bacakoran.co - yang terkait skandal pelecehan seksual dokter ppds unpad priguna jadi sorotan netizen.
tak cuma dokter saja yang tampak bermasalah, netizen melihat bahwa satpam rshs bandung juga terlihat masalah.
"gak dokter gak satpam, sama2 biadab.....mungkin klo dia tau pas kejadian itu berlangsung bisa2 ikut memerkosa. pecat itu satpam dan hukum dgn pasal pelecehan seksual verbal..." @bang_jemie
satpam tersebut menanyakan hal yang dirasakan korban saat terjadi persetubuhan pelecehan seksual tersebut apakah kelaminnya sakit dan perih.
hal ini pun disinyalir netizen termasuk dalam sexual harassment dan membuat korban tak nyaman.
sejalan dengan postingan drg.mirza korban tampak diam saja tanpa menjawab.
"satpam ngomong gitu udah masuk sexual harassment, bikin korban gak nyaman, usut juga satpamnya tuh! ????" @aajohnnysuh
bahkan seorang netizen juga tak lupa dengan kasus satpam rumah sakit di bandung yang porkosa anak 13 tahun saat sedang menunggu orang tua-nya dirawat dengan kutipan foto kompas.
bahkan skandal di kedokteran unpad terungkap selain pelecehan seksual, ada dugaan kekerasan fisik hingga tendangan buat netizen geram, berikut selengkapnya.
setelah kasus pelecehan seksual oleh dokter ppds di rshs bandung mencuat, kini terungkap adanya dugaan kekerasan fisik di lingkungan residen kedokteran.
informasi ini pertama kali diunggah oleh akun x @txtdarijasputih pada 9 april 2025, yang masih euforia kasus kedokteran di indonesia.
dalam unggahan tersebut, @txtdarijasputih membagikan curhatan seorang warganet yang mengaku mengetahui kelakuan buruk di kalangan residen unpad.
“banyak kali di unpad kedokterannya yg aneh, telusurin tuh residen2 dokter, sailing nutupin, sepepu saya akhirnya di paksa ngundurin diri karena ga mau ikut2an kelakuan mereka yg aneh, sepu saya juga di tendang ada bukti nya di cctv,” tulis pengirim curhat tersebut, seperti dikutip dalam tangkapan layar yang diunggah.
unggahan ini memicu reaksi keras dari netizen, yang mengecam keras dugaan kekerasan fisik hingga tindakan “main kaki” di lingkungan pendidikan kedokteran.
mengetahui hal ini, tak sedikit netizen ikut geram akan kekerasan yang terjadi.
@louielouiesky: “banyak kali yang aneh emang iya ????”
@999nokitaro: “banyak kali > tebak domisili sender ???? btw, kalo banyak, berarti...yg udah lulus pun secara ga langsung tertuduh”
@araghutama: “sakit jiwa”
@harimusola: “sirkel sikopet”
@cjournalist_id: “coba gimana @unpad @anakdotunpad”
@officialinews_: “sita kondom, polisi duga dokter ppds di rshs bandung sudah rencanakan pemerkosaan https://t.co/clit3lfdjg”
@hukumnewtondua: “gila sih ini ppds..ga dmn2 kelakuan kok mirip2 saya yakin sih byk yg baik2 aja,tp lingkungannya itu lho..”
@audenhadley: “mau cerita juga, residen unpad ikut jamaah travel umroh ramadhan sebagai bagian travel. bapakku jatuh, bagian rusuknya memar. bikin susah gerak, apalagi umroh. ga ada sehari pun dia jengukin bapak ke kamar. pihak travel cuman nanya lewat wa aja.”
bahkan kasus dokter ppds rshs unpad bahkan semat dikabarkan mau kabur dari jeratan hukum dengan melakukan percobaan bunuh diri, berikut selengkapnya.
setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemerkosaan, unpad priguna ternyata sempat mencoba bunuh diri usai aksinya terbongkar.
hal ini diungkap dalam berita kumparan (9/4/2025) yang menjadi viral di x, diunggah oleh akun @txtdarijasputih pada 10 april 2025 yang mengutip dari berita kumparannews.
menurut laporan kumparan, priguna anugerah pratama (31) melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat nadi di lengannya setelah aksi bejatnya terungkap.
