bacakoran.co

Tradisi Memaafkan saat Menyambut Hari Raya, Apakah Harus? Begini Pandangan dari Ustaz Khalid Basalamah

Tradisi Memaafkan saat Menyambut Hari Raya--Kolase (sumber: freepik)

BACAKORAN.CO - Bulan suci Ramadan dikenal menjadi bulan penuh ampunan dari Allah swt. sehingga seluruh umat Muslim di dunia wajib dalam memperbanyak ibadah, seperti puasa dan sholat di bulan ini.

Seperti diketahui, beberapa hari lagi umat Muslim akan menyambut hari raya Idul Fitri 1446 H/2025.

Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan berbagai tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim, salah satunya adalah tradisi saling memaafkan. 

Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan, banyak orang yang memanfaatkan momen Lebaran untuk meminta dan memberi maaf kepada keluarga, sahabat, serta orang-orang di sekitar mereka. 

BACA JUGA:Ustaz Felix Siauw Komentari Konten Daging Rendang Milik Willie Salim yang Hilang: Kenapa Harus Masak Rendang?

BACA JUGA:Jangan Main-Main! Ini Hukuman Berat Bagi yang Mokel Sengaja Tidak Puasa di Bulan Ramadhan, ini Kata Ustaz Adi

Namun, apakah tradisi ini memang memiliki dalilnya dalam ajaran Islam?

Ustaz Khalid Basalamah menanggapi hal ini dalam sebuah video Youtube kanal Brebes Mengaji.

Ustaz Khalis menyatakan bahwa tidak terdapat sunnah dari Nabi Muhammad SAW untuk memerintahkan saling memaafkan sesudah Ramadan atau dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Kalau dalam sunah Nabi itu tidak ada, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengkhususkan tentang itu,” kata Ustaz Khalid Basalamah.

BACA JUGA:Hukum Zakat Fitrah Bayi dalam Kandungan dan Bayi Baru Lahir, Simak Ketentuan dari Penjelasan Ustaz Abdul Somad

BACA JUGA:Banyak yang Salah Paham! Mualaf Kaya Tetap Dapat Zakat? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Ia menambahkan bahwa sebelum Ramadan, ibadah yang dianjurkan adalah memperbanyak puasa di bulan Syaban, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Jadi sebelum Ramadan tidak ada ibadah khusus, kecuali Nabi menyatakan perbanyak puasa di bulan Syaban,” lanjutnya.

Tradisi Memaafkan saat Menyambut Hari Raya, Apakah Harus? Begini Pandangan dari Ustaz Khalid Basalamah

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - bulan suci dikenal menjadi bulan penuh ampunan dari allah swt. sehingga seluruh umat muslim di dunia wajib dalam memperbanyak ibadah, seperti puasa dan sholat di bulan ini.

seperti diketahui, beberapa hari lagi umat muslim akan menyambut hari raya 1446 h/2025.

hari raya idul fitri selalu identik dengan berbagai tradisi yang dilakukan oleh umat muslim, salah satunya adalah tradisi saling memaafkan. 

setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa ramadan, banyak orang yang memanfaatkan momen untuk meminta dan memberi maaf kepada keluarga, sahabat, serta orang-orang di sekitar mereka. 

namun, apakah tradisi ini memang memiliki dalilnya dalam ajaran islam?

ustaz khalid basalamah menanggapi hal ini dalam sebuah video youtube kanal brebes mengaji.

ustaz khalis menyatakan bahwa tidak terdapat sunnah dari nabi muhammad saw untuk memerintahkan saling memaafkan sesudah ramadan atau dalam menyambut hari raya idul fitri.

“kalau dalam sunah nabi itu tidak ada, nabi muhammad saw tidak pernah mengkhususkan tentang itu,” kata ustaz khalid basalamah.

ia menambahkan bahwa sebelum ramadan, ibadah yang dianjurkan adalah memperbanyak puasa di bulan syaban, sebagaimana dicontohkan oleh rasulullah saw.

“jadi sebelum ramadan tidak ada ibadah khusus, kecuali nabi menyatakan perbanyak puasa di bulan syaban,” lanjutnya.

namun, meskipun tidak terdapat dalil khusus yang mewajibkan atau menganjurkan tradisi ini, ustaz khalid menegaskan bahwa saling memaafkan tetap merupakan perbuatan baik yang tidak dilarang dalam islam. 

justru, memberikan maaf kepada sesama adalah tindakan yang terpuji dan dapat mempererat hubungan antarmanusia.

ia juga menyampaikan bahwa yang lebih utama dalam ajaran islam adalah ucapan yang biasa disampaikan oleh para sahabat nabi setelah menjalankan ibadah puasa ramadan secara penuh.

“yang ada adalah para sahabat mengatakan taqabbalallahu minna wa minkum,” ungkap ustaz khalid basalamah.

“artinya semoga allah menerima dari kami dan dari kalian,” sebut ustaz khalid basalamah.

meski tidak ada dalilnya, tradisi saling memaafkan saat idul fitri tetap dapat dilakukan sebagai bentuk menjaga hubungan baik dengan sesama.

“tentu saja orang-orang yang melakukan ini adalah perbuatan yang tidak disalahkan,” jelasnya.

 namun, bagi yang ingin benar-benar mengikuti sunnah, memahami bahwa tidak ada kewajiban khusus saling memaafkan dalam islam.

“tetapi kalau mau murni betul-betul sesuai dengan sunah nabi maka tidak ada ibadah itu,” pungkas ustaz khalid basalamah.

Tag
Share