bacakoran.co

Miris! Dugaan Guru Lecehkan Belasan Siswi SD di Depok, Dinas Pendidikan: Kami Berkoordinasi dengan KPAI

Dugaan Guru Lecehkan Belasan Siswi SD di Depok--Kolase (sumber: freepik)

BACAKORAN.CO - Siti Chaerijah Aurijah selaku Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) buka suara terkait adanya belasan siswi sekolah dasar (SD) yang mengaku mengalami pelecehan dari seorang oknum guru.

Siti Chaerijah mengaku bahwa pihaknya tengah berkordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kami sedag berkoordinasi dengan KPAI," kata Siti Caerijah pada Jumat (11/4/2025).

Terkait total jumlah korban, Siti mengatakan bahwa mereka masih harus mendalami kasus ini terlebih dahulu.

BACA JUGA:eSIM Resmi Diberlakukan! Data Makin Aman, Cek Aturan Baru Komdigi 2025 di Sini!

BACA JUGA:Ridwan Kamil Ogah Pakai Pengaman Saat ML dengan Lisa Mariana, Begini Pengakuannya

"Itu informasi sepihak, jadi kami harus assesment, jadi belum bisa diumumkan ke media," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa hari ini pihak kepala sekolah dari SD yang ersangkutan telah dipanggil oleh Dsidik Depok untuk dimintai keterangan.

"Iya benar (pemanggilan kepsek), kami panggil dalam upaya meminta konfirmasi," sambungnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa terdapat oknum guru yang secara terang-terangan melakukan pelecehan kepada siswanya sebanyak tiga kali dengan memeluk hingga menyentuh bagian sensitif.

BACA JUGA:Heboh, Unggahan Instagram Ridwan Kamil 'Tanggung Jawab, Jangan Lari' Akui Akun Diretas: Mohon Doa dan Dukungan

BACA JUGA:Waspada! Ini Dia Jenis Makanan Laut yang Kolesterolnya Tinggi Banget, Jangan Kebanyakan Makan!

Aksi ini terjadi di sebuah Sekolah Dasar daerah Cimanggis, Depok yang viral hingga media sosial.

Dalam aksinya, oknum guru tersebut melakukan pelecehan cara memeluk hingga meraba anggota tubuh siswinya.

Miris! Dugaan Guru Lecehkan Belasan Siswi SD di Depok, Dinas Pendidikan: Kami Berkoordinasi dengan KPAI

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - siti chaerijah aurijah selaku kepala dinas pendidikan (disdik) buka suara terkait adanya belasan siswi sekolah dasar (sd) yang mengaku mengalami pelecehan dari seorang oknum guru.

siti chaerijah mengaku bahwa pihaknya tengah berkordinasi dengan komisi perlindungan anak indonesia (kpai).

"kami sedag berkoordinasi dengan kpai," kata siti caerijah pada jumat (11/4/2025).

terkait total jumlah korban, siti mengatakan bahwa mereka masih harus mendalami kasus ini terlebih dahulu.

"itu informasi sepihak, jadi kami harus assesment, jadi belum bisa diumumkan ke media," katanya.

ia juga menyebutkan bahwa hari ini pihak kepala sekolah dari sd yang ersangkutan telah dipanggil oleh dsidik depok untuk dimintai keterangan.

"iya benar (pemanggilan kepsek), kami panggil dalam upaya meminta konfirmasi," sambungnya.

sebelumnya, diberitakan bahwa terdapat oknum guru yang secara terang-terangan melakukan pelecehan kepada siswanya sebanyak tiga kali dengan memeluk hingga menyentuh bagian sensitif.

aksi ini terjadi di sebuah sekolah dasar daerah cimanggis, depok yang viral hingga media sosial.

dalam aksinya, oknum guru tersebut melakukan pelecehan cara memeluk hingga meraba anggota tubuh siswinya.

bahkan, kelakuan oknum guru ini dilakukan pada saat kondisi ramai atau di ruang terbuka seperti kelas ataupun dapur sekolah.

adapun saksi kejadian itu, sebut saja berinisial mwr yang emngatakan bahwa terdapat pengaduan pertama yang terjadi pada agustus 2024.

"pada saat itu ada 14 korban sesungguhnya dari kelas 6, tapi yang berani mengaku hanya 11. nah dari 11 anak ini merasa bahwa si guru ini meraba, memeluk dari belakang dan kena di area payudaranya. payudara si anak," kata mwr saat dikonfirmasi awak media pada kamis, 10 april 2025. 

mwr juga mengatakan bahwa salah satu korban telah melapor ke orang tua dan diadukan ke pihak sekolah.

oleh karen itu, kasus ini sempat dimediasi oleh orang tua korban, pelaku, hingga pihak sekolah. akan tetapi sang pelaku tidak menganggap hal itu sebagai pelecehan seksual.

"nah oleh sekolah akhirnya dia dapat pertemuan antara sekolah, yayasan, orang tua, dan komite untuk menyelesaikan kasus ini," jelasnya.

aksi selanjutnya, mwr juga mengungkapkan bahwa terdapat pengaduan kembali pada bulan ferbuaru yang pengaduan tersebut berasal dari orang tua anak kelas 2 sd yang dilecehkan oleh oknum guru tersebut dengan modus membantu perbaiki dasi pramuka.

"anaknya bilang, mah aku tadi dipegang di bagian sininya (dada). nah terus orang tuanya melapor ke sekolah, kemudian sama sekolah bilang itu akan ditindak lanjuti."

lalu, aksi pelecehan itu juga berlanjut lagi di bukan maret 2025  yang korbannya berasal dari siswa kelas 5 dengan saksi anak eklas 6 yang mengaku bahwa adik kelasnya tersebut dipegang oleh oknum guru di area panggul.

"jadi ada beberapa orang tua yang pada awalnya mau menjadi saksi, mau melaporkan, mengangkat kembali kejadian ini, tapi mereka takut," kata mwr.

Tag
Share