“jadi pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha membunuh diri juga. memotong urat-urat nadi,” ujar dirkrimum polda jabar kombes pol surawan, usai konferensi pers di mapolda jabar, rabu (9/4/2025).
priguna, yang kini telah dipecat dari program ppds unpad, melakukan pemerkosaan terhadap anak perempuan pasien di gedung mchc rshs bandung pada 9 april 2025.
unggahan @txtdarijasputih yang menyertakan tangkapan layar berita kumparan tersebut langsung memicu reaksi keras dari netizen.
beragam komentar pedas membanjiri kolom balasan, menunjukkan kemarahan publik terhadap kasus ini.
@trinugroho162: “akherat tidak percaya dia.. alhamdulillah nggak jadi mati. semoga hukuman berat dijatuhkan.”
@aajohnnysuh: “harus digebukin napi dulu sampe bonyok dan sisain nyawa di ujung tenggorokan ????”
@empusssh: “bg ini kan awal2 infonya ada 2 ppds, yang 1 nya belum keungkap kah?”
@arsobarr: “akhirat agama mana dulu min..”
@onlyimaya: “bunuh diri pulak dasar penjahat kelamin tanggung jawab kao babi kontol monyer”
@fortisfortuna_9: “sayang ga berhasil mati”
@hanbiwn: “halah”
@bambang314: “apa nanti akan dibuat narasi untuk memperingan hukuman ‘tersangka memiliki istri yg harus dinafkahi, serta menyesal sekali hingga berniat bunuh diri’”
@imeeeemm: “kalo mau mati pelan2 aja di penjara”
tak sampai disitu, terungkap bahwa tindakan dokter ppds rshs priguna menyuntik korban sebanyak 15 kali, berikut informasi selengkapnya.
mengejutkan! yang sedang menempuh pendidikan spesialis di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung diduga menyuntikkan jarum bius ke tubuh pasien hingga 15 kali demi memuaskan hasrat seksual menyimpangnya.
informasi ini terungkap dalam laporan inews.id pada kamis, 10 april 2025.
priguna yang disebut-sebut mengambil anestesi tanpa izin, kini menjadi tersangka utama kasus pemerkosaan terhadap pasien dalam kondisi tak sadar.
tindakan pap ini bukan hanya menyisakan luka mendalam bagi korban, tapi juga menuai amarah publik di media sosial.
salah satu netizen @txtdarijasputih menyebutnya sebagai “biadab!” dengan membagikan potret tersangka berpakaian jas putih.
komentar publik pun membanjiri postingan tersebut, menunjukkan kemarahan dan rasa tidak percaya bahwa pelaku adalah seorang dokter.
“udah ini mah, dipakein kursi listrik aja sampe sekarat, abis itu dipindahin ke penjara dan biarin membusuk dengan sendirinya.” – @beningsonfire
“suntik bius sampe 15x? berarti si belatung monyet ini sdh gak peduli itu si korban mau mati atau enggak nantinya, yg penting bisa diperkosa...” – @bang_jemie
“kriminal kayak gini harus dicabut gelar akademiknya @joinmaranatha.” – @cityjack
“gilanya masih ada yg komen dia ganteng. ganteng mananya jir, ga punya jawline tuh cuma ketenya keliatan ngondey pas digiring polisi.” – @erinaat
“apakah ini pertama kali dia melakukan? apakah ada rekan sejawat yg bekerja sama dengannya?” – @kasanbawi
warganet juga mendesak agar pap dihukum seberat-beratnya, bahkan beberapa mengusulkan agar pelaku dipenjara di daerah terpencil seperti kalimantan agar lebih mudah “disamperin”.
pihak kepolisian menyatakan masih mendalami motif pelaku, termasuk kemungkinan adanya korban lain.
sementara itu, pihak rshs dan unpad belum memberikan pernyataan resmi terkait tindakan tegas terhadap pelaku maupun langkah perlindungan terhadap pasien dan publik.
tak hanya itu, baru-baru ini juga terungkap bahwa dokter ppds unpad priguna mempunyai fetis seksual terhadap orang pingsan, berikut informasi selengkapnya.
terungkap fakta baru kasus dokter ppds unpad, priguna anugerah pratama yang punya orang pingsan.
dalam laporan cnn indonesia dan inews, priguna ditangkap atas dugaan pemerkosaan terhadap pasien di bawah pengaruh bius di rumah sakit hasan sadikin (rshs), bandung.
