bacakoran.co - menggeledah rumah mantan gubernur jawa barat, ridwan kamil, di bandung pada senin (10/3/2025).

penggeledahan ini terkait dugaan korupsi di pt bank pembangunan daerah jawa barat dan banten (bank bjb), yang diduga melibatkan mark-up dana iklan senilai rp200 miliar pada periode 2021-2023.

ketua kpk, setyo budiyanto, membenarkan bahwa penggeledahan tersebut merupakan bagian dari penyidikan kasus bank bjb. “benar, terkait perkara bjb,” ujar setyo kepada wartawan.

penggeledahan yang berlangsung hingga sore hari ini turut mencakup beberapa lokasi lain di bandung.

juru bicara kpk, tessa mahardhika sugiarto, menyatakan bahwa detail hasil penggeledahan akan diumumkan setelah seluruh proses selesai.

hingga kini, kpk belum mengungkapkan apakah ridwan kamil berstatus tersangka atau hanya saksi, namun penyidikan ini telah menetapkan lima tersangka dari kalangan penyelenggara negara dan pihak swasta.

di tengah berita ini, reaksi netizen di media sosial, khususnya x, langsung mencuat.

banyak yang mensinyalir bahwa ridwan kamil tidak akan terlalu khawatir dengan langkah kpk ini karena dianggap masih mendapat perlindungan dari mantan presiden joko widodo (jokowi).

seorang pengguna x memposting, “ridwan kamil tak perlu khawatir selama dilindungi jokowi aman aman-aman saja“.

sentimen ini mengacu pada kedekatan politik ridwan kamil dengan jokowi selama masa jabatannya dan dukungan koalisi indonesia maju (kim) di pilkada 2024.

kasus dugaan korupsi bank bjb sendiri bermula dari temuan badan pemeriksa keuangan (bpk) yang mendeteksi kejanggalan dalam anggaran promosi bank tersebut.

kpk telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) pada 27 februari 2025, dan penggeledahan ini menjadi salah satu langkah untuk mengumpulkan bukti.

meski demikian, publik masih menantikan klarifikasi resmi dari ridwan kamil, yang hingga saat ini belum memberikan pernyataan terkait penggeledahan tersebut.

berikut selengkapnya ridwan kamil menjadi sorotan setelah rumahnya digeledah oleh kpk terkait dugaan korupsi di bank bjb.

drama baru lagi di jagat politik indonesia! kali ini mantan gubernur jawa barat,  jadi sorotan karena rumahnya digeledah oleh komisi pemberantasan korupsi (kpk).

penggeledahan itu dilakukan dalam rangka penyelidikan  di bank pembangunan daerah jawa barat dan banten (bank bjb).

kabar ini langsung dikonfirmasi oleh wakil ketua , fitroh rohcahyanto.

ketika ditanya soal keterlibatan rumah ridwan kamil, jawabannya singkat tapi bikin deg-degan: "benar."

hal yang sama juga ditegaskan oleh ketua kpk, setyo budiyanto.

menurutnya,  itu memang berkaitan langsung dengan kasus korupsi bank bjb yang tengah diusut.

“betul, terkait perkara bjb,” ucap setyo dengan mantap.

sementara itu, juru bicara kpk, tessa mahardhika, menjelaskan bahwa tim penyidik sedang melakukan giat penggeledahan di wilayah bandung.

tapi sayangnya, kpk masih bungkam soal lokasi tepatnya.

"untuk rilis resminya, termasuk lokasi, baru akan disampaikan setelah semua kegiatan selesai," ujar tessa.

kpk sendiri sebelumnya sudah secara terbuka menyatakan sedang menyelidiki dugaan praktik korupsi di tubuh bank bjb.

bahkan, surat perintah penyidikan alias sprindik juga sudah terbit.

"ya, karena kami sudah menerbitkan surat perintah penyidikan," ungkap setyo, saat jumpa pers di gedung aclc kpk, jakarta, rabu (5/3/2025).

meski begitu, kpk belum mau buka-bukaan soal siapa saja yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

mereka baru akan membeberkan konstruksi perkara saat konferensi pers resmi nanti.

kalau ternyata di kasus ini juga ada keterlibatan aparat hukum lainnya, maka kpk akan melakukan koordinasi terlebih dahulu.

"nanti dari hasil koordinasi itu, akan diputuskan langkah selanjutnya seperti apa," tambah setyo.

kejadian ini langsung bikin geger dunia maya, banyak netizen yang kaget dan penasaran apakah benar ridwan kamil ikut terlibat atau cuma kebetulan rumahnya digeledah karena alasan lain.

apapun itu, yang jelas penyelidikan kpk bakal terus berlanjut dan kita tinggal tunggu siapa yang bakal benar-benar ‘terciduk’ dalam kasus ini.