bacakoran.co – awan gelap kembali menggantung di langit industri otomotif amerika serikat (as).
kali ini, giliran raksasa otomotif asal swedia, group, yang harus mengambil langkah menyakitkan.
volvo terpaksa melakukan .
volvo memecat hingga 800 karyawan di tiga pabriknya dalam waktu tiga bulan ke depan.
pemicu utamanya bukan penurunan teknologi, bukan pula kesalahan manajemen.
melainkan dampak langsung dari kebijakan tarif presiden donald trump yang membuat pasar berguncang dan permintaan kendaraan berat anjlok drastis.
produksi disesuaikan, pekerja di phk
dalam pernyataan resminya yang dilansir dari reuters pada selasa (22/4/2025), juru bicara volvo group amerika utara menjelaskan, langkah phk ini dilakukan akibat ketidakpastian pasar dan kekhawatiran akan perubahan aturan dan beban tarif.
“pesanan truk berat terus melemah akibat kebijakan perdagangan dan regulasi yang tidak menentu. dengan berat hati, kami harus menyesuaikan produksi terhadap penurunan permintaan kendaraan,” ujarnya.
pemberhentian ini akan terjadi di pabrik mack trucks di macungie, pennsylvania, serta dua fasilitas besar volvo group di dublin, virginia dan hagerstown, maryland.
tiga lokasi tersebut selama ini menjadi jantung produksi kendaraan berat volvo di amerika.
industri mobil masuk zona merah?
phk besar-besaran ini menjadi sinyal kuat jika sektor otomotif kini mulai goyah di tengah kebijakan tarif proteksionis yang terus digaungkan trump.
kebijakan ini telah menaikkan biaya impor suku cadang secara signifikan, memukul keras produsen yang bergantung pada rantai pasok global.
volvo, yang merupakan bagian dari raksasa swedia ab volvo, mempekerjakan hampir 20.000 orang di seluruh amerika utara.
dampak dari phk ini bukan hanya terasa pada perusahaan, tapi juga pada ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada keberadaan fasilitas-fasilitas industri tersebut.
efek domino kebijakan tarif
sejak trump memulai kebijakan perdagangannya yang agresif, sistem perdagangan global 75 tahun terakhir seakan dikacaukan.
tarif impor diberlakukan untuk berbagai produk dari berbagai negara, menciptakan ketidakpastian yang membuat produsen enggan berinvestasi dan konsumen menahan belanja.
akibatnya, kepercayaan pasar menurun, biaya produksi naik, dan prediksi resesi ekonomi as pun mulai mencuat dari kalangan ekonom.
tanda-tanda awal gelombang besar?
kasus volvo bisa jadi hanyalah puncak gunung es dari krisis industri otomotif yang lebih luas.
jika ketidakpastian kebijakan berlanjut, bukan tidak mungkin lebih banyak pabrik yang akan tutup, lebih banyak pekerja yang dirumahkan, dan industri otomotif amerika yang sempat berjaya kini justru terancam stagnasi panjang.