bacakoran.co

Dokter PPDS FK Unpad Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan Pendamping Pasien, Kini Sudah Ditahan

dokter PPDS resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerkosaan terhadap pendamping pasien di RSHS Bandung.--

BACAKORAN.CO - Kasus mengejutkan datang dari dunia medis! Seorang dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerkosaan terhadap pendamping pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Mirisnya, pelaku merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman di lingkungan rumah sakit.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar).

Kombes Surawan selaku Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani kasus ini secara serius.

BACA JUGA:Viral! Dokter Residen Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien dengan Obat Bius, Begini Kronologinya!

BACA JUGA:Elly Sugigi Enggan Bongkar Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Sejak 2021: Aku Tau Dia..

"Iya, kita tangani kasusnya," ujar Surawan saat dihubungi melalui pesan singkat, dilansir dari detikJabar Rabu (9/4/2025).

Surawan juga menambahkan bahwa pelaku sudah resmi ditahan sejak 23 Maret 2025 lalu.

Penahanan ini dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan status tersangka terhadap dokter muda tersebut.

Kasus ini tentu saja mendapat sorotan luas dari publik, apalagi karena melibatkan nama besar Unpad dan terjadi di lingkungan rumah sakit.

Menanggapi kejadian ini, Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Yudi Hidayat, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pelaku.

BACA JUGA:Plot Twist! Kusnadi Staf Hasto Tiba-tiba Cabut Gugatan Praperadilan ke KPK, Kuasa Hukum Beberkan Alasannya!

BACA JUGA:Pihak Kampus Dukung Korban Aksi Bejat Guru Besar Farmasi UGM untuk Lapor ke Polisi: Kami Support!

"Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," ungkap Yudi dalam pernyataan tertulis.

Dokter PPDS FK Unpad Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan Pendamping Pasien, Kini Sudah Ditahan

Melly

Melly


bacakoran.co - kasus mengejutkan datang dari dunia medis! seorang anestesi dari program pendidikan dokter spesialis (ppds) fakultas kedokteran universitas padjadjaran (fk unpad) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan di rumah sakit hasan sadikin (rshs) bandung.

mirisnya, merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman di lingkungan rumah sakit.

kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak kepolisian daerah jawa barat (polda jabar).

kombes surawan selaku direktur reserse kriminal umum (dirreskrimum) polda jabar membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani ini secara serius.

"iya, kita tangani kasusnya," ujar surawan saat dihubungi melalui pesan singkat, dilansir dari detikjabar rabu (9/4/2025).

surawan juga menambahkan bahwa pelaku sudah resmi ditahan sejak 23 maret 2025 lalu.

penahanan ini dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan status tersangka terhadap dokter muda tersebut.

kasus ini tentu saja mendapat sorotan luas dari publik, apalagi karena melibatkan nama besar unpad dan terjadi di lingkungan rumah sakit.

menanggapi kejadian ini, dekan fakultas kedokteran unpad, prof. yudi hidayat, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pelaku.

"unpad dan rshs mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," ungkap yudi dalam pernyataan tertulis.

tak hanya memberikan pernyataan, pihak unpad juga langsung mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan pelaku dari program ppds.

ini menunjukkan bahwa institusi tidak main-main dalam menyikapi kasus yang sangat serius ini.

yudi juga menegaskan bahwa unpad dan rshs akan terus mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas.

"kami berkomitmen mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan. kami ingin memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk korban dan keluarganya, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak," tegasnya.

dunia kedokteran kembali mengguncang jagat maya dengan kasus baru yang mengundang kemarahan publik lantaran dokter anestesi diduga melakukan tindakan asusila terhadap penunggu pasien.

informasi ini beredar di media sosial ketika salah satu akun x @txtdarijaspu*** mengunggah foto tangkapan layar sepotong chat dari seseorang yang melaporkan kejadian pemerkosaan di sebuah rumah sakit.

"assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 residen anestesi ppds fk ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. (terdapat bukti cctv lengkap) keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 residen dan ***," ungkap chat yang berada di lampiran tangkapan layar itu.

"ini beneran? ada yang punya info detailnya?" tulis akun x @txtdarijaspu***.

kemudian, kasus ini juga semakin meluas melalui instagram oleh akun @ppdsgramm yang menyebutkan bahwa hanya ada satu residen yang menjadi pelaku pemerkosaan tersebut.

akun tersebut juga membagikan gambar berupa tangkapan layar potongan chat dari seseorang anonim yang menceritakan kronologi terjadinya peristiwa asusila itu.

"buat yang pengen tau kronologinya," tulis akun @ppdsgramm dalam unggahannya.

dalam unggahan instagram @ppdsgramm, sang anonim bercerita bahwa ada seorang bapak yang merupakan pasien di sebuah rumah sakit di rawat di icu dan ditunggu oleh puterinya.

pasien itu memerlukan tambahan darah lantaran pre operasi, maka dari itu sang anak ditawarkan untuk cross match oleh pelaku agar proses penambahan darah bisa dilakukan secepatnya.

lantas, korban dibawa oleh pelaku ke lantai 7 rumah sakit tersebut yang masih kosong, di sana korban disuruh mengganti pakaian dengan pakaian pasien, serta dipasang akses iv.

setelah itu, pelaku diduga memberikan korban obat midazolam, yakni obat golongan benzodiazepin yang diberikan sebelum operasi, untuk mengatasi rasa cemas, membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks, serta menimbulkan rasa kantuk dan tidak sadarkan diri. 

kejadian ini terjadi sekitar jam 4-5 paggi dan berhasil terekam cctv rumah sakit yang memperlihatkan pelaku menunggu pasiennya sadar hingga jam 4 pagi karena dalam rekaman itu ia nampak mondar-mandir di lorong lantai 7.

selang beberapa saat, di jam yang sama, korban juga terlihat berjalan di lorong lantai 7 dengan kondisi lemas dan agak sempoyongan.

usai cross match selesai, korban mengeluhkan sakit yang tidak hanya di bagian tangan bekas akses iv, melainkan juga di kemaluannya.

lalu, si korban diminta untuk melakukan visum ke spog hingga terungkap bahwa ada bekas sisa sperma.

hal ini juga dilakukan pemeriksaan di area lantai 7 rumah sakit tersebut yang juga ditemukan bekas sperma bercecern di lantai.

kejadian ini lantas membuat heboh netizen yang berlomba-lomba mengecam tindakan si dokter residen anestesi tersebut.

"kalau gini caranya sumpah dokter bisa bisa diragukan, dampaknya bisa banyak pasien cewe yang nggak percaya ditanganin sama dokter cowo apalagi di spog, bisa bisa makin trust issue," komentar salah satu akun x di postingan terkait.

"memasuki era oknum dokter tapi kalau dikumpulin bisa bikin rumah sakit," komentar akun x lainnya.

berdasarkan informasi yang beredar, kini pelaku telah diproses secara hukum dan dikeluarkan dari program pendidikan kedokteran.

"halo min, cuma ingin menyampaikan, yang melakukan cuma 1 residen yaa, bukan 2. sudah diproses kepolisian juga dan diproses untuk dikeluarkan dari pendidikan. jadi tolong diralat yaa, bukan 2 tapi cuma 1. makasihhh," ucap seorang anonim di akun @ppdsgramm.

"oh iya lupa menginfokan, orangnya juga udah di penjara ya min," sambungnya.

Tag
Share