bacakoran.co

Mencengangkan! Inspeksi Pabrik Penipu MinyaKita, Tumpukan 32 Ribu Botol Kosong Label 1 Liter, Tapi Isi 800 ml!

Mendag Budi Santoso pimpin inspeksi pabrik penipu MinyaKita AEGA di Karawang dan menemukan 32.284 botol kosong ukuran 800 mL yang siap diproduksi dengan label 1 liter.--putu indah savitri/antara/ist

BACAKORAN.CO - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Satgas Pangan Polri resmi menutup pabrik pengemasan minyak goreng MinyaKita yang terbukti mengurangi isi kemasan dari volume seharusnya.

Pabrik nakal ini, PT Artha Eka Global Asia (AEGA), berlokasi di Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat.

Menteri Perdagangan Budi Santoso langsung memimpin inspeksi ke lokasi dan menemukan fakta mencengangkan.

Di dalam pabrik didapati ribuan botol bertuliskan 1 liter ternyata hanya berisi 800 mililiter.

BACA JUGA:MinyaKita ‘Kurang Takaran’ 1 Liter Ditertibkan! Kemendag Tarik dari Pasaran dan Siapkan Sanksi Tegas

BACA JUGA:Polisi Usul Cabut Izin Pabrik MinyaKita, Isi Minyak Kurang dari Label

"Kita temukan banyak botol 800 mL yang rencananya akan digunakan untuk produksi MinyaKita. Namun, pada label tertulis 1 liter. Setelah dicek, ternyata isinya hanya 800,2 mL," ujar Budi di lokasi, Kamis (13/3/2025).

Jejak Pelarian PT AEGA Terendus!

Sebelumnya, tim pengawas Kemendag telah mengendus dugaan kecurangan MinyaKita yang dilakukan PT AEGA sejak awal Maret 2025.

Namun, saat petugas mendatangi gudang mereka di Jalan Tole Iskandar, Depok, pada 7 Maret, pabrik tersebut sudah tutup dan disebut telah pindah lokasi.

BACA JUGA:Beli 1 Liter Minyakita, Dapatnya Cuma 800 ML! Polisi Ungkap Modus Liciknya!

BACA JUGA:Pelaku Pengurangan Minyakita di Sanksi Tegas, Izin Usaha akan Dicabut?

Sehari kemudian, menteri pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menemukan produk MinyaKita curang itu dalam inspeksi di Pasar Jaya Lenteng Agung, Depok, yang kemudian viral dan semakin menguatkan dugaan adanya praktik ilegal.

Hasil penyelidikan akhirnya mengarah ke Karawang, di mana PT AEGA diam-diam memindahkan produksi mereka.

Mencengangkan! Inspeksi Pabrik Penipu MinyaKita, Tumpukan 32 Ribu Botol Kosong Label 1 Liter, Tapi Isi 800 ml!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - kementerian perdagangan (kemendag) bersama satgas pangan polri resmi menutup pabrik pengemasan minyak goreng yang terbukti mengurangi isi kemasan dari volume seharusnya.

pabrik nakal ini, pt artha eka global asia (aega), berlokasi di karawang sentra bizhub, jawa barat.

menteri perdagangan langsung memimpin inspeksi ke lokasi dan menemukan fakta mencengangkan.

di dalam pabrik didapati ribuan botol bertuliskan 1 liter ternyata hanya berisi 800 mililiter.

"kita temukan banyak botol 800 ml yang rencananya akan digunakan untuk produksi minyakita. namun, pada label tertulis 1 liter. setelah dicek, ternyata isinya hanya 800,2 ml," ujar budi di lokasi, kamis (13/3/2025).

jejak pelarian pt aega terendus!

sebelumnya, tim pengawas kemendag telah mengendus dugaan kecurangan minyakita yang dilakukan pt aega sejak awal maret 2025.

namun, saat petugas mendatangi gudang mereka di jalan tole iskandar, depok, pada 7 maret, pabrik tersebut sudah tutup dan disebut telah pindah lokasi.

sehari kemudian, menteri pertanian (mentan) amran sulaiman menemukan produk minyakita curang itu dalam inspeksi di pasar jaya lenteng agung, depok, yang kemudian viral dan semakin menguatkan dugaan adanya praktik ilegal.

hasil penyelidikan akhirnya mengarah ke karawang, di mana pt aega diam-diam memindahkan produksi mereka.

namun, upaya ini gagal total setelah kemendag dan satgas pangan polri berhasil menggerebek dan menyegel lokasi baru mereka.

32 ribu botol kosong dan ribuan liter minyak bermasalah disita

dalam operasi tersebut, pemerintah menemukan 32.284 botol kosong ukuran 800 ml yang siap diproduksi dengan label 1 liter, serta 140 karton berisi minyakita curang yang sudah sempat dikemas.

"sebelum sempat diproduksi lebih lanjut, ini sudah ketahuan oleh tim pengawas. jadi sekarang mereka tidak bisa berproduksi lagi," tegas budi.

jaringan kecurangan lebih luas! ada dua perusahaan lain terlibat

tak berhenti di pt aega, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa dua perusahaan pengemasan lain di rajeg dan pasar kemis, tangerang, juga ikut terlibat dalam praktik serupa.

ternyata, pt aega menjual lisensi produksi minyakita kepada dua perusahaan ini dengan kompensasi rp12 juta per bulan.

namun setelah diperiksa, mereka juga mengurangi volume minyak, bahkan salah satunya hanya mengisi 750 ml per botol dari seharusnya 1 liter.

"kedua perusahaan ini juga melanggar aturan, bahkan ada yang lebih parah karena hanya mengisi 750 ml per kemasan," jelas budi.

saat ini, kedua perusahaan tersebut telah ditindak oleh polda banten dan resmi dilarang beroperasi.

masyarakat harus waspada!

kasus ini menjadi peringatan bagi konsumen untuk lebih teliti saat membeli minyakita.

pastikan kemasan tersegel dengan baik dan sesuai standar.

Tag
Share