bacakoran.co - kasus rudapaksa priguna anugerah pratama membuat netizen makin kesal, bahkan ada yang sampai spill identitas lengkapnya di media sosial.
salah seorang akun x/@abigailfahrezi membeberkan identitas pelaku dugaan rudapaksa dokter ppds unpad priguna anugerah pratama.
dalam ciutannya di x, ia menulis data dokter ppds unpad priguna anugerah pratama.
"nih gw tambahin spillnya priguna anugerah pratama, nik: 61710*******3, prigunaa***@gmail.com, telepon: 6281***515, tanggal lahir: 14***994, alamat: jl.im****ura no.3 rt 00***ua melayu darat pontianak selatan kota pontianak kalimantan barat" tulis akun x/@abigailfahrezi secara tidak disensor.
bahkan ciutannya mencapai 4.8 juta views saat berita ini dibuat.
karena data diri yang beredar, beberapa netizen tampak menyebur alamat pelaku dugaan rudapaksa dokter ppds unpad ini dengan paket cod.
"siap-siap diserbu dengan paket cod wkwkw" tulis akun x.@eliarenaldi1.
namun abigail tampak melarang keras tindakan ini karena dapat merugikan kurir yang tak bersalah.
"jangan bang, kasian kurir" tulis akun x/@abigailfahrezi.
"kasian kurirnya anjir gua juga kurir soalnya, pake pinjol aja kalo bisa mah" tulis akun x/@cheroinz.
bahkan salah seorang netizen sudah melakukan transaksi paket melalui aplikasi shopee tertanda bahwa paket akan diproses ekspedisi spx.
namun karena banyaknya kecaman akan tindakan ini, akhirnya paket tersebut dibatalkan.
"maaf bikin huru-hara, paket ini sudah cancel yah????????" tulis akun x/@alanaromanovski.
pelaku dugaan dokter ppds unpad diduga sering lakukan tindakan rudapaksa, berikut informasi selengkapnya.
kasus dugaan rudapaksa yang melibatkan seorang universitas padjadjaran (unpad) di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung kembali mengundang perhatian publik.
belum reda sorotan terhadap kasus utama yang kini tengah bergulir, muncul kesaksian baru yang mengungkap adanya dugaan kejadian serupa dialami oleh pasien lainnya di rumah sakit yang sama.
dalam unggahan instagram story akun @ppdsgramm, seorang perempuan membagikan cerita pengalamannya yang disebut terjadi pada minggu, 16 maret lalu saat ia sedang mendaftar rawat inap di rshs.
ia mengaku diperiksa oleh seorang residen anestesi dan bedah mulut di tempat terbuka.
tak lama kemudian, datang seseorang yang mengaku sebagai dokter anestesi dan membawanya ke sebuah ruangan di lantai 4 atau 5 gedung baru untuk pengecekan alergi obat bius.
“di situ saya dibius, dan tidak ada siapa-siapa. saya juga diminta ganti baju ok padahal ruangannya belum selesai untuk rawat inap,” tulis korban.
ia mengaku tidak menaruh curiga dan tidak ingin berprasangka buruk, namun setelah membaca pemberitaan soal kasus rudapaksa dokter ppds tersebut, ia merasa was-was dan deg-degan.
korban juga menyebutkan bahwa nomor kontak dokter anestesi yang melakukan bius tiba-tiba menghilang dan tidak aktif, sementara nomor dokter bedah mulut masih tersimpan lengkap dengan foto profil.
temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa tindakan pelecehan dan rudapaksa di lingkungan pendidikan dokter spesialis bukan insiden tunggal.
tagar desakan seperti #bekukanppdsunpad dan #investigasirshs mulai ramai digaungkan publik di media sosial.
pihak kementerian kesehatan republik indonesia (@kemenkesri) pun didesak segera turun tangan.
masyarakat meminta agar program spesialis terkait di unpad dibekukan sementara hingga investigasi tuntas, serta pemberian sanksi paling berat bagi pelaku apabila terbukti bersalah.
terduga pelaku pemerkosaan dokter pppds bernama priguna anugerah pratama, berikut informasi selengkapnya.
nama priguna anugerah pratama kini jadi bahan omongan netizen setelah namanya dikaitkan dengan terhadap di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.
sosok yang sebelumnya mungkin asing di telinga publik itu, kini tengah jadi sorotan usai disebut sebagai pelaku dalam yang bikin geger ini.
berdasarkan informasi yang diungkap akun x (twitter) @abigailfahrezi pada rabu, 9 april 2025, priguna diketahui merupakan dokter residen anestesi yang sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis (ppds) di fakultas kedokteran universitas padjadjaran (unpad).
ia tercatat mulai mengikuti program tersebut sejak 24 mei 2024 lalu.
sebelum masuk unpad, priguna diketahui menyelesaikan pendidikan sarjana kedokterannya (s1) di universitas kristen maranatha, bandung.
sayangnya, alih-alih membawa nama baik dunia medis, priguna justru dituding mencoreng profesi dokter lewat kasus yang sangat tidak manusiawi ini.
kabar tak sedap ini makin ramai setelah akun instagram @ppdsgramm membagikan tangkapan layar yang menyebutkan bahwa pihak kampus sudah mengambil langkah tegas terkait kasus ini.
salah satunya, priguna disebut sedang dalam proses untuk dikeluarkan dari pendidikan ppds.
artinya, peluangnya untuk menjadi dokter spesialis nyaris habis karena tindakan yang diduga dilakukannya.
