Gencatan Senjata Setengah Hati? Putin Setop Serangan ke Ukraina, Ajukan Syarat Ini untuk Damai Permanen!

Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan menyetujui gencatan senjata terhadap infrastruktur energi Ukraina dan ajukan syarat Ukraina tidak boleh gabung NATO.--istimewa
BACAKORAN.CO – Usai berbicara langsung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menyetujui gencatan senjata terbatas terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Namun, keputusan ini bukan gencatan senjata total seperti yang sebelumnya diusulkan oleh Ukraina.
Dalam pernyataan resminya, Putin memerintahkan penghentian serangan terhadap fasilitas energi Ukraina.
Jika perjanjian ini benar-benar dihormati kedua belah pihak, maka ini akan menjadi gencatan senjata pertama sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
BACA JUGA:Trump dan Putin Bertemu Bahas Perdamaian Ukraina, Eropa Kebakaran Jenggot? Gelar KTT Darurat!
BACA JUGA:Putin dan Presiden Kazakhstan Bahas Investigasi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines
Namun, Putin tetap menolak proposal Trump yang menginginkan penghentian pertempuran secara menyeluruh selama 30 hari.
Trump Optimis, tapi Putin Masih Punya Tuntutan
Trump menggambarkan percakapannya dengan Putin sebagai "sangat baik dan produktif."
"Kami sepakat untuk segera menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi dan bekerja menuju gencatan senjata penuh demi mengakhiri perang ini," tulis Trump di platform Truth Social, dilansir dari The Guardian pada Rabu (19/3/2025).
BACA JUGA:Putin Siap Produksi Massal Senjata Barunya, Presiden Ukraina Ketar-ketir Minta Bantuan NATO
Namun, Kremlin menegaskan jika Putin belum siap mengakhiri perang tanpa syarat.
Ia tetap meminta agar bantuan militer dan intelijen Barat untuk Ukraina dihentikan.