Reporter: Ramadhan Evrin
|
Editor: Ramadhan Evrin
|
Minggu , 16 Mar 2025 - 20:10
BACAKORAN.CO – Langkah mengejutkan diambil pemerintahan Presiden Donald Trump yang membekukan anggaran media pemerintah, termasuk Voice of America (VOA).
Keputusan ini berdampak besar, membuat ratusan jurnalis terpaksa cuti tanpa batas waktu.
Termasuk operasional beberapa media yang didanai pemerintah pun lumpuh.
VOA Dibungkam untuk Pertama Kalinya dalam 83 Tahun
BACA JUGA:AS Usir Dubes Afrika Selatan! Rasool Dituduh Benci Trump, Ada Apa?
BACA JUGA:Makin Pro Rusia, Trump Serang Balik! Ratusan Ribu Pengungsi Ukraina Bakal Didepak dari AS?
Dilansir dari laporan RFI pada Minggu (16/3/2025) waktu setempat, Direktur VOA, Michael Abramowitz mengungkapkan, 1.300 staf terdampak langsung akibat kebijakan ini.
"Untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, Voice of America yang terkenal di seluruh dunia dibungkam," ujar Abramowitz.
Keputusan ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi besar-besaran yang diterapkan pemerintahan Trump.
Media Pemerintah Hanya Beroperasi di Tingkat Minimum
BACA JUGA:Prioritaskan Perdamaian, Trump Setop Kirim Seluruh Bantuan Militer, Ukraina di Ujung Tanduk?
BACA JUGA:Zelenskyy Terlalu Nekat Tolak Minta Maaf dengan Trump Setelah Cekcok di Gedung Putih, Ada Pengkhianatan?
Pada Jumat (14/3/2025), Trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan sejumlah lembaga media pemerintah untuk beroperasi pada tingkat paling minimal sesuai hukum.
Beberapa media yang terdampak di bawah Badan Media Global AS antara lain Voice of America (VOA), Radio Free Europe & Asia, Radio Marti (media berbahasa Spanyol yang ditujukan untuk Kuba).
Trump Bekukan Dana VOA, Ratusan Jurnalis Dipaksa Cuti, Upaya Bungkam Media?
Ramadhan Evrin
Ramadhan Evrin
bacakoran.co – langkah mengejutkan diambil pemerintahan presiden yang membekukan anggaran media pemerintah, termasuk .
keputusan ini berdampak besar, membuat ratusan jurnalis terpaksa cuti tanpa batas waktu.
termasuk operasional beberapa media yang didanai pemerintah pun lumpuh.
voa dibungkam untuk pertama kalinya dalam 83 tahun
dilansir dari laporan rfi pada minggu (16/3/2025) waktu setempat, direktur voa, michael abramowitz mengungkapkan, 1.300 staf terdampak langsung akibat kebijakan ini.
"untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, voice of america yang terkenal di seluruh dunia dibungkam," ujar abramowitz.
keputusan ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi besar-besaran yang diterapkan pemerintahan trump.
media pemerintah hanya beroperasi di tingkat minimum
pada jumat (14/3/2025), trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan sejumlah lembaga media pemerintah untuk beroperasi pada tingkat paling minimal sesuai hukum.
beberapa media yang terdampak di bawah badan media global as antara lain voice of america (voa), radio free europe & asia, radio marti (media berbahasa spanyol yang ditujukan untuk kuba).
seorang jurnalis voa, yang berbicara secara anonim, mengaku sudah menduga kebijakan ini akan terjadi dan merasa jika langkah ini merupakan bentuk pembatasan kebebasan pers.
dikecam dunia, as dituduh meninggalkan perannya sebagai pembela informasi bebas
organisasi reporters without borders (rsf) yang berbasis di paris mengecam keras keputusan ini.
menurut mereka, as telah menyimpang dari perannya sebagai pelindung kebebasan informasi.
mereka pun mendesak kongres as serta masyarakat internasional untuk segera bertindak dan menekan pemerintahan trump agar memulihkan voa dan kebebasan pers di negara tersebut.