bacakoran.co - imbas banjir viral di , gubernur jawa barat, jadi perbincangan netizen di platform x.
tampak dedi mulyadi memposting foto mempersihkan sampah dengan caption "terus bergerak bantu atasi banjir dan edukasi bersihkan sampah di pelabuhan ratu kab sukabumi"
postingan tersebut viral dengan total view mencapai 883.3k saat berita ini dibuat.
bukannya kagum atas aksi dedi mulyadi, banyak dari netizen malah heran, dan tampak mengutuk tindakan ini.
karena dari salah seorang netizen seharusnya gubernur tak perlu sampai ikut aksi membersihkan sampah harusmya lebih pada tugas yang sebenarnya.
"rakyat harus dibuat paham klo bupati, walikota, gubernur dan presiden kerjanya tu bukan begini mereka bertugas membuat sistem yang baik, mengawal sistemnya, menegakan hukum jika sistemnya dilanggar. rakyat harus pinter jangan mau dibodohi lagi dengan aksi-aksi yang mengkilap" tulis akun x/@dranux.
"oalah kang, tugas gubernur itu manejerial buka nyemplung ngutip sampah, kalau pengen jadi tukang ngutip sampah ya mending mundur aja jadi gubernur kang, gini amat pencitraan. ????" tulis akun x/@nicho_silalahi.
"kang, sudah bukan waktunya lagi gubernur turun ngurusin yang receh gitu. hayo dipikirkan solusi besarnya. ntar kalau elo sakit, flu, demam, diare... ngaruhnya ke otak jadi mampet. se jawa barat susah!" tulis akun x/@ethadisaputra.
sampai-sampai tampak tindakan dedi mulyani disinyalir sebagai pencitraan karena tidak sesuai jobdesc seorang gubernur.
"maaf pak nggak usah pencitraan, urusi jobdesc bapak, buat kebijakan yang pro rakyat... btw tunjangan sertifikasi guru kota @pemkotbekasi sejak januari belum cair, dikemanakan nih?" tulis akun x/bang cakra @pondokg65657380.
"yang dituntut dari gubernur itu bukan nyemplung2, tapi bikin kebijakan biar gk ada lagi ntu banjir kocak" tulis akun x/@vuvuxaxa.
akibat banjir sukabumi, seorang ibu dan anak menjadi tewas dan membuat warga geram lantaran sang suami terlihat cuek, berikut selengkapnya.
nemedia sosial diramaikan oleh video warga yang mengamuk kepada suami korban banjir sukabumi, yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya.
kejadian tersebut terjadi di kampung gumelar, kecamatan palabuhanratu, kabupaten , jawa barat pada jumat, 7 maret 2025.
video tersebut viral di media sosial, termasuk instagram @infojabodetabekjur24 dan @infodepok24, pada sabtu, 8 maret 2025.
tragedi bermula saat ibu dan anak balitanya ditemukan berpelukan akibat banjir sukabumi.
korban tersebut bernama santi alias zahra (40) dan anaknya, nurul (3), ditemukan tewas setelah sebelumnya dinyatakan hilang akibat banjir.
dalam video tersebut, memperlihatkan sejumlah warga yang secara bergantian melontarkan kata-kata makian kepada suami dari kedua yang meninggal dunia.
warga menuduh suami korban lebih mementingkan urusan pribadi daripada mencari keluarganya yang hilang.
kemarahan warga semakin memuncak karena suami korban diduga berbohong, yang mengatakan bahwa istri dan anaknya selamat dari banjir bandang palabuhanratu.
pria yang bernama aang tersebut memberikan pernyataan bahwa istri dan anaknya telah selamat dan telah melakukan evakuasi diri menuju wilayah cikakak.
reza, ketua rw 22 kampung gumelar, membenarkan bahwa aang berbohong, yang memicu kemarahan warga.
"semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. dia bilang istrinya sudah pulang ke cikakak. jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," kata reza.
setelah ditemukannya jenazah, kebohongan aang terbongkar.
kemarahan warga memuncak melihat aang yang tetap berjualan di toko kelontongan tanpa raut sedih.
sementara warga lain sibuk mencari korban , termasuk istri dan anaknya sendiri.
pada hari kamis, 6 maret 2025, telah ditemukan jenazah ibu santi alias zahra dan anaknya, nurul, yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat bencana banjir.
jenazah ditemukan tertimbun di antara reruntuhan bangunan dan sampah.
kasi operasi kantor sar jakarta, ahmad rizkiansyah, melaporkan bahwa proses evakuasi kedua jenazah korban telah dilakukan pada hari jumat, 7 maret 2025, pukul 13.30 wib, menuju rsud palabuhanratu.
genangan air dan banyaknya sampah di lokasi bencana sempat menghambat pencarian dua korban sukabumi.
"kedua korban bisa ditemukan bersama-sama ini ibu dan anak kalau untuk kesulitannya seperti yang lihat di belakang banyak sekali sampah tumpukan sampah kita temukan terkubur di dalam tumpukan sampah," terang ahmad.
ia mengungkapkan, saat ditemukan, jenazah santi dan nurul saling berpelukan di antara puing-puing bangunan dan sampah, sekitar 5 meter dari rumah mereka.
"ibu dan anak ditemukan dalam kondisi berpelukan pada saat dievakuasi, ditemukan pada radius 5 meter dari lokasi rumahnya di antara tumpukan sampah akibat banjir," tuturnya.
kenaikan debit air sungai cipalabuan yang tiba-tiba dan deras telah merusak rumah-rumah warga di sekitarnya, termasuk rumah santi dan nurul yang tak sempat menyelamatkan diri.