"sedang diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan," begitu isi tangkapan layar yang beredar luas di media sosial.
bukan cuma dipecat dari program pendidikan, priguna juga disebut sudah berurusan dengan pihak berwajib.
ia dilaporkan ke kepolisian dan bahkan sudah ditahan sejak akhir maret 2025.
netizen pun ramai-ramai memastikan apakah kabar tersebut benar adanya.
salah satu komentar menyebut, “orangnya juga udah dipenjara ya.”
namun begitu, publik masih menunggu kejelasan dan pernyataan resmi dari pihak unpad.
banyak warganet merasa kasus ini harus diusut tuntas dan transparan, agar korban mendapat keadilan dan kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
seorang anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.
mirisnya, merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman di lingkungan rumah sakit.
kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak kepolisian daerah jawa barat (polda jabar).
kombes surawan selaku direktur reserse kriminal umum (dirreskrimum) polda jabar membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani ini secara serius.
"iya, kita tangani kasusnya," ujar surawan saat dihubungi melalui pesan singkat, dilansir dari detikjabar rabu (9/4/2025).
surawan juga menambahkan bahwa pelaku sudah resmi ditahan sejak 23 maret 2025 lalu.
penahanan ini dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan status tersangka terhadap dokter muda tersebut.
kasus ini tentu saja mendapat sorotan luas dari publik, apalagi karena melibatkan nama besar unpad dan terjadi di lingkungan rumah sakit.
menanggapi kejadian ini, dekan fakultas kedokteran unpad, prof. yudi hidayat, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pelaku.
"unpad dan rshs mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," ungkap yudi dalam pernyataan tertulis.
tak hanya memberikan pernyataan, pihak unpad juga langsung mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan pelaku dari program ppds.
ini menunjukkan bahwa institusi tidak main-main dalam menyikapi kasus yang sangat serius ini.
yudi juga menegaskan bahwa unpad dan rshs akan terus mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas.
"kami berkomitmen mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan. kami ingin memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk korban dan keluarganya, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak," tegasnya.
dunia kedokteran kembali mengguncang jagat maya dengan kasus baru yang mengundang kemarahan publik lantaran dokter anestesi diduga melakukan tindakan asusila terhadap penunggu pasien.
informasi ini beredar di media sosial ketika salah satu akun x @txtdarijaspu*** mengunggah foto tangkapan layar sepotong chat dari seseorang yang melaporkan kejadian pemerkosaan di sebuah rumah sakit.
"assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 residen anestesi ppds fk ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. (terdapat bukti cctv lengkap) keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 residen dan ***," ungkap chat yang berada di lampiran tangkapan layar itu.
"ini beneran? ada yang punya info detailnya?" tulis akun x @txtdarijaspu***.
kemudian, kasus ini juga semakin meluas melalui instagram oleh akun @ppdsgramm yang menyebutkan bahwa hanya ada satu residen yang menjadi pelaku pemerkosaan tersebut.
akun tersebut juga membagikan gambar berupa tangkapan layar potongan chat dari seseorang anonim yang menceritakan kronologi terjadinya peristiwa asusila itu.
"buat yang pengen tau kronologinya," tulis akun @ppdsgramm dalam unggahannya.
dalam unggahan instagram @ppdsgramm, sang anonim bercerita bahwa ada seorang bapak yang merupakan pasien di sebuah rumah sakit di rawat di icu dan ditunggu oleh puterinya.
pasien itu memerlukan tambahan darah lantaran pre operasi, maka dari itu sang anak ditawarkan untuk cross match oleh pelaku agar proses penambahan darah bisa dilakukan secepatnya.
lantas, korban dibawa oleh pelaku ke lantai 7 rumah sakit tersebut yang masih kosong, di sana korban disuruh mengganti pakaian dengan pakaian pasien, serta dipasang akses iv.
setelah itu, pelaku diduga memberikan korban obat midazolam, yakni obat golongan benzodiazepin yang diberikan sebelum operasi, untuk mengatasi rasa cemas, membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks, serta menimbulkan rasa kantuk dan tidak sadarkan diri.
kejadian ini terjadi sekitar jam 4-5 paggi dan berhasil terekam cctv rumah sakit yang memperlihatkan pelaku menunggu pasiennya sadar hingga jam 4 pagi karena dalam rekaman itu ia nampak mondar-mandir di lorong lantai 7.
selang beberapa saat, di jam yang sama, korban juga terlihat berjalan di lorong lantai 7 dengan kondisi lemas dan agak sempoyongan.
usai cross match selesai, korban mengeluhkan sakit yang tidak hanya di bagian tangan bekas akses iv, melainkan juga di kemaluannya.
lalu, si korban diminta untuk melakukan visum ke spog hingga terungkap bahwa ada bekas sisa sperma.
hal ini juga dilakukan pemeriksaan di area lantai 7 rumah sakit tersebut yang juga ditemukan bekas sperma bercecern di lantai.
kejadian ini lantas membuat heboh netizen yang berlomba-lomba mengecam tindakan si dokter residen anestesi tersebut.
"kalau gini caranya sumpah dokter bisa bisa diragukan, dampaknya bisa banyak pasien cewe yang nggak percaya ditanganin sama dokter cowo apalagi di spog, bisa bisa makin trust issue," komentar salah satu akun x di postingan terkait.
"memasuki era oknum dokter tapi kalau dikumpulin bisa bikin rumah sakit," komentar akun x lainnya.
berdasarkan informasi yang beredar, kini pelaku telah diproses secara hukum dan dikeluarkan dari program pendidikan kedokteran.
"halo min, cuma ingin menyampaikan, yang melakukan cuma 1 residen yaa, bukan 2. sudah diproses kepolisian juga dan diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan. jadi tolong diralat yaa, bukan 2 tapi cuma 1. makasihhh," ucap seorang anonim di akun @ppdsgramm.
"oh iya lupa menginfokan, orangnya juga udah di penjara ya min," sambungnya.