namun, kabar yang lebih menghebohkan muncul dari perbincangan warganet yang menyebutkan bahwa priguna diduga memiliki fetish terhadap orang pingsan atau tak sadarkan diri.
salah satu komentar paling mencolok datang dari akun x bernama @maskr1st yang menulis, “ngambil anastesi cuma buat fetis dia.”
beberapa pengguna x lainnya juga menyuarakan keprihatinan dan kemarahan mereka terhadap sistem penerimaan ppds yang dinilai masih tidak transparan.
akun @txtdarijasputih menyindir sistem seleksi unpad yang dianggap penuh “jalur ordal, keluarga, dan gratifikasi.”
“tes ppds unpad memang agak kacau ya. tidak ada timeline-nya. tidak ada jadwalnya dan tidak transparan,” tulis akun @rana_kanaya.
lebih parahnya lagi, publik mempertanyakan bagaimana seorang dokter dengan kecenderungan seksual menyimpang seperti ini bisa lolos seleksi psikologis dan pemeriksaan mmpi (minnesota multiphasic personality inventory), yang seharusnya menjadi standar untuk mendeteksi gangguan kepribadian.
saat ini, pihak unpad dan rumah sakit terkait belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut terkait dugaan fetish tersebut.
namun masyarakat terus mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan, termasuk evaluasi sistem seleksi ppds agar kejadian serupa tidak terulang.
berikut penjelasan polisi terkait dokter ppds unpad priguna yang akui punya fetish orang pingsan selengkapnya.
pengakuan terbaru dokter ppds priguna anugerah pratama bikin syok.
direktur reserse kriminal umum polda jawa barat kombes surawan menyebutkan dokter residen anestesi ppds fk unpad priguna anugerah pratama punya penyimpangan seksual.
ini pernyataan langsung yang diutarakan oleh priguna anugerah pratama sendiri dari hasil penyidikan terkait pemerkosaan yang ia lakukan.
"itu diakui sendiri oleh tersangka," ujar surawan dikutip bacakoran.co dari cnn indonesia, kamis (10/4/2025).
priguna mengungkapkan mengakui punya fetish ketertarikan terhadap wanita yang tak sadarkan diri atau pingsan.
namun, penyidik masih akan mendalami pengakuan priguna melalui pemeriksaan psikologi forensik.
"kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan," katanya.
sebelumnya priguna anugerah pratama selaku pelaku yang diduga yang rudapaksa pendamping pasien diindikasikan punya kelainan seksual.
ia diketuai adalah dokter program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjajaran berusia 31 tahun.
"dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya," kata direktur reserse kriminal umum polda jabar komisaris besar polisi surawan saat merilis pengungkapan kasus tersebut di bandung, dilansir bacakoran.co dari antara, rabu (9/4/2024).
surawan menyebutkan bahwa penyidik akan memperkuat temuan tersebut dengan melaksanakan pemeriksaan psikologi forensik.
"begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini, nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan," katanya.
pada hasil penyelidikan penyidik juga menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku.
kemudian untuk saat ini sampel tersebut telah dibekukan dan akan diuji melalui tes dna untuk memastikan kecocokannya.
"akan diuji lewat dna, kan kita harus uji. dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji dna pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai dna sperma pelaku," katanya.
sebelumnya kasus mengejutkan datang dari dunia medis! seorang anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.
mirisnya, merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman di lingkungan rumah sakit.
kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak kepolisian daerah jawa barat (polda jabar).
kombes surawan selaku direktur reserse kriminal umum (dirreskrimum) polda jabar membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani ini secara serius.
"iya, kita tangani kasusnya," ujar surawan saat dihubungi melalui pesan singkat, dilansir dari detikjabar rabu (9/4/2025).
surawan juga menambahkan bahwa pelaku sudah resmi ditahan sejak 23 maret 2025 lalu.
penahanan ini dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan status tersangka terhadap dokter muda tersebut.
kasus ini tentu saja mendapat sorotan luas dari publik, apalagi karena melibatkan nama besar unpad dan terjadi di lingkungan rumah sakit.
menanggapi kejadian ini, dekan fakultas kedokteran unpad, prof. yudi hidayat, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pelaku.
