa kedua korban itu bukan seperti fh, dan kejadiannya nyaris sama dengan yang menimpa fh.
"pasien, pasien. bukan (keluarga pasien), beda cerita, pelaku sama tapi cerita beda lagi," terangnya.
surawan juga menghimbau untuk korban lainnya yang juga diduga dilecehkan oleh tersangka priguna untuk melakukan laporan resmi ke pihak kepolisian.
"iya kita mendorong. kalau yang satu sih sebelum lebaran sudah mau kita minta keterangan cuman keburu lebaran. kita masih menunggu. waktu itu didampingi kuasa hukum juga si korban ini. kita masih menunggu waktunya untuk datang dia," tuturnya.
sebelumnya kasus mengejutkan datang dari dunia medis! seorang anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.
mirisnya, merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman di lingkungan rumah sakit.
kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak kepolisian daerah jawa barat (polda jabar).
kombes surawan selaku direktur reserse kriminal umum (dirreskrimum) polda jabar membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani ini secara serius.
"iya, kita tangani kasusnya," ujar surawan saat dihubungi melalui pesan singkat, dilansir dari detikjabar rabu (9/4/2025).
surawan juga menambahkan bahwa pelaku sudah resmi ditahan sejak 23 maret 2025 lalu.
penahanan ini dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan status tersangka terhadap dokter muda tersebut.
kasus ini tentu saja mendapat sorotan luas dari publik, apalagi karena melibatkan nama besar unpad dan terjadi di lingkungan rumah sakit.
menanggapi kejadian ini, dekan fakultas kedokteran unpad, prof. yudi hidayat, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pelaku.
"unpad dan rshs mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," ungkap yudi dalam pernyataan tertulis.
tak hanya memberikan pernyataan, pihak unpad juga langsung mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan pelaku dari program ppds.
ini menunjukkan bahwa institusi tidak main-main dalam menyikapi kasus yang sangat serius ini.
yudi juga menegaskan bahwa unpad dan rshs akan terus mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas.
"kami berkomitmen mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan. kami ingin memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk korban dan keluarganya, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak," tegasnya.
dunia kedokteran kembali mengguncang jagat maya dengan kasus baru yang mengundang kemarahan publik lantaran dokter anestesi diduga melakukan tindakan asusila terhadap penunggu pasien.
informasi ini beredar di media sosial ketika salah satu akun x @txtdarijaspu*** mengunggah foto tangkapan layar sepotong chat dari seseorang yang melaporkan kejadian pemerkosaan di sebuah rumah sakit.
"assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 residen anestesi ppds fk ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. (terdapat bukti cctv lengkap) keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 residen dan ***," ungkap chat yang berada di lampiran tangkapan layar itu.
"ini beneran? ada yang punya info detailnya?" tulis akun x @txtdarijaspu***.
kemudian, kasus ini juga semakin meluas melalui instagram oleh akun @ppdsgramm yang menyebutkan bahwa hanya ada satu residen yang menjadi pelaku pemerkosaan tersebut.
akun tersebut juga membagikan gambar berupa tangkapan layar potongan chat dari seseorang anonim yang menceritakan kronologi terjadinya peristiwa asusila itu.
"buat yang pengen tau kronologinya," tulis akun @ppdsgramm dalam unggahannya.
dalam unggahan instagram @ppdsgramm, sang anonim bercerita bahwa ada seorang bapak yang merupakan pasien di sebuah rumah sakit di rawat di icu dan ditunggu oleh puterinya.
pasien itu memerlukan tambahan darah lantaran pre operasi, maka dari itu sang anak ditawarkan untuk cross match oleh pelaku agar proses penambahan darah bisa dilakukan secepatnya.
lantas, korban dibawa oleh pelaku ke lantai 7 rumah sakit tersebut yang masih kosong, di sana korban disuruh mengganti pakaian dengan pakaian pasien, serta dipasang akses iv.
setelah itu, pelaku diduga memberikan korban obat midazolam, yakni obat golongan benzodiazepin yang diberikan sebelum operasi, untuk mengatasi rasa cemas, membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks, serta menimbulkan rasa kantuk dan tidak sadarkan diri.
kejadian ini terjadi sekitar jam 4-5 paggi dan berhasil terekam cctv rumah sakit yang memperlihatkan pelaku menunggu pasiennya sadar hingga jam 4 pagi karena dalam rekaman itu ia nampak mondar-mandir di lorong lantai 7.
selang beberapa saat, di jam yang sama, korban juga terlihat berjalan di lorong lantai 7 dengan kondisi lemas dan agak sempoyongan.
usai cross match selesai, korban mengeluhkan sakit yang tidak hanya di bagian tangan bekas akses iv, melainkan juga di kemaluannya.
lalu, si korban diminta untuk melakukan visum ke spog hingga terungkap bahwa ada bekas sisa sperma.
hal ini juga dilakukan pemeriksaan di area lantai 7 rumah sakit tersebut yang juga ditemukan bekas sperma bercecern di lantai.
kejadian ini lantas membuat heboh netizen yang berlomba-lomba mengecam tindakan si dokter residen anestesi tersebut.
"kalau gini caranya sumpah dokter bisa bisa diragukan, dampaknya bisa banyak pasien cewe yang nggak percaya ditanganin sama dokter cowo apalagi di spog, bisa bisa makin trust issue," komentar salah satu akun x di postingan terkait.
"memasuki era oknum dokter tapi kalau dikumpulin bisa bikin rumah sakit," komentar akun x lainnya.
berdasarkan informasi yang beredar, kini pelaku telah diproses secara hukum dan dikeluarkan dari program pendidikan kedokteran.
"halo min, cuma ingin menyampaikan, yang melakukan cuma 1 residen yaa, bukan 2. sudah diproses kepolisian juga dan diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan. jadi tolong diralat yaa, bukan 2 tapi cuma 1. makasihhh," ucap seorang anonim di akun @ppdsgramm.
"oh iya lupa menginfokan, orangnya juga udah di penjara ya min," sambungnya.