bacakoran.co

Ngeri! Istri Polisi Korban Penembakan di Lampung Dapat Ancaman Saat Hendak ke Jakarta

Istri polisi korban penembakan oknum TNI di Way Kanan mengaku dapat ancaman saat hendak ke Jakarta--Dirgantaraonline

BACAKORAN.CO - Istri polisi yang menjadi korban penembakan oknum TNI di Lampung mendapat ancaman saat hendak ke Jakarta.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menyampaikan hal tersebut seusai bertemu dengan istri almarhum Iptu Idawati Lusiyanto dan Petrus Apriyanto, korban penembakan oknum TNI dalam peristiwa sabung ayam di Lampung.

Kedua istri polisi korban penembakan itu hendak meminta bantuan hukum terkait kasus suami mereka, namun justru mendapat tekanan dari pihak yang tak dikenal.

Hotman Paris melalui asisten pribadinya, Putri menceritakan bahwa istri almarhum Iptu Lusiyanto dan Petrus Apriyanto dicegat dalam perjalanan menuju Jakarta oleh oknum anggota kepolisian sektor (Kapolsek), dengan alasan kunjungan Kapolri pada hari Rabu.

BACA JUGA:Terkait Kasus Tewasnya 3 Polisi di Way Kanan, Komisi III DPR RI Desak Polisi Segera Tetapkan Tersangka!

BACA JUGA:Buka 24 Jam, 6.180 Masjid Ramah Siap Menyambut Pemudik, Daerah Ini Terbanyak

"Jadi tadi malam ibu kapolsek dengan istrinya almarhum dan istri almarhum pak Petrus sudah melakukan perjalanan menuju Jakarta. Namun di tengah perjalanan mereka dipaksa untuk kembali lagi dengan alasan bahwa ada bimbingan dari pak Kapolri," kata Putri ditemui di Kelapa Gading, dikutip bacakoran.co dari Disway, Selasa (25/3). 

"Sampai pagi rumah mereka masing-masing dijaga oleh anggota Polsek yang sebelumnya tidak pernah seperti itu," sambungnya. 

Hotman Paris menyayangkan insiden tersebut, terlepas dari alasan yang diberikan. 

Menurutnya, keluarga ketiga korban polisi itu hanya ingin memperjuangkan keadilan.

BACA JUGA:Sempat Kabur ke Sumut, Lansia di Palembang Divonis Seumur Hidup Usai Tembak Mati Rekan yang Minta Fee Proyek

BACA JUGA:Warga Panik! Gegara Petasan Empat Ruko Ludes Terbakar di Tangerang, ini Kronologinya

"Jadi 2 istri dari almarhum kapolsek sama almarhum pak Petrus tidak diizinkan oleh para aparat kepolisian untuk datang ke Jakarta alasannya karena Kapolri mau datang hari Rabu," kata Hotman Paris.

"Kami juga tidak mempermasalahkan alasannya apa cuma sangat disayangkan mereka kan punya hak asasi untuk perjuangkan pendekatan hukum atas suaminya yang meninggal kenapa harus dicegat di jalan dan kenapa rumahnya ditungguin," lanjutnya. 

Ngeri! Istri Polisi Korban Penembakan di Lampung Dapat Ancaman Saat Hendak ke Jakarta

Ayu

Ayu


bacakoran.co - istri polisi yang menjadi korban penembakan oknum tni di lampung mendapat ancaman saat hendak ke jakarta.

pengacara kondang hotman paris hutapea menyampaikan hal tersebut seusai bertemu dengan istri almarhum iptu idawati lusiyanto dan petrus apriyanto, korban penembakan oknum tni dalam peristiwa sabung ayam di lampung.

kedua istri polisi korban penembakan itu hendak meminta bantuan hukum terkait kasus suami mereka, namun justru mendapat tekanan dari pihak yang tak dikenal.

hotman paris melalui asisten pribadinya, putri menceritakan bahwa istri almarhum iptu lusiyanto dan petrus apriyanto dicegat dalam perjalanan menuju jakarta oleh oknum anggota kepolisian sektor (kapolsek), dengan alasan kunjungan kapolri pada hari rabu.

"jadi tadi malam ibu kapolsek dengan istrinya almarhum dan istri almarhum pak petrus sudah melakukan perjalanan menuju jakarta. namun di tengah perjalanan mereka dipaksa untuk kembali lagi dengan alasan bahwa ada bimbingan dari pak kapolri," kata putri ditemui di kelapa gading, dikutip dari disway, selasa (25/3). 

"sampai pagi rumah mereka masing-masing dijaga oleh anggota polsek yang sebelumnya tidak pernah seperti itu," sambungnya. 

hotman paris menyayangkan insiden tersebut, terlepas dari alasan yang diberikan. 

menurutnya, keluarga ketiga korban polisi itu hanya ingin memperjuangkan keadilan.

"jadi 2 istri dari almarhum kapolsek sama almarhum pak petrus tidak diizinkan oleh para aparat kepolisian untuk datang ke jakarta alasannya karena kapolri mau datang hari rabu," kata hotman paris.

"kami juga tidak mempermasalahkan alasannya apa cuma sangat disayangkan mereka kan punya hak asasi untuk perjuangkan pendekatan hukum atas suaminya yang meninggal kenapa harus dicegat di jalan dan kenapa rumahnya ditungguin," lanjutnya. 

Tag
Share