"unpad dan rshs mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," ungkap yudi dalam pernyataan tertulis.
tak hanya memberikan pernyataan, pihak unpad juga langsung mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan pelaku dari program ppds.
ini menunjukkan bahwa institusi tidak main-main dalam menyikapi kasus yang sangat serius ini.
yudi juga menegaskan bahwa unpad dan rshs akan terus mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas.
"kami berkomitmen mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan. kami ingin memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk korban dan keluarganya, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak," tegasnya.
dunia kedokteran kembali mengguncang jagat maya dengan kasus baru yang mengundang kemarahan publik lantaran dokter anestesi diduga melakukan tindakan asusila terhadap penunggu pasien.
informasi ini beredar di media sosial ketika salah satu akun x @txtdarijaspu*** mengunggah foto tangkapan layar sepotong chat dari seseorang yang melaporkan kejadian pemerkosaan di sebuah rumah sakit.
"assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 residen anestesi ppds fk ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. (terdapat bukti cctv lengkap) keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 residen dan ***," ungkap chat yang berada di lampiran tangkapan layar itu.
"ini beneran? ada yang punya info detailnya?" tulis akun x @txtdarijaspu***.
kemudian, kasus ini juga semakin meluas melalui instagram oleh akun @ppdsgramm yang menyebutkan bahwa hanya ada satu residen yang menjadi pelaku pemerkosaan tersebut.
akun tersebut juga membagikan gambar berupa tangkapan layar potongan chat dari seseorang anonim yang menceritakan kronologi terjadinya peristiwa asusila itu.
"buat yang pengen tau kronologinya," tulis akun @ppdsgramm dalam unggahannya.
dalam unggahan instagram @ppdsgramm, sang anonim bercerita bahwa ada seorang bapak yang merupakan pasien di sebuah rumah sakit di rawat di icu dan ditunggu oleh puterinya.
pasien itu memerlukan tambahan darah lantaran pre operasi, maka dari itu sang anak ditawarkan untuk cross match oleh pelaku agar proses penambahan darah bisa dilakukan secepatnya.
lantas, korban dibawa oleh pelaku ke lantai 7 rumah sakit tersebut yang masih kosong, di sana korban disuruh mengganti pakaian dengan pakaian pasien, serta dipasang akses iv.
setelah itu, pelaku diduga memberikan korban obat midazolam, yakni obat golongan benzodiazepin yang diberikan sebelum operasi, untuk mengatasi rasa cemas, membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks, serta menimbulkan rasa kantuk dan tidak sadarkan diri.
kejadian ini terjadi sekitar jam 4-5 paggi dan berhasil terekam cctv rumah sakit yang memperlihatkan pelaku menunggu pasiennya sadar hingga jam 4 pagi karena dalam rekaman itu ia nampak mondar-mandir di lorong lantai 7.
selang beberapa saat, di jam yang sama, korban juga terlihat berjalan di lorong lantai 7 dengan kondisi lemas dan agak sempoyongan.
usai cross match selesai, korban mengeluhkan sakit yang tidak hanya di bagian tangan bekas akses iv, melainkan juga di kemaluannya.
lalu, si korban diminta untuk melakukan visum ke spog hingga terungkap bahwa ada bekas sisa sperma.
hal ini juga dilakukan pemeriksaan di area lantai 7 rumah sakit tersebut yang juga ditemukan bekas sperma bercecern di lantai.
kejadian ini lantas membuat heboh netizen yang berlomba-lomba mengecam tindakan si dokter residen anestesi tersebut.
"kalau gini caranya sumpah dokter bisa bisa diragukan, dampaknya bisa banyak pasien cewe yang nggak percaya ditanganin sama dokter cowo apalagi di spog, bisa bisa makin trust issue," komentar salah satu akun x di postingan terkait.
"memasuki era oknum dokter tapi kalau dikumpulin bisa bikin rumah sakit," komentar akun x lainnya.
berdasarkan informasi yang beredar, kini pelaku telah diproses secara hukum dan dikeluarkan dari program pendidikan kedokteran.
"halo min, cuma ingin menyampaikan, yang melakukan cuma 1 residen yaa, bukan 2. sudah diproses kepolisian juga dan diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan. jadi tolong diralat yaa, bukan 2 tapi cuma 1. makasihhh," ucap seorang anonim di akun @ppdsgramm.
"oh iya lupa menginfokan, orangnya juga udah di penjara ya min," sambungnya.